Dalam hal ini SMP Negeri 5 Adiwerna telah melakukan banyak interaksi dengan pihak luar sekolah, misalnya komite sekolah. Seperti sekolah pada
umumnya, SMP Negeri 5 Adiwerna juga memiliki komite sekolah yang anggotanya adalah para orang tua siswa dan masyarakat sekitar sekolah dengan
Kepala desa Tembok Luwung menjadi ketua komite SMP Negeri 5 Adiwerna. Interaksi lainnya adalah setiap satu bulan sekali, pada saat kegiatan jum‟at
bersih dilakukan kegiatan jalan santai dengan rute lingkungan disekitar SMP Negeri 5 Adiwerna. Tidak hanya acara jalan-jalan saja yang dilakukan pada
kegiatan ini, tetapi juga bersama masyarakat, siswa dan para guru bergotong- royong membersihkan lingkungan sekitar. Hal ini berdampak positif bagi
sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Bagi siswa kegiatan ini tentu dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap
lingkungan, serta melatih siswa untuk hidup bersosial dalam kehidupan bermasyarakat.
4.2 Pembelajaran Seni Rupa di SMP Negeri 5 Adiwerna
4.2.1 Gambaran Umum Pembelajaran Seni Rupa di SMP Negeri 5 Adiwerna
Pembelajaran seni rupa untuk kelas VII, VIII, dan IX di SMP negeri 5 Adiwerna masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru seni budaya, pembelajaran seni rupa dilaksanakan dengan dasar kurikulum yang ditetapkan Dinas Pendidikan,
walaupun tidak sepenuhnya terlaksana. Hal ini dikarenakan tidak semua guru seni budaya di SMP negeri 5 Adiwerna yang berlatar belakang pendidikan seni,
sehingga materi pembelajarannya sesuai dengan apa yang dikuasai guru serta guru mampu mengajarkannya.
Pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 5 Adiwerna setiap minggunya mendapatkan waktu dua jam pelajaran untuk setiap kelas dengan masing-masing
jam berdurasi 2 x 40 menit. Pembelajaran dilakukan baik dalam kelas maupun di luar kelas
seperti „bengkel‟ dan ruang kesenian. Hal ini disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Bengkel di SMP 5 Adiwerna tidak seperti bengkel motor
atau bengkel lainnya, tetapi berupa ruangan besar yang dulunya saat masih menjadi Sekolah Teknik Adiwerna atau STN Adiwerna merupakan bengkel kerja
para siswa, sehingga sampai sekarang ruangan tersebut masih sering disebut bengkel.
Gambar 4.10 dan 4.11 Siswa membuat Kerajinan dari Kayu sumber: dokumentasi peneliti
Pembelajaran luar kelas dilakukan pada saat pembelajaran praktik misalnya; musik, menari, mengukir, mengkonstruksi kayu, maupun melukis. Sedangkan