21 bahan. Soft water dan air proses dihasilkan setiap harinya dengan kapasitas
20 m
3
jam.
2. Pengadaan Uap Steam
Uap banyak digunakan dalam berbagai keperluan yang berkaitan dengan proses produksi seperti sterilisasi dan pengeringan. Kebutuhan uap
untuk sterilisasi mencapai 700 kgm
3
. Steam dihasilkan dari dua buah boiler
dengan kapasitas masing-masing 5 ton. Uap yang dihasilkan oleh boiler
berasal dari soft water dan air kondensat. Soft water dialirkan melalui feed water pump, sedangkan air kondensat dialirkan dari
condensate tank . Air kondensat adalah air dari steam yang telah digunakan
dalam proses pengolahan dan telah mengalami kondensasi. Sebelum dipompa ke dalam boiler, air kondensat mengalami tahap
deaerasi untuk menghilangkan oksigen terlarut. Steam dihasilkan melalui pemanasan soft water dan air kondensat di dalam boiler dengan tekanan
sebesar 8,5-9 bar. Selanjutnya steam didistribusikan melalui header dan pipa-pipa untuk berbagai keperluan proses seperti CIP, sterilisasi,
termisasi, dan lain-lain. Untuk keperluan sterilisasi di VTIS, steam disaring terlebih dahulu dengan filter 300 mikron dan melalui tahapan
cullinary agar tidak ada partikel yang ikut terbawa steam dalam proses
sterilisasi.
3. Cooling System
Sistem pendinginan dihasilkan dari dua buah cooling tower, yaitu cooling tower
LBC 175 dan LBC 300. Cooling tower LBC 175 digunakan untuk mendinginkan produk dalam proses, seperti setelah disterilisasi,
sedangkan cooling tower LBC 300 digunakan untuk mesin pendingin chiller. Sistem pendinginan dilakukan dengan menggunakan lima buah
kompresor dengan catu daya masing-masing sebesar 380 V AC untuk lini non-steril dan lini steril. Tiga buah kompresor dioperasikan untuk lini non-
steril. Biasanya suplai sudah terpenuhi oleh satu buah kompresor dan sisanya sebagai back up.
Lini steril dioperasikan dengan menggunakan dua buah kompresor yang dipompa dengan tekanan maksimum 7,5 bar. Dalam mesin pendingin
22 chiller, yang didinginkan adalah refrigerant. Refrigerant yang digunakan
adalah freon karena freon berupa senyawa non toksik, tidak berbau, dan tidak mudah terbakarmeledak. Sistem pendinginan digunakan untuk
berbagai keperluan seperti AC, kulkas, cold storage, dan penyediaan ice water
di dalam proses pengolahan. Ice water adalah air dengan suhu 0 C
yang digunakan untuk pendinginan di dalam proses produksi. Agar ice water
tidak membeku maka ditambahkan propilen glikol 25 . Propilen glikol menyebabkan titik beku air turun menjadi -9
C. Prinsip kerja sistem pendingin ini adalah sebagai berikut : kompresor
akan mengkompresi refrigerant hingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi. Refrigerant berwujud gas ini akan dialirkan ke kondensor.
Kondensor akan mengkondensasi refrigerant pada kondisi suhu dan tekanan tinggi. Refrigerant mulai berubah wujud menjadi cair. Selanjutnya
refrigerant yang masih berwujud cair dan gas dialirkan ke expansion
valve . Di expansion valve, refrigerant dikondisikan pada tekanan dan suhu
rendah sehingga berubah wujud menjadi cair. Selanjutnya, refrigerant akan mengalir ke evaporator. Di evaporator, refrigerant dipaksa menguap
dengan mengambil kalor dari lingkungan. Pertukaran kalor dari lingkungan ke sistem menyebabkan suhu lingkungan menjadi rendah dan
suhu refrigerant tinggi. Karena suhu yang tinggi, refrigerant kembali berubah wujud menjadi gas dan dialirkan kembali menuju kompresor.
4. Udara Bertekanan