Komponen Modal Intelektual Modal Intelektual

Sampai sekarang belum terdapat definisi modal intelektual yang konklusif dan masih terjadi perdebatan di antara para pakar. Modal intelektual merupakan sesuatu yang kompleks dan sulit untuk didefinisikan. Hal tersebut terbukti dari definisi yang berbeda dari para ahli di berbagai literatur. Menurut Williams 2001 modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai. Definisi ini menekankan bahwa kemampuan modal intelektual dalam menciptakan nilai. Hunter et al dalam Woodcock dan Whiting, 2009 menjelaskan bahwa modal intelektual adalah perbedaan nilai pasar dengan nilau buku perusahaan. Menurut Mouritsen 1998 dalam Purnomosidhi 2006 berpendapat bahwa modal intelektual merupakan masalah pengetahuan organisasi yang luas dan bersifat unik bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan secara terus-menerus beradaptasi dengan kondisi yang selalu berubah. Namun, dari banyaknya definisi yang berbeda tersebut terdapat salah satu definisi yang paling komprehensif mengenai modal intelektual Li et al., 2008 dalam Putri 2011 adalah “…the possession of knowledge and experience, professional knowledge and skill, good relationship, and technological capacities, which when applied will give organizations competitive advantage.”

2.5.2 Komponen Modal Intelektual

Modal intelektual terdiri dari beberapa komponen yang dapat dijadikan dasar bagi perusahaan dalam menerapkan strategi. Sebagian besar peneliti membagi intellectual capital menjadi tiga elemen utama Sveiby, 1997; Meritum, 2002 dalam Oliveira et al., 2008, yaitu: human capital, structural capital atau organizational capital, dan relational capital. 1. Human Capital modal manusia Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual. Disinilah sumber innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya Sawarjuwono, 2003. Contoh dari human capital adalah kapasitas kerja kelompok, kreatifitas, fleksibilitas, toleransi terhadap ambiguitas, motivasi, kepuasan kerja, dan kapasitas pembelajaran dari karyawan. 2. Structural Capital atau Organizational Capital modal organisasi Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan. Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal Sawarjuwono, 2003. Contohnya adalah struktur, proses, rutinitas, sistem, dan kebudayaan yang terdapat di suatu perusahaan, mencakup database, perangkat manajemen, sistem teknologi informasi, rancangan structural, mekanisme koordinasi, kebijakan, prosedur, kapasitas pembelajran organisasional, dan sistem jaringan. 3. Relational Capital atau Costumer Capital modal pelanggan Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan yang harmonisassociation network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan tersebut Sawarjuwono, 2003. Contohnya adalah citra perusahaan, reputasi, loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan, jaringan distribusi, goodwill, kontrak lisensi, dan perjanjian franchise.

2.6 Pengungkapan Sukarela Modal Intelektual