4.3.3 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Luas Pengungkapan Modal Intelektual
Variabel ukuran dewan komisaris secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada
α = 0,005, yaitu sebesar 0,016. Hal ini bisa dilihat dari nilai signifikansinya kurang dari 0,05 0,016 0,05. Tabel 4.28 menunjukkan bahwa
nilai t sebesar 0,2469 dinyatakan dengan tanda positif maka hubungannya adalah positif. Ini menunjukkan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap
luas pengungkapan modal intelektual, sehingga H3.1 dalam penelitian ini diterima.
Hal ini dapat dimaknai yaitu dengan ukuran dewan komisaris yang tinggi maka memberi dampak pengungkapan modal intelektual juga semakin luas.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh White et al. 2007 yang menyatakan ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap
pengungkapan modal intelektual. Adapun alasan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini, ukuran dewan komisaris mampu memonitoring terhadap tindakan
manajer. Hal tersebut bertujuan untuk menyelaraskan kepentingan antara pihak agen dengan pihak prinsipal. Semakin besar ukuran dewan komisaris perusahaan
maka kinerja pengawasan dan pengendalian menjadi lebih baik dan efektif sehingga akan meningkatkan pengungkapan modal inetelektual.
4.3.4 Pengaruh Jumlah
Rapat Dewan
Komisaris terhadap
Luas Pengungkapan Modal Intelektual
Hipotesis H3.2 yang diajukan peneliti adalah jumlah rapat dewan komisaris berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan modal intelektual.
Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuktikan bahwa H3.2 dalam penelitian ini
diterima dengan hasil penelitian bahwa jumlah rapat dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan modal intelektual. Hasil tersebut dapat dimaknai, semakin besar jumlah rapat dewan komisaris suatu perusahaan
maka semakin luasnya pengungkapan modal intelektual perusahaan yang diungkapkan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Waryanto 2010 memperoleh hasil bahwa jumlah rapat dewan
komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Adapun alasan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini, rapat dewan komisaris sebagai media
untuk menetapkan efektifitas mekanisme pengawasan yang telah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan. Dengan seringnya diadakan rapat dewan
komisaris, dapat meningkatkan mekanisme pengawasan dan pengendalian menjadi lebih baik dan lebih efektif. Mekanisme tersebut akan memberi dorongan
dan tekanan bagi manajer untuk mengungkapkan informasi mengenai modal intelektual dengan baik dan relevan sehingga akan meningkatkan luasnya
pengungkapan modal intelektual.
4.3.5 Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Luas Pengungkapan Modal Intelektual