Pendekatan Saintifik Tinjauan Pustaka

2013:146. Kegiatan menanya secara mendasar adalah keinginantahuan curiosity dalam diri peserta didik harus dibangkitkan.Melalui Kegiatan menanya guru dapat mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik serta dapat menyiapkan ancangan untuk mendapatkan solusi dari indikasi masalah peserta didik. Selain itu menjadi dasar untuk mencari informasi yang lanjut selain itu menurut Sani 2014:57 “Guru perlu mengajukan pertanyaan dalam upaya memotivasi siswa untuk mengajukan per tanyaan”. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat Daryanto, 2014:65. 3 Mengumpulkan Informasi Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan kegiatan bagi peseta didik memulai aktivitasnya untuk mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber yang mendukung dan dengan berbagai caranya. Demi terkumpulnya informasi peserta didik dapat membaca buku dan melakukan eksperimen.Kegiatan tersebut yang melaksanakan adalah peserta didik namun harus ada bimbingan. Menurut Sani 2014:62 Guru perlu mengarahkan siswa dalam merencanakan aktivitas, melaksanakan aktivitas, dan melaporkan aktivitas yang telah dilakukan. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat Daryanto, 2014:70. 4 MengasosiasikanMengolah InformasiMenalarAssosiating Menurut Kurniasih Sani 2013:47 Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk mengembangkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran merupakan kompetensi yang penting yang harus dimiliki siswa. Pengolahan informasi memerlukan membutuhkan kemampuan logika ilmu nalar. Menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melakukan inferensi Sani, 2014:66.Menurut Daryanto 2014:71 Istilah menalar dalam kerangka pross pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik adalah pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada guru Adapun dalam kegiatan menalar, diharapkan peserta didik mampu membandingkan atau membedakan dua kelompok atau percobaan yang sejenis. Mencari hubungan antar dua data yang saling terkait. 5 Mengomunikasikan Pembelajaran Pada dasarnya, setiap orang memiliki jaringan walaupun tidak disadari oleh yang bersangkutan. Jaringan sangat dibutuhkan dalam belajar dari aneka sumber, mengembangkan diri, dan memperoleh pekerjaan. Sani, 2014:71. Aktifitas mengembangkan jaringan atau mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran merupakan usaha tahap akhir dalam metode ilmiah. Setiap siswa perlu diberi kesempatan untuk berbicara dengan orang lain, menjalin persahabatan yang potensial, mengenal orang yang dapat memberi nasihat atau informasi dan dikenal oleh orang lain Sani, 2014:71.Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada teman sekelas, guru atau audien yang lain Poerwanti Amri 2013:63. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap, jujur, teliti, toleransi, kemampuan berfikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas diserta bekemampuan berbahasa yang baik.

3. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum Isriani Dewi, 2012:10. Menurut Briggs, 1992 dalam Rifai Anni, 2011:191 pembelajaran adalah seperangkat peristiwa atau events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Menyesuikan dengan pendekatan konstruktivisme, pendidik harus menempatkan diri berperan sebagai fasilitator untuk peserta didiknya. Dalam pembelajaran ada komponen yang menyertai diantaranya adalah tujuan, subjek belajar, materi pelajaran, strategi, media, evaluasi dan penunjang. Diantara kompenen pembelajaran tersebut subjek belajar merupakan yang utama karena subjek sekaligus objek yaitu intinya adalah peserta didik itu. a. Tujuan Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencampaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa pengetahuan dan ketrampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam PTK semakin spesifik dan oprasional. b. Subyek belajar Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek belajar. c. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran. d. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. e. Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah alatwahana yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. f. Penunjang Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya. Dalam pembelajaran, pendidik harus benar-benar mampu menarik perhatian peserta didik agar mampu mencurahkan seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas belajar secara optimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan Rifa‟i Anni, 2011:191. Definisi sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajara yang berarti terjadi, syajarah berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah; bahasa Inggris history, bahasa Latin dan Yunani historia, dari bahasa Yunani histor atau istor berarti orang pandai Kuntowijoyo, 1995:1. Selain itu, sejarah berguna secara intrinsik dan ekstrinsik, ada empat guna sejarah secara instrinsik, yaitu 1 sejarah sebagai ilmu; 2 sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau; 3 sejarah sebagai pernyataan pendapat; dan 4 sejarah sebagai profesi. Secara ekstrinsik secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, yaitu sebagai pendidikan 1 moral, 2 penalaran, 3 politik, 4 kebijakan, 5 perubahan, 6 masa depan, 7 keindahan, dan 8 ilmu bantu. Selain sebagai pendidikan, sejarah juga berfungsi sebagai 9 latar belakang, 10 rujukan, dan 11 bukti Kuntowijoyo, 1995: 19-25. Menurut Widja, pembelajaran sejarah adalah perpaduan antar aktifitas belajar dan mengajar yang didalamnya mempelajari tentang peristiwa pada masa lampau yang erat hubungannya dengan masa kini Widja, 1989 :23.

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD PELITA BANGSA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 28 69

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XII IPA SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 9 73

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS XI IS 1 DI SMA NEGERI 1 MAGELANG

1 43 136

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 REMBANG

0 11 118

STRATEGI PEMBELAJARAN SEJARAH SMA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMA N 1 BANGSRI TAHUN PELAJARAN 2014 2015

1 14 176

PERSEPSI GURU SEJARAH TENTANG KEBERADAAN SITUS BENTENG PORTUGIS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014 2015

0 8 140

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajara

0 2 15

PENDAHULUAN Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 4

Artikel Publikasi: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Ips Di Sma Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 12

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 5 Kota Bandung Tahun 2015.

1 1 14