2.13 Pengembangan Hipotesis
2.13.1 Pengaruh Kinerja Modal Intelektual terhadap Luas Pengungkapan Modal Intelektual.
Investasi perusahaan dalam bentuk modal intelektual, terutama pada perusahaan
yang berbasis
pengetahuan seperti
bank, dipercaya
dapat memaksimalkan penciptaan nilai perusahaan. Kepemilikan modal intelektual akan
menciptakan keunggulan
kompetitif perusahaan
yang dipercaya
akan mendatangkan imbal hasil yang tinggi di masa yang akan datang. Berdasarkan
stakeholder theory, suatu perusahaan akan mengungkapkan informasi mengenai kinerja intelektual, sosial, dan lingkungan secara sukarela atau melebihi ketentuan
yang dimandatkan agar dapat memenuhi ekspektasi stakeholder Guthrie et al., 2006.
Dalam konteks
modal intelektual,
pengungkapan yang
dilakukan perusahaan secara sukarela akan membantu investor, calon investor, dan
stakeholders lainnya dalam proses penilaian kemampuan perusahaan terkait dengan kemampuannya dalam menciptakan kemakmuran di masa depan
Williams, 2001. Informasi modal intelektual ini digunakan untuk investor dalam menganalisis risiko investasi yang akan dilakukan pada suatu perusahaan,
sehingga biaya modal yang ditanggung perusahaan akan berkurang. Ditinjau dari signaling perpectives, perusahaan yang memiliki kinerja
modal intelektual yang lebih tinggi akan mengungkapkan secara terbuka kepada pasar yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai saham atau menurunkan biaya
modal suatu perusahaan. Pengungkapan mengenai modal intelektual di dalam
laporan tahunan juga dapat dijelaskan dengan teori legitimasi. Berdasarkan teori legitimasi
suatu perusahaan
dengan kepemilikan
modal intelektual
dan mengungkapkan
modal intelektual
digunakan pihak
manajemen untuk
melegetimasi posisinya di hadapan stakeholder dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Sihotang dan Winata 2008 untuk mengetahui tingkat pengungkapan modal intelektual yang dilakukan perusahaan-
perusahaan dari berbagai sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002 hingga 2004, perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor
perbankan umumnya memiliki tingkat pengungkapan modal intelektual rata-rata yang relatif tinggi dibandingkan dengan perusahaan dari sektor industri lainnya.
Hal ini sejalan dengan temuan Williams 2001, yaitu efisiensi modal intelektual memberikan pengaruh positif pada tingkat pengungkapan modal intelektual
perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka hipotesis pertama yang akan
diuji dalam penelitian ini yaitu:
H1: Kinerja
modal intelektual
berpengaruh positif
dengan luas
pengungkapan modal intelektual.
2.13.2 Pengaruh Tingkat Utang Terhadap Luas Pengungkapan Modal Intelektual