dikomunikasikan kepada orang lain. Jika ungkapan perasaan itu telah dikemukakan kepada orang lain maka legalah perasaan anak itu. Banyak
pengalaman atau kemampuan anak yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Bentuk yang ditampilkan anak melalui aktivitas seni merupakan simbol- simbol yang mengandung makna atau pesan-pesan tertentu. Mungkin saja simbol
itu dengan mudah dapat ditangkap maknanya oleh karena bersifat naratif, akan tetapi dapat juga sulit ditangkap maknanya oleh karena keunikan anak
menampilkan simbol. Dengan demikan melalui aktivitas seni anak dapat menyampaikan atau berkomunikasi dengan orang lain.
2.2.3. Fungsi Pendidikan Seni sebagai Media Bermain
Anak-anak memerlukan
kegiatan yang
bersifat rekreatif
yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Kegiatan bermain sekaligus menjadi
penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan fisik dan psikologis anak. Perkembangan fisik yang ditandai dengan bertambah ukuran badan, fungsi
motorik anggota badan, dan fungsi suara perlu disalurkan melalui beberapa aktivitas. Perkembangan psikologis, antara lain kognitif, sosial, moral, dan bakat
juga perlu penyaluran serta sarana pengembangan. Sarana atau media untuk itu adalah bermain.
Ditinjau dari segi anak, upaya pendidikan seni sebagai sarana bermain, di samping memang cocok bagi dunianya, dimaksudkan untuk melepaskan
ketegangan yang dirasakan ketika anak mengikuti pelajaran lain yang membutuhkan daya pikir yang tinggi. Pendidikan seni dipakai sebagai suatu
proses rileksasi. Bagi anak pendidikan seni juga dapat dikatakan sebagai pendidikan rekreatif, artinya bentuk pendidikan yang dapat menghibur atau
menyenangkan hatinya. Oleh karena itu, pada pihak guru harus dapat menciptakan aktivitas bermain memalui pendidikan seni itu, baik melalui pola-pola permainan
yang telah ana maupun pola permainan yang dikembangkan sendiri.
2.2.4. Pendidikan Seni sebagai Media Pengembangan Bakat
Bakat sering kali dianggap sebagai kemampuan bawaan atau kapasitas seseorang yang sifatnya alami. Ada juga yang bertanggapan bahwa bakat adalah
kemampuan seseorang yang muncul setelah memperolah latihan. Pernyataan yang terkait dengan pendapat tersebut adalah bakat anak itu berkembang oleh karena
memperoleh latihan, sebaliknya yang tidak memperoleh laithan dikatakan sebagai bakat yang terpendam.
Menurut analisis psikoligis setiap manusia, dan sudah barang tentu anak, memiliki bakat. Bakat sering kali dibedakan atas bakat umum dan bakat khusus.
Bakat umum adalah kemampuan intelektual yang bersifat umum, sementara bakat khusus adalah kemapuan yang dilekatkan berdasar atas bidang apa bakat itu
berfungsi, seperti bakat matematika, bakat menggambar, bakat musik, dan bakat tari. Dengan demikian, macam bakat khusus amat bergantung pada masyarakat
dan institusi seseorang itu berada. Seni merupakan aktivitas yang unik dan spesifik. Konon tidak setiap orang
dapat menjadi seniman. Hanya yang berbakatlah yang menjadi seniman. Pendapat ini tidak seluruhnya benar, oleh karena itu ada pepatah yang menunjukkan bahwa
bakat itu dapat dicapai 90 dengan latihan. Hal ini menunjukkan bahwa latihan