kurikulum 2013 mulai dari perubahan standar kompetensi lulusan, perubahan standar isi, perubahan standar proses, hingga perubahan standar evaluasi.
Namun, terdapat kekurangan pada penelitian tersebut adalah peneliti terdahulu hanya mengemukakan hasil penelitiannya tentang perubahan yang
terjadi pada kurikum 2013. Disisi lain pada penelitian tersebut memberikan sumbangan pemahaman mengenai perubahan yang ada pada kurikulum 2013
secara rinci dan dari sudut pandang persepsi guru IPS. Penelitian keempat, oleh Mei Fita 2014 dengan judul;
“Studi Kasus Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Guru-Guru Di SMA N 1 Bawang
Studi Pada Tahun Ajaran 20132014” merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari penelitian
tersebut adalah peneliti menjelaskan hambatan dari tiga aspek penting dalam penerapan saintifik yakni, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian pembelajaran. Kekurangan dari penelitian ini adalah hanya berbagai hambatan yang ditunjukan namun tidak ada upaya untuk mengatasi masalah
yang muncul. Disisi lain pada penelitian tersebut menunjukan bahwa betapa kompleks dan banyak masalah yang dihadapi guru guru dalam penerapan
pendekatan saintifik penelitian ini memberikan sumbangsih kepada peneliti selanjutnya setelah peneliti terdahulu mengklasifikasikan hambatan guru
guru di SMA N 1 Bawang. Penelitian kelima, oleh Ishlah Sheillariski 2014 dengan judul;
“Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Sejarahdi SMA Negeri 1 Rembang
” hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari
penelitian tersebut dapat dilihat dari salah satu tujuan penelitiannya. Peneliti tersebut berusaha menunjukan strategi yang digunakan untuk menerapkan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran sejarah. Strategi yang digunakan guru bervariasi karena salah satunya dengan media film dokumenter atau
video agar tidak bosan. Namun, terdapat kekurangan dari penelitian ini bahwa peneliti
tersebut tidak menjelaskan secara jelas dan secara detail terkait pelaksanaan implementasi pendekatan saintifik.Terlepas kelebihan dan kekurangan yang
muncul penelitian ini memberikan sumbangan kepada peneliti selanjutnya mengenai gambaran implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran
sejarah.
B. Tinjauan Pustaka
1. Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah niatan untuk perbaikan sistem pendidikan. Meskipun pada
kenyataannya masih banyak kekurangan didalamnya serta perlu dievaluasi dan diperbaiki supaya tujuan dari pendidikan tercapai dengan
baik. Di Indonesia Istilah “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi
populer sejak tahun lima puluhan yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Sebelumnya yang lazim
digunakan ialah “rencana pelajaran” pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran Poerwanti Amri 2013 : 2.
Di Indonesia sendiri, pengertian kurikulum terdapat dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yaitu kurikulum adalah seprangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan
kegiatan pelajaran
untuk mencapai
pendidikan tertentu Kurniasih Sani 2014:3. Kurikulum menentukan jenis dan kualitas pengetahuan dan
pengalaman yang memungkinkan orang atau seseorang mencapai kehidupan dan penghidupan yang lebih baik Muzamiroh, Mida Latifatul,
2013:110. Oleh karena itu terlepas dari silang pendapat di tengah masyarakat Indonesia kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang
merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof.Ir. Muhammad Nuh,
DEA mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap, ketrampilan,
dan pengetahuan. Kurniasih Sani 2014 : 22. Pada konsep pengembang kurikulum ini diharapkan mampu
menjawab tantangan zaman yaitu hubungan dan kecocokan antara hasil keluaran dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Pada dasarnya
kurikulum tidak sekedar teori dan petunjuk teknis materi pembelajaran. Lebih dari itu, kurikulum merupakan sebuah progam yang
terencana secara menyeluruh yang pada akhirnya menjadi pemegang kemajuan bangsa.
2. Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik ilmiah.
Penerapan kurikulum
2013 memerlukan
perubahan paradigma
pembelajaran, dimana peserta didik dilatih untuk mengobservasi, mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan
data, menganalisi
mengasosiasikan data, dan mengkomunikasikan hasil belajar yang disebut pendekatan saintifik Sani, 2014:vii. Pendekatan ini perlu
terapkan untuk dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mandiri, dan kreatif. Hal tersebut tentunya harus
didukung oleh pemahaman seorang pendidik. Peran sebagai pendidik, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang
pendekatan saintifik. a.
Komponen Pendekatan Pembelajaran saintifik : 1
Melakukan Pengamatan Mengamati atau observasi merupakan bagian dari kegiatan
ilmiah. Dan metode ilmiah pada umumnya diperoleh melalui pengamatan atau memperoleh informasi dari berbagai sumber.
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran meaningfull learning. Perilaku manusia juga dapat
diobservasi untuk mengetahui sifat, kebiasaan, respons, pendapat dan karaktristik lainnya Sani, 2014:54.