diterima dengan hasil penelitian bahwa jumlah rapat dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan modal intelektual. Hasil tersebut dapat dimaknai, semakin besar jumlah rapat dewan komisaris suatu perusahaan
maka semakin luasnya pengungkapan modal intelektual perusahaan yang diungkapkan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Waryanto 2010 memperoleh hasil bahwa jumlah rapat dewan
komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Adapun alasan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini, rapat dewan komisaris sebagai media
untuk menetapkan efektifitas mekanisme pengawasan yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan. Dengan seringnya diadakan rapat dewan
komisaris, dapat meningkatkan mekanisme pengawasan dan pengendalian menjadi lebih baik dan lebih efektif. Mekanisme tersebut akan memberi dorongan
dan tekanan bagi manajer untuk mengungkapkan informasi mengenai modal intelektual dengan baik dan relevan sehingga akan meningkatkan luasnya
pengungkapan modal intelektual.
4.3.5 Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Luas Pengungkapan Modal Intelektual
Variabel ukuran komite audit secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada
α = 0,05, yaitu sebesar 0,016. Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikansinya kurang dari 0,05 0,016 0,05. Tabel 4.28 menunjukkan bahwa
nilai t 2,471 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya adalah positif. Ini menunjukkan ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan
modal intelektual, sehingga H3.3 dalam penelitian ini diterima. Hal ini dapat
dimaknai yaitu dengan ukuran komite audit yang tinggi makan memberi dampak pengungkapan modal intelektual juga semakin luas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sani 2009
yang menyatakan
ukuran komite
audit berpengaruh
terhadap pengungkapan modal intelektual. Adapun alasan yang dapat dijelaskan dalam
penelitian ini, komite audit berfungsi sebagai alat pengendalian manajemen untuk mencegah tindakan kecurangan seperti menyajikan informasi yang tidak akurat
dan relevan. Semakin besar ukuran komite audit suatu perusahaan maka dapat mempengaruhi pengungkapan informasi yang dilakukan, seperti informasi modal
intelektual semakin luas dan berkualitas.
4.3.6 Pengaruh Konsentrasi
Kepemilikan Saham
terhadap Luas
Pengungkapan Modal Intelektual
Hasil pengujian
H3.5 menunjukkan
bahwa variabel
konsentrasi kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan modal
intelektual. Hasil ini dapat dilihat pada tabel 4.28 dimana tingkat signifikansinya
sebesar 0,311 lebih besar dari 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan H3.5 dalam penelitian ini ditolak
. Hal ini bisa dimaknai bahwa konsentrasi kepemilikan saham tidak mampu meningkatkan luas pengungkapan modal
intelektual. Hasil analisis ini senada dengan studi White et al. 2007 yang menyatakan
bahwa konsentrasi kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Hal ini dikarenakan dengan konsentrasi kepemilikan yang
tinggi dapat menyebabkan arah kebijakan atau keputusan terfokus pada konsentrasi kepemilikan saham yang tinggi karena adanya voting right hak suara
dalam RUPS, sehingga hasil yang dicapai belum maksimal, kebijakan perusahaan tidak efektif dan pencapaian tujuan kurang baik. Dengan keadaan itu, maka
governance dalam perusahaan kurang optimal sehingga dengan otomatis intellectual capital tidak terungkap dengan luas.
4.3.7 Pengaruh Variabel Pengendali terhadap Luas Pengungkapan Modal Intelektual