17 Sterilisasi dengan TA-Flex merupakan teknik sterilisasi secara tidak
langsung indirect system, yaitu menggunakan THE Tubular Heat Exchanger
yang dipanaskan dengan air sehingga susuproduk tidak bersinggungan secara langsung dengan sumber panas. Tahapan sterilisasi
TA-Flex diawali dengan penyaringan susu menggunakan slot filter berukuran 200 mikron lalu susu dialirkan menuju balance tank. Berbeda
dengan sterilisasi VTIS, tahap homogenisasi TA-Flex dilakukan sebelum proses sterilisasi. Homogenisasi susu dilakukan secara dua tahap pada
tekanan 15050 bar. Selanjutnya susu disterilisasi di dalam THE pada suhu 133
C selama 5 detik. Setelah itu dilakukan pendinginan awal hingga suhu 50
C dan dilanjutkan hingga suhu turun sampai 25-30 C.
Setelah dilakukan proses sterilisasi, susu akan ditampung di dalam aseptic tank
. Aseptic tank yang terdapat berjumlah dua buah, masing- masing dengan kapasitas 10.000 L dan 30.000 L Produk susu UHT Real
Good akan ditampung dan diturunkan suhunya hingga 25-30 C sebelum
dilakukan proses pengisian filling dan pengemasan packaging.
5. Filling dan Packaging
Susu yang disimpan di dalam aseptic tank kemudian dialirkan menuju AFM Aseptic Filling Machine untuk dilakukan proses pengisian
dan pengemasan produk. AFM selalu dibersihkan setiap sebelum dan setelah digunakan. Proses pembersihan yang dilakukan sama dengan yang
dilakukan pada proses pengolahan susu yaitu dengan teknik CIP. CIP yang dilakukan meliputi CIP intermediate dan CIP final. CIP intermediate
berlangsung selama 45 menit dan dilakukan apabila produk masih berada di dalam valve produk, sedangkan CIP final berlangsung selama 1,5 jam
dan dilakukan setiap sebelum dan setelah proses filling. Mesin filling untuk produk UHT Real Good terdiri atas dua jenis,
yaitu A1 Fino dan TFA Tetra Fino Aseptic. A1 Fino terdapat sebanyak tiga unit dengan kapasitas masing-masing 10.700 pakjam, sedangkan TFA
terdapat sebanyak dua unit dengan kapasitas 4.500 pakjam. Sebelum dilakukan proses pengisian produk, kemasan primer paper produk akan
18 disterilisasi terlebih dahulu. Struktur bahan pengemas yang digunakan
dapat dilihat pada Lampiran 5. Untuk mesin TFA, salah satu sisi paper akan ditempelkan dengan
strip khusus melalui elemen SA Strip Aplicator pada suhu 170 C dengan
tekanan 1,6 kPa. Selanjutnya paper disterilisasi dengan cara dilewatkan pada rol yang setengah bagiannya tercelup larutan H
2
O
2
35 lalu dikeringkan dengan squee gee roller steam barrier 130
C. Kemudian paper
dilewatkan pada elemen LS Longitudinal Sealing pada suhu dan tekanan yang sama dengan elemen SA, sehingga paper berbentuk silinder.
Setelah itu baru dilakukan proses pengisian melalui pipa produk yang dilengkapi dengan tube heater pada suhu 460
C. Untuk mesin A1 Fino, pemanasan elemen SA dengan pemanas suhu
240 C agar strip menempel sebagian pada paper setelah dilewatkan pada
rol pengepres. Selanjutnya paper dicelupkan ke dalam larutan H
2
O
2
35 lalu dikeringkan di dalam heating chamber dengan suhu 93-200
C. Sebelum menuju aseptic chamber, sisa-sisa larutan H
2
O
2
yang mungkin masih menempel dikeringkan juga dengan squee gee roller. Aseptic
chamber disterilisasi dengan menggunakan udara steril bersuhu 130-150
C dan larutan H
2
O
2
yang disemprotkan. Kemudian paper dilewatkan pada elemen LS dengan suhu 270
C dan tekanan 0,1 bar sehingga paper berbentuk silinder. Setelah itu baru dilakukan proses pengisian secara
aseptik dan dilakukan transversal sealing pada bagian atas dan bawah paper
. Produk dari AFM kemudian disalurkan melalui belt conveyor
menuju ruang packaging sekaligus diberikan waktu kadaluwarsa dengan menggunakan mesin domino. Waktu kadaluwarsa yang diberikan meliputi
tanggal, bulan, dan tahun. Produk UHT Real Good memiliki masa kadaluwarsa 6 bulan setelah diproduksi. Produk dikemas dengan kemasan
sekunder berupa karton dengan jumlah 36 pakkarton. Karton-karton kemudian ditumpuk dengan tumpukan maksimal 7 karton diatas palet
dengan jumlah 112 kartonpalet. Hal ini dilakukan agar produk tidak
19 bersentuhan secara langsung dengan lantai dan memudahkan penanganan
produk untuk penyimpanan dan pengangkutan.
C. CIP Clean In Place
CIP Clean In Place merupakan proses pembersihan mesin-mesin dan peralatan yang digunakan di dalam proses pengolahan susu tanpa harus
memindahkan atau membongkar mesin atau peralatan yang digunakan. CIP dilakukan setiap sebelum dan setelah melakukan proses produksi. CIP yang
ada di PT. Greenfields Indonesia memiliki tiga buah line pembersihan, yaitu : 1 CIP processing line, 2 CIP storage line, dan 3 CIP aseptic line. Selain itu
juga terdapat lini CIP sendiri yang terintegrasi dengan mesin untuk bagian sterilisasi VTIS dan TA-flex.
CIP yang dilakukan terdiri atas dua jenis, yaitu CIP intermediate dan CIP final
. CIP intermediate berlangsung selama 45 menit dan dilakukan ketika mesin mengalami masalahtrouble. CIP final berlangsung selama 1,5 jam dan
dilakukan pada saat awal dan akhir proses produksi. CIP dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : 1 pencucian dengan air suhu 50
C, 2 pencucian dengan soda kaustik NaOH 2-2,5 suhu 85
C, 3 pembilasan dengan air suhu 60
C, 4 pencucian dengan asam nitrit HNO
3
1-1,5 suhu 70 C, 5
pembilasan dengan air suhu 60 C, 6 sirkulasi dengan air panas suhu 85
C, dan 7 pembilasan dengan air suhu 30
C. CIP intermediate dilakukan hanya sampai tahap pencucian dengan soda kaustik kemudian dibilas dengan air.
D. UTILITAS
Jenis-jenis utilitas yang digunakan dalam menunjang proses produksi dan perusahaan adalah pengadaan airwater treatment, pengadaan uapsteam,
sistem pendinginan, pangadaan udara bertekanancompressed air, dan instalasi pengolahan limbahwaste water treatment. Semuanya harus selalu siap dan
berada dalam kondisi beroperasi penuh setiap hari agar aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik.
20
1. Water Treatment