internal suatu perusahaan dibandingkan dengan pihak prinsipal yang akan memicu adanya kecurangan pihak agen untuk memenuhi kepentingan pribadinya. Salah
satu bentuk kecurangan yang dilakukan yaitu menyajikan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya.
Menurut Bruggen, et al. 2009 menyatakan bahwa asimetri informasi dapat mengakibatkan misalokasi modal yang mengarah pada biaya sosial seperti
pengangguran dan penurunan produktivitas. Selain itu risiko yang akan muncul yaitu munculnya biaya pengawasan. Untuk mengurangi risiko yang muncul, teori
agensi menempatkan pengungkapan sebagai mekanisme yang dapat mengurangi biaya yang dihasilkan dari konflik antara manajer dengan pemegang saham
compensation contracts dan dari konflik antara perusahaan dan krediturnya debt contracts. Oleh karena itu, pengungkapan merupakan mekanisme untuk
mengontrol kinerja manajer. Sebagai konsekuensinya, manajer didorong untuk mengungkapkan voluntary information seperti intellectual capital disclosure.
2.4 Signalling Theory
Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis
karena informasi menyajikan keterangan, catatan atau gambaran perusahaan baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Informasi yang lengkap, relevan,
akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis dalam mengambil keputusan investasi.
Menurut Jogiyanto 2003, informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Teori ini juga menyatakan bahwa perusahaan akan selalu berusaha untuk
mengirim sinyal berupa informasi positif atau kabar baik kepada investor dan pemegang saham dengan menggunakan mekanisme pengungkapan, salah satunya
melalui media laporan tahunan Oliveira 2006 dalam Putri 2011. Informasi yang diungkapkan oleh manajemen dapat meningkatkan kredibilitas manajemen di
mata publik. Insentif yang diperoleh pihak manajemen dari pengiriman sinyal positif melalui mekanisme pelaporan tahunan perusahaan ini mendorong
manajemen untuk tetap melakukan pengungkapan informasi positif meskipun pengungkapan tersebut tidak diwajibkan berdasarkan standar yang berlaku.
Di dalam studinya, Spence 1973 dalam Suhardjanto dan Wardhani 2010 berhasil membuktikan bahwa biaya yang ditanggung perusahaan dengan
kinerja kurang baik akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang ditanggung oleh perusahaan dengan kinerja superior. Oleh karena itu, manajer
dengan kinerja superior lebih termotivasi untuk mengungkapkan informasi kepada publik secara sukarela agar perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai perusahaan
dengan kinerja yang baik. Hal ini disebabkan oleh ekspektasi manajer bahwa menyediakan sinyal yang bagus mengenai kinerja perusahaan kepada pasar akan
mengurangi asimetri informasi Oliveira et al., 2008.
Berdasarkan kerangka
signaling theory,
manajer diprediksi
akan menggunakan mekanisme pengungkapan mengenai modal intelektual untuk
menyelaraskan ekspektasi pasar mengenai pendapatan perusahaan di masa yang akan datang dengan ekspektasi manajer perusahaan tersebut. Perusahaan juga
akan menggunakan mekanisme pengungkapan tertentu untuk mengoreksi nilai perusahaan apabila pasar menilai perusahaan terlalu rendah.
2.5 Modal Intelektual