proses rileksasi. Bagi anak pendidikan seni juga dapat dikatakan sebagai pendidikan rekreatif, artinya bentuk pendidikan yang dapat menghibur atau
menyenangkan hatinya. Oleh karena itu, pada pihak guru harus dapat menciptakan aktivitas bermain memalui pendidikan seni itu, baik melalui pola-pola permainan
yang telah ana maupun pola permainan yang dikembangkan sendiri.
2.2.4. Pendidikan Seni sebagai Media Pengembangan Bakat
Bakat sering kali dianggap sebagai kemampuan bawaan atau kapasitas seseorang yang sifatnya alami. Ada juga yang bertanggapan bahwa bakat adalah
kemampuan seseorang yang muncul setelah memperolah latihan. Pernyataan yang terkait dengan pendapat tersebut adalah bakat anak itu berkembang oleh karena
memperoleh latihan, sebaliknya yang tidak memperoleh laithan dikatakan sebagai bakat yang terpendam.
Menurut analisis psikoligis setiap manusia, dan sudah barang tentu anak, memiliki bakat. Bakat sering kali dibedakan atas bakat umum dan bakat khusus.
Bakat umum adalah kemampuan intelektual yang bersifat umum, sementara bakat khusus adalah kemapuan yang dilekatkan berdasar atas bidang apa bakat itu
berfungsi, seperti bakat matematika, bakat menggambar, bakat musik, dan bakat tari. Dengan demikian, macam bakat khusus amat bergantung pada masyarakat
dan institusi seseorang itu berada. Seni merupakan aktivitas yang unik dan spesifik. Konon tidak setiap orang
dapat menjadi seniman. Hanya yang berbakatlah yang menjadi seniman. Pendapat ini tidak seluruhnya benar, oleh karena itu ada pepatah yang menunjukkan bahwa
bakat itu dapat dicapai 90 dengan latihan. Hal ini menunjukkan bahwa latihan
merupakan faktor yang amat penting bagi pertumbuhan bakat, sebab setiap orang sesungguhnya memiliki potensi dalam setiap bidang walaupun proporsi potensi
pada setiap bidang itu berbeda-beda. Bertolak dari pernyataan terakhir tersebut, asumsi yang harus dipegang
adalah, bahwa pada setiap anak memiliki potensi atau kemampuan di bidang seni. Potensi atau kemampuan inilah yang perlu diberi tempat untuk pengembangannya
di sekolah. Upaya yang efektif adalah melalui pendidikan seni. Melalui pendidikan seni ini anak-anak dapat beraktivitas menggambar, melukis,
mematung, menyanyi, memainkan instrumen atau menari. Tegasnya proses pendidikan merupakan upaya pemupukan dan
pengembangan segala potensi atau bakat anak. Pendidikan seni, dengan demikian merupakan upaya pemupukan dan pengembangan potensi atau bakat di bidang
seni.
2.2.5. Pendidikan Seni sebagai Media Kreativitas
Keatif merupakan sifat yang dilekatkan pada manusia yang dikaitkan dengan kemampuan atau dayanya untuk mencipta. Oleh karena itu sepanjang
kehidupan manusia, sifat kreatif ini senantiasa diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Para psikolog
menyebut kreativitas sebagai sifat yang secara alami ada dalam bakat. Setiap orang sejak dilahirkan memiliki sifat kreatif, hanya kadarnya bervariasi antara
individu satu dengan yang lain. Seseorang dapat memiliki kreativitas yang lebih tinggi atau rendah dibandingkan dengan orang lain