Pembelajaran Sejarah Tinjauan Pustaka

Dalam pembelajaran, pendidik harus benar-benar mampu menarik perhatian peserta didik agar mampu mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas belajar secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan Rifa‟i Anni, 2011:191. Definisi sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajara yang berarti terjadi, syajarah berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah; bahasa Inggris history, bahasa Latin dan Yunani historia, dari bahasa Yunani histor atau istor berarti orang pandai Kuntowijoyo, 1995:1. Selain itu, sejarah berguna secara intrinsik dan ekstrinsik, ada empat guna sejarah secara instrinsik, yaitu 1 sejarah sebagai ilmu; 2 sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau; 3 sejarah sebagai pernyataan pendapat; dan 4 sejarah sebagai profesi. Secara ekstrinsik secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai pendidikan 1 moral, 2 penalaran, 3 politik, 4 kebijakan, 5 perubahan, 6 masa depan, 7 keindahan, dan 8 ilmu bantu. Selain sebagai pendidikan, sejarah juga berfungsi sebagai 9 latar belakang, 10 rujukan, dan 11 bukti Kuntowijoyo, 1995: 19-25. Menurut Widja, pembelajaran sejarah adalah perpaduan antar aktifitas belajar dan mengajar yang didalamnya mempelajari tentang peristiwa pada masa lampau yang erat hubungannya dengan masa kini Widja, 1989 :23.

C. Kerangka Berpikir

Teori belajar Burner disebut juga teori belajar penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner dalam Carin Sund, 1975. Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatau penghargaan intrinsik. Ketiga, satu- satunya cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan. Empat hal di atas adalah bersesuaian dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran menggunakan metode saintifik.Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema jamak skemata .... Teori Vygotsky, menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari... kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. Tiga teori tersebut sangat relevan dengan metode saintifik.berdasarkan ketiga teori tersebut maka dapat dilihat bagaimana manusia melakukan penemuan dengan berfikir sampai dengan kemampuan dalam pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau yang lebih mampu.Pada penelitian ini kerangka berfikir nya dimulai dengan melihat seberapa jauh guru mengetahui, memahami dan melaksanakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sejarah. Melalui pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki bapak dan ibu guru tersebut maka peneliti mencoba melihat bagaimana pemahaman guru pada pendekatan saintifik serta pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran sejarah dikelas dan tentunya dengan melihat kendala-kendala apa saja yang muncul dan bagaimana upaya guru dalam mengatasi kendala tersebut. Adapun kerangka berfikir dalam menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Magelang dapat digambarkan sebagai berikut : Bagan 1.Bagan Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD PELITA BANGSA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 28 69

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XII IPA SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 9 73

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS XI IS 1 DI SMA NEGERI 1 MAGELANG

1 43 136

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 REMBANG

0 11 118

STRATEGI PEMBELAJARAN SEJARAH SMA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMA N 1 BANGSRI TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 14 176

PERSEPSI GURU SEJARAH TENTANG KEBERADAAN SITUS BENTENG PORTUGIS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014 2015

0 8 140

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajara

0 2 15

PENDAHULUAN Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 4

Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 5 Kota Bandung Tahun 2015.

1 1 14