47 CPU = Indeks performansi atas Upper Performance Index
= Simpangan baku
3. Diagram Sebab Akibat Fishbone Diagram
Diagram sebab akibat digunakan dalam menentukan corretive action plans
maupun saran peningkatan kinerja. Menurut Ishikawa 1989, tahapan dalam membuat diagram sebab-akibat adalah sebagai berikut :
1. Menentukan masalah yang digambarkan dalam sebuah kotak disebelah kanan dari garis panah utama,
2. Mencari faktor-faktor yang berpengaruh dan diberi garis panah cabang yang mengarah ke panah utama,
3. Mencari lebih lanjut faktor-faktor utama tersebut, dituliskan sebelah kanan dan kiri dari panah cabang serta dihubungkan dengan garis
panah yang mengarah ke panah cabang, dan 4. Mencari penyebab-penyebab utama dari diagram yang sudah lengkap
dengan teknik brainstorming.
4. Why-Why Analisis Tahapan dalam menyusun why-why analisis adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria yang memiliki permasalahan. 2. Membandingkan kondisi aktual dengan standar untuk selanjutnya
diberikan tanda G Good jika sesuai standar dan NG No Good jika tidak sesuai standar.
3. Membuat alternatif solusi permasalahan terhadap masalah-masalah yang diberi tanda NG.
5. Diagram Pareto
Tahapan dalam membuat diagram Pareto adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jenis-jenis permasalahan yang ada berikut frekuensinya.
2. Membuat persentase dari jenis-jenis permasalahan tersebut dan dibuat persentase kumulatifnya.
3. Membuat grafik batang yang mencerminkan frekuensi permasalahan dan grafik garis yang mencerminkan persentase kumulatif.
48
D. STUDI PUSTAKA
Studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk
mendukung serta mencari alternatif pemecahan permasalahan sesuai dengan bidang ilmu yang dikaji dan pendapat para ahli mengenai hal tersebut.
49
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
OBSERVASI TERHADAP PERMASALAHAN
PT. Greenfields Indonesia, Malang selama ini belum pernah menerapkan teknik bagan kendali control chart dalam mengendalikan mutu produk-
produknya. Sebagai langkah awal, maka dicoba diterapkan untuk menganalisa dan mengendalikan bobot bersih pada produk susu UHT Real Good sereal
strawberry .
Susu UHT Real Good sereal strawberry merupakan varian Real Good yang paling sering diproduksi di PT. Greenfields Indonesia. Produk ini
dikemas dalam kemasan finobantal dan memiliki isi bersihnetto yang tertera pada kemasan sebesar 180 ml. Walaupun merupakan satuan volume, tetapi
proses pengendalian mutu isi bersihnetto produk dilakukan terhadap bobotnya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan mempercepat
pengukuran, karena jika bobot produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi bobot produk yang telah ditentukan, maka volume produk pun
akan sesuai dengan jumlah yang tertera pada kemasan. Spesifikasi produk susu UHT Real Good sereal strawberry dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Spesifikasi produk susu UHT Real Good sereal strawberry. Paper + Produk
Jenis Berat
paper g Target
g Toleransi
g Range berat
g Berat Jenis
gcm3
Sereal Strawberry
4.7 192.98
± 3.6 189.3 - 196.5
1.046 Sumber : Departemen QCD PT. Greenfields Indonesia.
Bobot produk harus sesuai dengan spesifikasi perusahaan agar konsumen tidak dirugikan dan produsen atau pihak perusahaan dapat
dikatakan telah melakukan proses pengendalian mutu dengan baik terhadap produknya sebelum dipasarkan. Bobot produk yang tidak sesuai spesifikasi
50 memiliki indikasi bahwa pihak perusahaan belum melakukan pengendalian
mutu dengan baik. Berat produk yang kurang dari spesifikasi akan merugikan pihak konsumen, sedangkan berat produk yang melebihi spesifikasi akan
merugikan pihak produsen karena menyebabkan penambahan biaya produksi yang sebenarnya dapat dihindari.
Selama ini, PT. Greenfields Indonesia hanya melakukan pengukuran data berat dari dua produk untuk mesin TFA dan dua belas produk untuk
mesin A1 Fino susu UHT Real Good setiap tiga puluh menit dari masing- masing mesin yang digunakan dalam proses produksi sampai proses produksi
selesai. Data-data tersebut hanya digunakan untuk melihat kesesuaian berat produk aktual yang dihasilkan dengan berat produk standar yang sesuai
dengan spesifikasi perusahaan tanpa diolah lebih lanjut secara statistik, sehingga data-data faktual yang diperoleh selama proses produksi berlangsung
tidak dapat dianalisis. Sebenarnya data-data faktual yang diperoleh tersebut, jika dianalisis
lebih jauh dapat menunjukkan performa proses aktual dalam menghasilkan berat produk Real Good sereal strawberry. Sehingga, jika terdapat
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, dapat dilakukan tindakan korektif untuk menyusun usaha pencegahan agar penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi dapat dicegah dalam proses-proses produksi selanjutnya. Performa proses untuk menghasilkan bobot produk yang sesuai dengan standar
dianalisis berdasarkan nilai rata-rata sampel yang telah ditimbang untuk masing-masing mesin filling.
Tahap awal dalam proses analisis bobot produk susu UHT Real Good sereal strawberry dilaksanakan dengan melakukan observasi secara langsung
di PT. Greenfields Indonesia, Malang. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi faktual megenai proses produksi susu UHT
Real Good sereal strawberry, parameter proses produksi susu UHT Real Good sereal strawberry, dan permasalahan yang sering terjadi, khususnya untuk
masalah-masalah yang dapat mempengaruhi bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry. Data bobot produk susu UHT Real Good sereal
strawberry diperoleh dari hasil penimbangan produk setelah dikemas dengan
51 kemasan primer tetra fino aseptic TFA yang diambil dari belt conveyor
begitu keluar dari mesin filling dan dari keeping sample.
B. ANALISIS BAGAN KENDALI
Teknik dasar pengendalian mutu yang digunakan adalah bagan kendali. Bagan kendali digunakan sebagai alat untuk menganalisis secara statistik data
bobot produk yang telah diperoleh dari hasil penimbangan. Bagan kendali dapat digunakan untuk mengetahui keadaan selama proses produksi dalam
mengendalikan suatu karakteristik mutu produk yang menunjukkan telah berada dalam keadaan terkendali atau belum. Berdasarkan data yang
diperoleh, maka bagan kendali yang digunakan untuk menganalisis bobot produk secara statistik adalah bagan kendali X-bar dan R. Bagan kendali X-
bar dan R digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinyu dengan jenis data yang diolah berupa data variabel.
Bagan kendali X-bar dan R yang digunakan menggunakan tiga sigma, yaitu sebuah central line dan dua buah batas pengendali, masing-masing
terdiri atas satu buah batas pengendali atas dan batas pengendali bawah. Penentuan central linegaris tengah pada bagan kendali dibuat dengan metode
standard given . Hal ini berarti central line yang terdapat pada bagan kendali
merupakan nilai target berat produk susu UHT Real Good sereal strawberry yang telah ditentukan berdasarkan spesifikasi perusahaan. Proses pembuatan
bagan kendali X-bar dan R dalam menganalisis bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry menggunakan bantuan program pengolah
data statistik Minitab 14.12. Pengamatan bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry
dilakukan berdasarkan mesin filling. Frekuensi pengambilan sampel dilakukan setiap kali proses produksi berlangsung terhadap tiga line mesin filling, yaitu
mesin D, mesin E, dan mesin G. Pengamatan bertujuan mengetahui kinerja mesin filling dalam menghasilkan produk susu UHT Real Good sereal
strawberry dengan berat yang sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Ketiga
line mesin filling tersebut merupakan lini yang paling sering digunakan dalam
proses produksi susu UHT Real Good dan mewakili dua tipe mesin yang
52 berbeda. Mesin D dan E adalah mesin A1 Fino yang baru digunakan dalam
proses produksi susu UHT Real Good, sedangkan mesin G merupakan mesin TFA yang sudah lama digunakan dalam proses produksi.
Data-data yang diperoleh adalah data primer dari hasil pengukuran bobot produk susu UHT Real Good dari ketiga mesin filling yang dijadikan subjek
pengamatan. Data yang diperoleh merupakan hasil pengukuran yang dilakukan selama bulan Mei – Juni 2007. Data-data yang diperoleh
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8, 9, dan 10. Hasil analisis data yang diperoleh menggunakan bagan kendali X-bar dan R dapat dilihat pada
Gambar 6, 7, dan 8. Bagan kendali X-bar menyatakan rata-rata berat produk susu UHT Real Good sereal strawberry yang dihasilkan selama proses
produksi berlangsung, sedangkan bagan kendali R menyatakan variasirentang range berat produk susu UHT Real Good sereal strawberry yang dihasilkan
selama proses produksi berlangsung.
Gambar 6. Bagan kendali X-bar dan R mesin D.
53 Keterangan :
1. Garis berwarna hijau adalah central line CL Untuk bagan kendali X-bar CL adalah nilai target berat produk susu UHT
Real Good sereal strawberry berdasarkan spesifikasi perusahaan, sedangkan untuk bagan kendali R, CL adalah nilai rata-rata variasi berat
produk susu UHT Real Good sereal strawberry yang dihasilkan. 2. Garis berwarna merah adalah batas pengendalicontrol limit, terdiri atas
batas pengendali atasupper control limit UCL dan batas pengendali bawahlower control limit LCL.
3. Titik-titik berwarna merah menunjukkan terjadi variasi penyebab khusus special causes variation atau variasi pentebab umum common cause
variation pada proses produksi.
Berdasarkan data-data yang diperoleh, pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa CL adalah nilai target bobot produk susu UHT Real Good sereal
strawberry yang diinginkan, yaitu sebesar 192,98 g sesuai dengan spesifikasi
perusahaan. UCL sebesar 194,245 g dan LCL sebesar 191,735 g. Sedangkan bagan kendali R menunjukkan nilai rata-rata variasirentang range berat
produk yang dihasilkan oleh mesin D sebesar 4,11 g yang tertera pada central line
-nya. Selain itu juga dapat diketahui nilai UCL sebesar 7,30 dan LCL sebesar 0,92.
Pada mesin D, bagan kendali X-bar menunjukkan proses yang belum terkendali secara statistik, karena masih terjadi variasi penyebab khusus yang
terjadi selama proses. Variasi penyebab khusus ditandai dengan terdapatnya sejumlah titik yang keluar dari batas pengendalian dimana dalam bagan
kendali X-bar variasi penyebab khusus ditemukan pada subgrup ke-13, 14, dan 17 yang berada di luar batas kendali bawah LCL. Berdasarkan data pada
Lampiran 7, kebanyakan data pada subgrup ke-13, 14, dan 17 memang berada di bawah LCL. Variasi penyebab umum terjadi pada subgrup ke-2.
Walaupun berdasarkan spesifikasi yang ditentukan variasi berat produk susu UHT Real Good sereal strawberry sebesar ± 3,6 g dari standar yang
ditetapkan, tetapi bagan kendali R pada mesin D menunjukkan variasirentang range berat produk yang sangat jauh dari spesifikasi, yaitu antara 0 sampai
54 15 g. Hal ini ditunjukkan dengan subgrup ke-3 dan 16 yang berada jauh di luar
batas pengendali atas UCL. Berdasarkan data pada Lampiran 7, data ke-10, yaitu data pada saat akhir produksi, dari subgrup ke-3 dan subgrup ke-16 jauh
di bawah spesifikasi. Hal ini dapat terjadi karena pada saat-saat akhir produksi jumlah produk di dalam valve produk tinggal sedikit, sedangkan pressure
produk yang dialirkan tetap. Akibatnya, volume produk yang dihasilkan juga berkurang karena rasio jumlah produk dengan aliran pressure produk sudah
berkurang.
Gambar 7. Bagan kendali X-bar dan R mesin E.
Bagan kendali X-bar pada Gambar 7 juga menunjukkan nilai CL sesuai spesifikasi sebesar 192,98. Selain itu, juga dapat dilihat nilai UCL yang
diperoleh sebesar 194,204 g dan LCL sebesar 191,756 g. Sedangkan bagan kendali R menunjukkan nilai rata-rata variasirentang range berat produk
yang dihasilkan oleh mesin E sebesar 3,971 g yang tertera pada central line- nya. Selain itu juga dapat diketahui nilai UCL sebesar 7,055 dan LCL sebesar
0,885.
55 Bagan kendali X-bar untuk mesin E menunjukkan terjadinya variasi
penyebab khusus pada subgrup ke-1, 6, dan 9 yang berada di luar batas kendali atas UCL. Berdasarkan data yang tertera pada Lampiran 8, sebagian
besar data-data yang diperoleh pada subgrup ke-1, 6, dan 9 memang berada di luar UCL maupun berada di kisaran UCL.
Bagan kendali R juga menunjukkan terjadi variasi penyebab khusus pada titik ke-10 yang terlihat berada di luar batas pengendali atas UCL.
Berdasarkan data pada Lampiran 8, data ke-1, yaitu data pada saat awal produksi, dari subgrup ke-10 jauh di atas spesifikasi. Hal ini dapat terjadi
karena pada saat-saat awal produksi jumlah produk di dalam valve produk sangat banyak penuh, sedangkan pressure produk yang dialirkan tetap.
Akibatnya, begitu mesin dijalankan, volume produk yang dialirkan menjadi bertambah akibat valve produk yang dibuka tiba-tiba. Oleh karena itu volume
produk yang dihasilkan menjadi lebih banyak karena rasio jumlah produk dengan aliran pressure produk masih tinggi.
Gambar 8. Bagan kendali X-bar dan R mesin G.
56 Bagan kendali X-bar pada Gambar 8 juga menunjukkan nilai CL sesuai
spesifikasi sebesar 192,98. Selain itu, juga dapat dilihat nilai UCL yang diperoleh sebesar 194,252 g dan LCL sebesar 191,708 g. Sedangkan bagan
kendali R menunjukkan nilai rata-rata variasi berat produk yang dihasilkan oleh mesin G sebesar 4,126 g yang tertera pada central line-nya. Selain itu
juga dapat diketahui nilai UCL sebesar 7,332 dan LCL sebesar 0,921. Bagan kendali X-bar untuk mesin G menunjukkan banyak terjadi variasi
penyebab khusus pada subgrup ke-9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, dan 18 yang berada di luar batas pengendali bawah LCL. Pada subgrup ke-9, 10, 11, 12,
dan 13 sebagian besar data memang terdapat di kisaran LCL maupun di bawah LCL, sedangkan pada subgrup ke-15, 16, dan 18 data ke-1, yaitu data pada
saat awal produksi sangat rendah dari spesifikasi. Hal ini dapat terjadi karena waktu warm-up mesin yang kurang cukup maupun pressure produk yang
belum stabil pada saat awal produksi. Variasi penyebab umum terjadi pada subgrup ke-3, 4, 6, 14, 17, dan 19. Bagan kendali R juga menunjukkan terjadi
variasi penyebab khusus pada subgrup ke-14 yang terlihat berada di luar batas pengendali atas UCL. Hal ini dapat terjadi karena data ke-1, yaitu data pada
saat awal produksi yang sangat rendah dari spesifikasi perusahaan. Jika dibandingkan antara mesin baru dan mesin lama, jumlah titik-titik
berwarna merah yang mengindikasikan terjadinya penyebab variasi spesifik terhadap mesin yang lama mesin G lebih banyak daripada jumlah titik-titik
merah yang terdapat pada mesin baru, baik mesin D dan E. Jumlah titik-titik berwarna merah penyebab variasi spesifik pada mesin A1 Fino lini D dan lini
E hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan mesin D dan E adalah mesin yang baru digunakan, sehingga performa mesin selama proses
produksi berlangsung masih lebih baik dibandingkan mesin TFA lini G yang sudah lama digunakan sebelumnya dalam proses produksi.
Berdasarkan gambar bagan kendali-bagan kendali tersebut, dapat dilihat bahwa bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry belum
terkendali secara statistik. Hal ini ditunjukkan dengan masih terdapat variasi- variasi penyebab khusus yang ditandai dengan terdapatnya titik-titik berwarna
merah hasil analisis bagan kendali.
57 Menurut Anonim 2006, suatu proses dapat dikatakan menunjukkan
keadaan tidak terkendali jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Satu atau beberapa titik berada diluar batas kendali.
2. Sembilan titik berurutan berada pada sisi yang sama dari garis tengah. 3. Enam titik berurutan naik atau turun.
4. Empat belas titik berurutan bergantian naik dan turun. 5. Dua dari tiga titik berada pada posisi 2 standar deviasi dari garis tengah
pada sisi yang sama. 6. Empat dari lima titik berada pada posisi 1 standar deviasi dari garis
tengah pada sisi yang sama. 7. Lima belas titik berurutan berada dalam posisi 1 standar deviasi dari
garis tengah . 8. Delapan titik berurutan berada pada posisi 1 standar deviasi dari garis
tengah. Variasi penyebab khusus special-causes variation adalah kejadian-
kejadian diluar sistem yang mempengaruhi variasi dalam sistem. Penyebab khusus ini mengambil pola-pola non acak non random patterns sehingga
dapat diidentifikasiditemukan. Penyebab khusus tidak selalu aktif dalam proses tetapi memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses sehingga
menimbulkan variasi. Melalui pengendalian proses secara statistik menggunakan bagan kendali control chart, jenis variasi ini sering ditandai
dengan titik-titik pengamatan yang melewati atau keluar dari batas-batas pengendalian yang didefinisikan defined control limit Gaspersz, 1998.
Variasi penyebab umum common-causes variation adalah faktor-faktor di dalam sistem atau yang melekat pada proses yang menyebabkan timbulnya
variasi dalam sistem serta hasil-hasilnya. Penyebab umum sering disebut juga sebagai penyebab acak random causes atau penyebab sistem system
causes . Melalui pengendalian proses secara statistik dengan menggunakan
bagan kendali control chart, jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang berada dalam batas-batas pengendalian yang didefinisikan
defined control limits Gaspersz, 1998.
58 Variasi penyebab umum selalu terjadi pada proses produksi. Oleh karena
itu, perlu dilakukan usaha untuk memperkecil variasi tersebut. Semakin sedikit variasi penyebab umum tanpa adanya variasi penyebab khusus, maka
kemampuan proses produksi untuk menghasilkan produk yang lebih homogen akan lebih terjamin.
Keadaan proses yang belum terkendali seperti ini menyebabkan perhitungan kapabilitas proses untuk produk susu UHT Real Good sereal
strawberry belum bisa dilakukan. Perhitungan kapabilitas proses akan valid
jika dilakukan terhadap proses dengan keadaan yang telah terkendali. Tindakan yang dapat dilakukan agar proses menjadi terkendali adalah dengan
melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor penyebab variasi bobot bersih produk susu UHT Real Good menggunakan diagram sebab akibat.
C. IDENTIFIKASI FAKTOR PERMASALAHAN
Penyebab variasi bobot produk susu UHT Real Good sereal strawberry dapat dicari dan diidentifikasi dengan menggunakan diagram sebab akibat.
Penyusunan diagram sebab akibat dilakukan melalui proses brainstorming yang diikuti oleh FIL Section Head, QCD Section Head, serta masing-masing
seorang operator dan helper filling. Proses identifikasi bertujuan mengetahui sumber permasalahan, sehingga tindakan korektif dapat dilakukan dengan
lebih cermat dan tepat. Diagram sebab akibat fishbone diagram terhadap penyebab variasi bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry
dapat dilihat pada gambar 9. Faktor-faktor penyebab variasi berat produk susu UHT Real Good sereal strawberry digolongkan ke dalam empat faktor utama,
yaitu : 1 mesin, 2 manusia, 3 metode, dan 4 manajemen. Faktor mesin dibagi menjadi lima macam, yaitu : 1 volume flap, 2
pressure produk, 3 jaw, dan 4 outlet valve, dan 5 timbangan. Faktor
manusia dibagi menjadi tiga, yaitu : 1 keterampilankeahlian, 2 awareness, dan 3 jumlah pekerja, khususunya jumlah pekerja di ruang filling dan
packing . Faktor metode dibagi menjadi tiga, yaitu : 1 perawatan, 2
penyetopan mesin, dan 3 sampling. Faktor manajemen terdiri atas pengawasan pada shift 3.
59 Mesin
Manajemen
Manusia Volume flap
shim jumlah
jarak putar Pressure
produk break
down stop
Jaw kecepatan
ukuran plat Outlet
valve kestabilan
pelumas pengecekan
stop
bocor stop
Pengawasan pada shift 3
kurang
Jumlah pekerja
kurang stop
Keterampilan keahlian
pendidikan pelatihan
Pengalaman lama bekerja
Metode Penyetopan
mesin
Perawatan pelumasan
maintenance mesin
foult kebocoran
alarm pressure Sampling
frekuensi
jumlah sampel
Awareness pengawasan
motivasi
Variasi bobot bersih susu UHT Real Good
sereal strawberry
reward timbangan
blower angin
Gambar 9. Diagram sebab akibat variasi bobot bersih produk susu UHT Real Good sereal strawberry.
60
1. Mesin