2 Apabila suatu karakteristik mutu melebihi spesifikasi, pihak produsen akan
dirugikan, demikian pula sebaliknya. PT. Greenfields Indonesia belum pernah menerapkan bagan kendali
control chart sebagai cara pengendalian mutu dalam unit pengolahan susu yang dimilikinya. Pengendalian bobot bersih produk susu UHT Ultra High
Temperature Real Good sereal strawberry dilakukan sebagai langkah awal
penerapan SPC menggunakan bagan kendali. Pengukuran dilakukan terhadap bobot, bukan volume produk, karena disesuaikan dengan standar yang terdapat
di dalam perusahaan. Selain itu, terdapat mesin filling yang baru diinstalasi dan memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan mesin terdahulu
yang ingin diketahui kinerjanya di dalam proses produksi.
B. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan magang di PT. Greenfields Indonesia, Malang adalah sebagai berikut :
1. Umum
a. Mendapatkan gambaran nyata dunia industri beserta permasalahan yang ada di dalamnya.
b. Meningkatkan keterampilan, sikap kooperatif, serta kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.
c. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan profesionalisme mahasiswa melalui penerapan ilmu dan latihan langsung yang
diterapkan di lapangan sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Khusus
a. Menerapkan bagan kendali untuk mengendalikan bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry di PT Greenfields Indonesia,
Malang. b. Menyusun diagram sebab-akibat untuk mengetahui faktor-faktor yang
berpeluang menjadi penyebab ketidaktepatan bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry di PT Greenfields Indonesia,
Malang.
3 c. Menghitung kapabilitas proses process capability apabila proses
sudah terkendali secara statistik.
C. MANFAAT
1. Mengenalkan bagan kendali control chart kepada pihak perusahaan. 2. Mengetahui kinerja mesin filling yang digunakan dalam proses produksi
susu UHT Real Good sereal strawberry. 3. Perusahaan tidak dirugikan dengan banyaknya kelebihan bobot pada
produk. 4. Konsumen mendapatkan produk yang sesuai dengan spesifikasinya.
5. Jika perusahaan menerapkan SPC, kebijakan manajemen dapat diambil lebih cepat dalam mengendalikan mutu produk.
4
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
PT. Greenfields Indonesia pada awalnya bernama PT. Prima Japfa Jaya. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Maret 1997 dengan arah bisnis
sebagai produsen dan pengolah susu. Saham di dalam perusahaan dimiliki oleh koperasi Bina Mitra Sentosa dan PT. Santosa Agrindo. PT. Greenfields
Indonesia dan PT. Santosa Agrindo berada di dalam wadah Austasia Grup, hanya saja PT. Santosa Agrindo bergerak di dalam bisnis sapi potong.
Pada bulan Maret 1997 dibuka peternakan sapi perah yang bertempat di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Gunung Kawi, Kabupaten Malang-Jawa
Timur. Peternakan tersebut digunakan untuk memelihara sapi Fressian Holstein
yang berasal dari Australia. Pada awal didirikan, produksi susu sapi baru mencapai 12 literekorhari, tetapi dengan adanya perbaikan manajemen
pakan, produksi susu sapi telah dapat ditingkatkan hingga mencapai 27 literekorhari. Susu segar yang dihasilkan PT. Prima Japfa Jaya merupakan
produksi terbesar dan terbaik se-Jawa Timur. Hal ini disebabkan penggunaan sistem pemerahan modern Bou Matic dari Amerika.
Sebelum PT. Prima Japfa Jaya memiliki pabrik sendiri, semua hasil produksi susu segar dijual langsung ke PT. Nestlé Indonesia. Namun sejak
bulan April 1999, sudah mulai dilakukan pemrosesan mandiri dengan pendirian unit pengolahan susu yang diresmikan oleh Menteri Pertanian dan
Gubernur Jawa Timur. Fasilitas ini menggunakan mesin dan peralatan modern yang didatangkan langsung dari Eropa dan Amerika serta mulai dioperasikan
pada bulan Juni 2000. Unit pengolahan susu dihubungkan langsung dengan area pemerahan di peternakan, sehingga susu sapi dapat segera diproses tanpa
sentuhan tangan manusia sama sekali. Hal ini merupakan jaminan tingkat higien yang superior bagi produk-produk susu yang dihasilkan.
Pada awal bulan Juni 2000, PT. Prima Japfa Jaya meluncurkan produk perdananya. Produk ini berupa susu cair UHT Ultra High Temperature
dengan merk dagang ’Yahuii’. Produk ini dikemas dengan kemasan TWA Tetra Wedge Aseptic 200 ml dalam tiga rasa, yaitu putih manis, cokelat, dan
5 stroberi. Pada saat ini, produk ’Yahuii’ sudah diproduksi oleh ISAM yang
bertempat di Bandung, sebagai kontrak packing dengan perusahaan. Produk-produk yang dihasilkan saat ini adalah susu ESL Extended
Shelf Life , susu UHT, dan whipping cream yang dikemas dalam kemasan
TBA Tetra Brik Aseptic dan TFA Tetra Fino Aseptic. Produk-produk lokal akan didistribusikan melalui PT. Supra Sumber Cipta, produk ESL baik lokal
maupun ekspor didistribusikan melalui Santori, dan produk-produk ekspor akan didistribusikan melalui Japfa Food Singapore. Selain menghasilkan
produk dengan merk sendiri, perusahaan juga membuat produk dengan sistem kontrak packing dengan Fonterra New Zealand Milk.
Program ekspor ke mancanegara yang digalakkan oleh pihak manajemen sudah terealisasi ke beberapa negara seperti Hongkong,
Singapura, Malaysia, dan Filipina. Kegiatan ekspor tersebut menyebabkan pihak manajemen mengubah nama perusahaan. PT. Prima Japfa Jaya diubah
menjadi PT. Greenfields Indonesia pada tanggal 1 Agustus 2002. Selama perkembangannya, PT. Greenfields Indonesia pernah meraih penghargaan
sebagai pemenang Indo Livestock 2004 kategori budidaya dan sertifikat HACCP Hazard Analysis Critical Control Points pada tahun 2006 dari M-
Brio. PT. Greenfields Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam program
peningkatan minat mengkonsumsi susu dengan pemerintah daerah setempat. Setiap seminggu sekali, PT. Greenfields Indonesia membagikan 67 karton
2412 kemasan produk Real Good kepada anak-anak SD di sekitar lokasi pabrik dan di beberapa wilayah di Indonesia. Sebelum susu dibagikan, tinggi
dan berat badan anak diukur untuk dipantau perkembangannya. Hasil pengamatan selama ini menunjukkan hasil yang positif karena pembagian susu
dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
B. LOKASI DAN TOPOGRAFI
Sejak pertama didirikan, PT. Geenfields Indonesia bertempat di Desa Babadan, Kecamatan Ngajum, Gunung Kawi, Kabupaten Malang-Jawa Timur.
Perusahaan terletak di atas lahan dengan luas areal 25,2 ha hektar pada
6 ketinggian 1200 m dpl dari permukaan laut. Lokasi perusahaan dikelilingi
oleh persawahan penduduk disekitarnya. Alasan pemilihan lokasi diantaranya adalah : 1 memiliki kondisi ideal untuk pemeliharaan sapi, 2 dekat dengan
bahan baku dan sumber air, dan 3 kemudahan penanganan limbah. Pengaturan ruang untuk penempatan fasilitas produksi dan fasilitas
lainnya ditata sedemikian rupa agar memudahkan proses produksi. Pengaturan fasilitas-fasilitas tersebut menggunakan tipe product layout, yaitu penempatan
fasilitas produksi sesuai dengan alur proses produksi. Hal ini dilakukan untuk efisiensi proses produksi dan agar tercipta ruang yang terlihat rapi. Selain itu,
juga terdapat tiga buah bis untuk mengantar jemput karyawan dan staf setiap harinya. Bangunan penunjang terdiri atas kantin dan musola di setiap divisi,
dormitori sebagai tempat tinggal di lingkungan perusahaan untuk level manajer, single man untuk staf, mess barak untuk karyawan, dan sebuah multi
purpose hall sebagai aula berbagai acara dan pertemuan. Denah perusahaan
secara lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 1.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan wewenang, tanggung jawab, dan hubungan kerja di dalam organisasi, PT. Greenfields Indonesia menggunakan sistem organisasi garis
dan staf. Wewenang dari pimpinan tertinggi disalurkan kepada manajer- manajer yang memimpin unit organisasi untuk selanjutnya diteruskan kepada
masing-masing bagian di bawahnya. Hal ini juga berlaku untuk masalah tanggung jawab. Para karyawan bertanggung jawab kepada masing-masing
kepala departemen untuk diteruskan pada pemimpin unit dan pimpinan tertinggi.
Secara keseluruhan, PT. Greenfields Indonesia terbagi menjadi dua divisi, yaitu Dairy Farm Division dan Milk Processing Division. Divisi Milk
Processing dikepalai
oleh seorang
Operational Manager
. Dalam
melaksanakan tugasnya, Operational Manager dibantu oleh Finance and Accounting Departement Manager
dan Human Resources and General Affairs Departement Manager
. Operational Manager membawahi Quality Assurance Departement Manager, Procurement Departement Manager,
dan Plant
7 Manager
. Plant Manager membawahi beberapa Section Head, yaitu : 1 FIL filling, 2 UHT proses, 3 PCM Project Construction and Maintenance,
4 UTL utility, 5 QCD Quality Control, dan 6 SCP Supply Chain and Planning
. Sistem organisasi divisi milk processing selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
D. KETENAGAKERJAAN
Jumlah tenaga kerja staf dan karyawan di perusahaan sebanyak 483 orang yang terdiri atas karyawan kontrak dan karyawan tetap. Mayoritas
tenaga kerja adalah pria 95, berasal dari daerah sekitar, berpendidikan SMUSTM, dan sebagian berpendidikan Diploma III D3 dan Strata 1 S1.
Karyawan kontrak terdiri atas 82 orang karyawan harian kontrak dan 6 orang karyawan bulanan kontrak. Tenaga kerja bulanan diberikan sistem
pembayaran gaji setiap bulan, sedangkan tenaga kerja harian dengan sistem pembayaran gaji setiap minggu. Karyawan tetap terdiri atas 255 orang
karyawan harian tetap dan 140 orang karyawan bulanan tetap. Tenaga kerja tetap akan mendapatkan masa training selam 3 bulan
sebelum diperkerjakan secara resmi, sedangkan bagi yang berstatus kontrak dapat langsung diperkerjakan. Tenaga kerja kontrak bulanan memiliki masa
kerja selama satu tahun, sedangkan tenaga kerja kontrak harian memiliki masa kerja selama tiga bulan, keduanya bisa diperpanjang apabila diperlukan.
Disamping itu, juga terdapat tenaga harian lepas yang ditempatkan di lagoonproject
maupun kandang dengan sistem pembayaran gaji setiap minggu.
Jumlah jam kerja setiap staf adalah 40 jam kerjaminggu dengan lima hari kerja. Untuk staf di dalam kantor, hari dan jam kerja adalah hari Senin-
Jumat dari pukul 08.00-17.00 WIB dengan satu jam istirahat, sedangkan karyawan memiliki 42 jam kerjaputaran shift yang terbagi ke dalam tiga shift
setiap hari dengan masing-masing satu jam istirahat. Shift 1 mulai pukul 06.00-14.00 WIB, shift 2 mulai pukul 14.00-22.00 WIB, dan shift 3 mulai
pukul 22.00-06.00 WIB. Pergantian shift dilakukan setiap dua hari sekali sekali secara berurutan dari shift 1-3 kemudian libur dua hari.
8 Kesejahteraan karyawan sangat penting untuk mendukung kelancaran
proses produksi. Oleh karena itu, PT. Greenfields Indonesia memberikan fasilitas dan sarana penunjang dengan harapan dapat menambah motivasi dan
kesejahteraan karyawan. Fasilitas yang diberikan diantaranya adalah tunjangan, cuti, dan pakaian.
Tunjangan yang diberikan adalah THR Tunjangan Hari Raya, melahirkan, kesehatan, dan asuransi dari JAMSOSTEK. Setiap karyawan
berhak atas cuti selama 12 hari dalam satu tahun. Selain itu juga ada cuti melahirkan bagi karyawan wanita selama tiga bulan, dan cuti sakit maksimal
tiga hari yang dilengkapi dengan surat keterangan dari dokter. Cuti sakit dapat ditambah jika diperlukan dengan terlebih dahulu mengurus perizinan ke
bagian umum yang menangani absensi. Setiap karyawan juga memperoleh dua pasang seragam dan penutup kepala serta sepasang sepatu boot. Seragam akan
diberikan sesuai dengan bidang kerja masing-masing karyawan. Kebijakan pengupahan yang dikeluarkan perusahaan sesuai dengan UMP Upah
Minimum Propinsi Jawa Timur dan ditambah upah lembur bagi yang bekerja lembur dengan perhitungan yang telah ditetapkan pihak perusahaan.
9
E. JENIS PRODUK
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Greenfields Indonesia adalah susu ESL Extended Shelf Life, susu UHT, dan whipping cream, termasuk di
dalamnya kontrak packing dengan perusahaan asing. Produk-produk tersebut dipasarkan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Jenis-jenis produk
yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Jenis-jenis produk PT. Greenfields Indonesia. Merk Dagang
Jenis Kemasan
Greenfields skim, low fat, full cream,
choco malt ESL
Tetra Brik Aseptic TBA
300 ml dan 1000 ml Mountain View
full cream, cokelat ESL
Tetra Brik Aseptic TBA
1000 ml Greenfields
skim, low fat, full cream, choco malt, whipping
cream UHT
Tetra Brik Aseptic TBA
1000 ml S K
full cream UHT
Tetra Brik Aseptic TBA
1000 ml Real Good
sereal, sereal vanila, sereal stroberi, sereal
choco , full cream
UHT Tetra Fino Aseptic
TFA 180 ml
Sumber : Departemen UHT PT. Greenfields Indonesia.
10
III. KEGIATAN PRODUKSI A. BAHAN BAKU
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi susu UHT Real Good sereal strawberry terdiri atas bahan baku utama, bahan baku tambahan, dan
bahan baku penolong. Bahan baku utama yang digunakan adalah susu sapi segar. Bahan baku tambahan yang digunakan adalah gula pasir, Anhydrous
Milk Fat AMF atau minyak sawit palm oil, bubuk kuning telur egg yolk
powder , emulsifier, ekstrak malt dan vanila, flavor, serta pewarna. Bahan
baku penolong yang digunakan adalah air yang khusus digunakan di dalam proses produksi.
1. Bahan Baku Utama