Pendidikan Seni sebagai Media Kreativitas

Belajar adalah proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman Gagne dan Berliner dalam Anni, 2004. Pengalaman tersebut diperoleh siswa melalui interaksi sosial sehari-hari baik di lingkungan rumah maupun sekolah. Sedangkan menurut Baharuddin dan Wahyuni 2008, belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pengertian belajar dari para ahli di atas, diketahui bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan pengalaman yang berupa ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang diperoleh dari hubungan dengan lingkungan. Agar siswa memperoleh pengalaman baru, belajar dapat dilakukan di mana saja. Siswa tidak harus selalu belajar di sekolah , namun dapat juga mendapatkan pelajaran di luar sekolah. Menurut Gagne dalam Rifa‟i dan Anni, 2009. Kegiatan belajar yang terjadi di sekolah merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga dapat menghasilkan perubahan perilaku. Unsur-unsur tersebut yaitu: peserta didik, rangsangan, memori, dan respon. Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara rangsangan dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan sesudah adanya rangsangan tersebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar Rifa‟i dan Anni, 2009. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian melalui sebuah pembelajaran terhadap siswa kelas VIII I di SMP Negeri 5 Adiwerna mengenai berkarya seni poci bergambar. Poci yang memang sudah ada sejak zaman dahulu, menjadi kebudayaan di Nusantara. Di Tegal sendiri poci memiliki bentuk yang khas dan unik namun tetap tidak menghilangkan nilai dari poci tradisional Indonesia yang terbuat dari gerabah sehingga masih dapat menyerap air. Sesuai dengan makna penelitian ilmiah yaitu usaha untuk memperoleh kebenaran secara ilmiah, dijelaskan bahwa untuk melakukan penelitian dengan baik, peneliti perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur penelitian. Unsur-unsur yang menjadi dasar penelitian ini adalah: konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesa, dan definisi operasional. Dalam penelitian ini juga mengedepankan unsur-unsur tersebut, tidak ada unsur yang paling utama, atau unsur yang pendukung. Semua unsur-unsur tersebut bernilai sama, saling mendukung, dan saling terkait.

2.3 Menggambar

Menggambar adalah kegiatan membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat, dapat pula dengan membuat simbol-simbol tertentu di atas permukaan dengan menggunakan media gambar. Menggambar sedikit dibedakan dengan kegiatan melukis. Melukis dapat disebut sebagai tahap penyelesaian sebuah gambar dengan menambahkan media zat cair dalam hal ini cat dan diaplikasikan dengan kuas. Sementara menggambar lebih menitikberatkan pada penggunaan garis. Menggambar juga mempunyai pengertian suatu usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan pikiran, idegagasan, emosiperasaan maupun imajinasi dalam wujud dwimatra atau dua dimensi yang memiliki nilai estetis dengan menggunakan garis dan warna. Pamadhi dalam Sanjaya 2014, menjelaskan bahwa menggambar adalah membuat gambar yang dilakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna sehingga menimbulkan gambar. Menggambar pada tingkatan yang sederhana merupakan dasar bagi segala hal dalam seni rupa. Menurut Ching 2002, menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan kemiripan mengenai sesuatu. Proses menyalin ini memang mudah, ini adalah aksi yang ampuh bagi manusia untuk membuat suatu ekspresi visual. Melalui kegiatan menggambar, siswa dapat mengembangkan kreativitasnya. Hal ini tentunya akan berguna bagi kehidupan siswa dimasa yang akan datang agar menjadi pribadi yang kreatif, sehingga tidak bergantung dalam mendapatkan pekerjaan. Menggambar memiliki beberapa macam, yaitu:

2.3.1 Menggambar Ekspresi

Menggambar ekspresi adalah usaha mengungkapkan dan mengkomunikasikan pikiran, idegagasan, perasaanemosi serta imajinasi dalam wujud dwimatra atau dua dimensi yang memiliki nilai estetis dengan menggunakan garis dan warna. Unsur yang menonjol adalah garis. Seluruh kontur maupun isian warna berupa garis. Gambar yang dihasilkan menunjukkan kreativitas maupun keterampilan sesuai dengan diri orang yang menggambar. Sunaryo 2010, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan menggambar ekspresi dalam pendidikan seni rupa ialah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengungkapkan pengalamannya secara subjektif dan bebas.

2.3.2 Menggambar Bentuk