Variabel Bebas atau Independent Variable

Keterangan Item Kode Information Technology IT 5 items Description of investments in IT Description of existing IT systems Software assets held or developed by the firm Description of IT facilities IT expenses IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 Processes 8 items Information and communication within the company Efforts related to the working environment Working from home Internal sharing of knowledge and information External sharing of knowledge and information Measure of internal or external processing failures Discussion of fringe benefits and company social programs Environmental approvals and statementspolicies P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Strategy statement 11 items Statements of corporate quality performance Information about strategic alliancies of the firm Objective and reason for strategic alliancies Comments on the effects of the strategic alliancies Corporate culture statements Statements about best practices Organizational structure of the firm Investment in the environment Description of community involvement Information on corporate social responsibility and objective Description of employee contractscontractual issues SS1 SS2 SS3 SS4 SS5 SS6 SS7 SS8 SS9 SS10 SS11 Sumber: White et, al.2007

3.3.2 Variabel Bebas atau Independent Variable

Variabel bebas independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kinerja Modal Intelektual KMI Kinerja modal intelektual merupakan efisiensi pendayagunaan aset berwujud dan tak berwujud dalam proses penciptaan nilai perusahaan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur kinerja modal intelektual adalah metode VAIC TM yang dikembangkan oleh Ante Pulic 1998. VAIC TM dihitung dari penjumlahan tiga rasio, yaitu physical capital VACA, human capital VAHU, dan structural capital STVA. a. Value Added VA Pulic 1999 dalam Ulum 2008 menyebutkan bahwa value added VA adalah indikator yang paling objektif dalam menilai keberhasilan bisnis suatu perusahaan dan menunjukkan kemampuan perusahaan tersebut dalam penciptaan nilai value creation. Value added VA dapat diformulasikan sebagai berikut: Keterangan: VA = Nilai tambah perusahaan OUT = Total penjualan dan pendapatan lainnya IN = Beban penjualan dan biaya-biaya lainnya b. Value Added Capital Coefficient VACA VACA adalah indikator yang digunakan dalam melihat kemampuan intelektual perusahaan untuk memanfaatkan modal fisik yang lebih baik. VACA diperoleh dengan membandingkan value added VA dengan modal fisik yang bekerja CE. Pulic 1999 mengasumsikan jika sebuah unit CE menghasilkan return yang lebih besar di sebuah perusahaan daripada perusahaan lainnya, maka perusahaan tersebut lebih baik dalam pemanfaatan modal fisik yang bekerjanya CE. Pengukuran VACA adalah sebagai berikut: VA = OUT IN Keterangan: VACA = Rasio value added terhadap capital employed VA = Nilai tambah perusahaan CE = Nilai buku aset bersih penjualan c. Value Added Human Capital VAHU VAHU adalah indikator yang digunakan untuk melihat kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan. VAHU diperoleh dengan membandingkan VA dengan HC yang mengindikasikan kemampuan HC dalam membuat nilai sebuah perusahan, atau dengan kata lain VAHU adalah seberapa besar nilai tambah yang tercipta dan diperoleh oleh perusahaan dengan pengeluaran sejumlah rupiah untuk pekerja. Pengukuran VAHU adalah sebagai berikut: Keterangan: VAHU = Rasio value added terhadap human capital VA = Nilai tambah perusahaan HC = Beban karyawan d. Structural Capital Value Added STVA STVA adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi modal struktural dalam membentuk nilai suatu perusahaan. STVA diperoleh dengan membandingkan antara structural capital SC dengan value added VA. Dalam model Pulic, SC diperoleh dengan pengurangan VACA = VA CE VAHU = VA HC VA terhadap HC. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 Rupiah dari VA dan mengindikasikan keberhasilan SC dalam menciptakan nilai. Pengukuran STVA adalah sebagai berikut: Keterangan: STVA = Rasio structural capital terhadap value added SC = Structural capital perusahaan, diperoleh dari VA – HC VA = Nilai tambah perusahaan VACA, VAHU dan STVA merupakan rasio-rasio yang menunjukkan kalkulasi kemampuan modal intelektual intellectual capital sebuah perusahaan. Gabungan dari ketiga komponen intellectual capital tersebut akan menghasilkan indikator baru yang disebut dengan value added intellectual capital VAIC TM yang dikembangkan oleh Pulic dengan formulasi sebagai berikut: 2. Tingkat Utang LEV Tingkat utang atau leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Semakin tinggi angka leverage, maka semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap utang, sehingga semakin besar risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi Purnomosidhi, 2006. Dalam penelitian ini tingkat utang dihitung dengan rumusan sebagai berikut: STVA = SC VA VAIC TM = VACA + VAHU + STVA ܮ݁ݒ݁ݎܽ݃݁ = ܶ݋ݐ݈ܽ ܮܾ݈݅ܽ݅݅ݐ݅݁ݏ ܶ݋ݐ݈ܽ ܤ݋݋݇ ܸ݈ܽݑ݁ ݋݂ ܧݍݑ݅ݐ݅݁ݏ 3. Struktur Corporate Governance Struktur corporate governance terdiri dari beberapa faktor, yaitu: a. Ukuran Dewan Komisaris Ukuran dewan komisaris dapat diukur dengan cara menghitung jumlah dewan komisaris dalam laporan tahunan perusahaan. b. Jumlah Rapat Dewan Komisaris Jumlah rapat dewan komisaris dapat diukur dengan cara menghitung frekuensi pertemuan dewan komisaris yang ada pada laporan tahunan perusahaan. c. Ukuran Komite Audit Ukuran komite audit diukur dengan cara menghitung jumlah komite audit dalam laporan tahunan suatu perusahaan. d. Jumlah Rapat Komite Audit Jumlah rapat komite audit dapat diukur dengan cara menghitung frekuensi rapat komite audit yang tercantum dalam laporan tahunan perusahaan. e. Konsentrasi Kepemilikan Saham Konsentrasi kepemilikan saham suatu perusahaan dapat diukur dengan menghitung persentase jumlah saham terbesar yang dimiliki pemegang saham tertinggi.

3.3.3 Variabel Pengendali