9 siswa diharapkan akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran karena guru
sudah menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan menggunakan media yang menarik. Siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran karena
dalam model siklus belajar siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya, mengemukakan konsep, dan menyampaikan ide baru
sebagai hasil diskusinya. Semua itu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 yang meliputi
keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Ulasan latar belakang tersebut, maka peneliti akan mengkaji melalui
penelitian tindakan kelas PTK dengan judul “Penerapan Model Siklus Belajar
Berbantuan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang
”.
1.2. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di
kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang? Rumusan masalah tersebut di atas dapat dirinci sebagai berikut.
1 Apakah melalui model siklus belajar berbantuan media audiovisual dapat
meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS di kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang?
10 2
Apakah melalui model siklus belajar berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IVA SDN
Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang? 3
Apakah melalui model siklus belajar berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IVA
SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang?
1.2.2. Pemecahan Masalah
Berbagai rumusan masalah tersebut, maka alternatif tindakan yang dilakukan adalah menerapkan model siklus belajar berbantuan media audiovisual.
Langkah pembelajaran menggunakan model siklus belajar menurut Wena 2011: 173-175 yang dipadukan dengan media audiovisual adalah:
1. Pembangkitan minat engagement dengan menampilkan video.
2. Eksplorasi exploration
3. Penjelasan explanation
4. Elaborasi elaboration extention
5. Evaluasi evaluation.
Berdasarkan sintak tersebut di atas, secara operasional kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas dapat dijabarkan sebagai
berikut.
Tabel 1.1
Sintak Model Siklus Belajar Berbantuan Media Audiovisual
No .
Tahap Siklus Belajar
Kegiatan guru Kegiatan Siswa
1. Tahap
pembangkitan Membangkitkan minat dan
keingintahuan curiosity
Mengembangkan minat rasa ingin tahu terhadap
11 minat
siswa dengan menampilkan video permasalahan sosial.
topik bahasan
Mengajukan pertanyaan
tentang proses
faktual dalam kehidupan sehari-
hari yang berhubungan dengan topik bahasan.
Memberikan respon
terhadap pertanyaan
guru.
Mengaitkan topik
yang dibahas
dengan pengalaman
siswa. Mendorong siswa untuk
mengingat pengalaman
sehari-harinya dan
menunjukkan keterkaitannya
dengan topik pembelajaran yang
ada dalam video. Berusaha
mengingat pengalaman
sehari-hari dan
menghubungkan dengan
topik pembelajaran yang akan
dibahas.
2. Tahap
Eksplorasi Membentuk
kelompok, memberi kesempatan untuk
bekerja sama
dalam kelompok
kecil secara
mandiri. Membentuk
kelompok dan
berusaha bekerja
dalam kelompok.
Guru berperan
sebagai fasilitator.
Membuat prediksi baru.
Mendorong siswa untuk menjelaskan
konsep dengan kalimatnya sendiri.
Mencoba alternatif
pemecahan dengan teman sekelompok,
mencatat pengamatan,
atau mengembangkan ide-ide
baru.
Meminta bukti
dan klarifikasi
penjelasan siswa, mendengar secara
kritis penjelasan
antarsiswa. Menunjukkan bukti dan
memberi klarifikasi
terhadap ide-ide baru.
12 Memberi
definisi dan
penjelasan dengan
memakai penjelasan siswa terlebih
dahulu sebagai
dasar diskusi. Mencermati dan berusaha
memahami penjelasan
guru.
3. Tahap
penjelasan Mendorong siswa untuk
menjelaskan konsep
dengan kalimat sendiri. Mencoba
memberi penjelasan
terhadap konsep yang ditemukan.
Meminta bukti
dan klarifikasi penjelasan.
Menggunakan pengamatan dan catatan
dalam memberi
penjelasan Mendengar secara kritis
penjelasan antarsiswa atau guru.
Melakukan pembuktian terhadap konsep yang
diajukan.
Memandu diskusi. Mendiskusikan.
4. Tahap
elaborasi Mengingkatkan siswa pada
penjelasan alternatif dan mempertimbangkan
data bukti
saat mereka
mengeksplorasi situasi
baru. Menerapkan konsep dan
keterampilan dalam
situasi baru
dan menggunakan label dan
definisi formal.
Mendorong dan
memfasilitasi siswa
mengaplikasi konsep
keterampilan dalam setting yang baru lain.
Bertanya, mengusulkan
pemecahan, membuat
keputusan, melakukan
percobaan, dan
pengamatan. 5.
Tahap evaluasi
Mengamati pengetahuan
atau pemahaman
siswa dalam
hal penerapan
konsep baru. Mengevaluasi belajarnya
sendiri dengan
mengajukan pertanyaan terbuka
dan mencari
jawaban yang
menggunakan observasi, bukti,
dan penjelasan
yang diperoleh
13 sebelumnya.
Mendorong siswa
melakukan evaluasi diri. Mengambil kesimpulan
lanjut atas situasi belajar yang dilakukannya.
Mendorong siswa
memahami kekurangan
kelebihannya dalam
kegiatan pembelajaran Melihat dan menganalisis
kekurangan kelebihannya
dalam kegiatan pembelajaran.
Sintak model pembelajaran siklus yang dikemukakan Wena dan dipadukan dengan media audiovisual maka dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran IPS kelas IVA SDN Kalibanteng Kidul 01 dengan materi permasalahan sosial sebagai berikut.
Table 1.2
Penerapan Sintak Model Siklus Belajar berbantuan Media Audiovisual dalam Pembelajaran IPS Kelas IVA dengan Materi Permasalahan Sosial
No. Tahap Siklus
Belajar Kegiatan guru
Kegiatan Siswa
1. Tahap
pembangkitan minat
Membangkitkan minat dan keingintahuan
curiosity siswa, berupa penayangan
video permasalahan sosial. Mengembangkan
minat rasa ingin tahu terhadap topik bahasan
Mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan permasalahan
sosial yang
terjadi di lingkungan sekitar. Misalnya, apa sajakah yang
termasuk permasalahan sosial itu?
Siapa yang
pernah Memberikan
respon terhadap
pertanyaan guru.
14 melihat seorang pengemis?
Dimana kalian melihatnya?
Mengaitkan permasalahan
sosial dengan pengalaman siswa.
Mendorong siswa
untuk mengingat pengalaman sehari-harinya
yang berhubungan
dengan permasalahan sosial, misalnya
kemiskinan, adanya
gelandangan, rumah padat penduduk, dan menunjukkan
keterkaitannya dengan topik pembelajaran yang sedang
dibahas. Berusaha
mengingat pengalaman sehari-hari
dan menghubungkan
dengan topik
pembelajaran yang
akan dibahas.
Misalnya, pernah
melihat pengemis,
gelandangan, rumah
padat penduduk.
2. Tahap
Eksplorasi Membentuk
kelompok, memberi kesempatan untuk
bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri. Tiap
kelompok
beranggotakan 4anak.
Membentuk kelompok sesuai arahan dari guru
dan berusaha bekerja dalam kelompok.
Guru berperan
sebagai fasilitator yaitu menyiapkan
lembar kerja untuk siswa. Mengerjakan
lembar kerja
yang telah
diberikan oleh guru. Mendorong
siswa untuk
menjelaskan konsep
permasalahan sosial dengan kalimatnya sendiri.
Mencoba alternatif
pemecahan dengan
teman sekelompok,
mencatat pengamatan, serta mengembangkan
ide-ide baru
yang berkaitan
dengan permasalahan
yang diajukan
guru yaitu
tentang permasalahan
sosial. Meminta bukti dan klarifikasi
penjelasan siswa, mendengar Menunjukkan
bukti dengan
15 secara
kritis penjelasan
antarsiswa tentang
permasalahan yang diajukan guru.
memperlihatkan hasil
kerja kelompoknya dan memberi
klarifikasi terhadap ide-ide baru.
Memberi definisi
dan penjelasan tentang konsep
permasalahan sosial. Mencermati
dan berusaha
memahami penjelasan guru.
3. Tahap
penjelasan Menunjuk salah satu siswa
untuk mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh
guru. Mencoba
memberi penjelasan
terhadap konsep
yang sudah
dijelaskan oleh guru. Mendengar
secara kritis
penjelasan antarsiswa atau guru.
Menggunakan pengamatan
dan catatan dalam memberi
penjelasan
Mengklarifikasi penjelasan
siswa. Melakukan pembuktian
terhadap konsep yang diajukan dengan cara
mengaitkan
teori dengan
kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari.
Memandu diskusi. Mendiskusikan
pengaplikasian teori
dalam kehidupan
sehari-hari. 4.
Tahap elaborasi
Mengingkatkan siswa pada penjelasan
alternatif dan
mempertimbangkan data
bukti saat
mereka mengeksplorasi situasi baru.
Menerapkan konsep
dan keterampilan
dalam situasi baru dan menggunakan label dan
definisi formal, yaitu menuliskan sikap yang
harus
dimiliki oleh
pelajar dalam
menghadapi permasalahan
sosial
16 yang ada.
Mendorong dan memfasilitasi siswa mengaplikasi konsep
dengan cara menyebutkan perilaku sikap yang harus
dimiliki oleh seorang pelajar dalam
menghadapi permasalahan sosial yang ada.
Bertanya dan
mengusulkan pemecahan
masalah terhadap permasalahan
sosial yang
ada dilingkungan sekitar.
5. Tahap evaluasi Mengamati pengetahuan atau
pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru yang
sudah dikemukakan
oleh siswa
sebagai hasil
dari diskusi kelompok
Mengevaluasi belajarnya
sendiri dengan
mengajukan pertanyaan kepada guru
apa yang belum paham.
Mendorong siswa melakukan evaluasi diri, dan menjawab
memberikan ulasan terhadap pertanyaan
yang diajukan
siswa. Mengambil kesimpulan
atas situasi belajar yang dilakukannya.
Memberikan soal evaluasi sebagai alat untuk memahami
kekurangan kelebihan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Melihat dan
menganalisis kekurangan
kelebihannya dalam
kegiatan pembelajaran dengan
mengerjakan soal evaluasi dari guru.
1.3. Tujuan Penelitian