4
4. Cari nilai rata-rata X yaitu jumlah x dibagi dengan n
ukuran subgrup. 5. Cari kisaran R selisih terbesar
dan terkecil. 6. Hitung harga rata-rata total X-
bar, yaitu harga X dibagi k jumlah subgrup.
7. Hitung harga rata-rata R yaitu jumlah R seluruh subgrup dibagi
dengan k. 8. Hitung
batas-batas pengendalian.
Bagan kendali X-bar : Garis pusat CL Control Limit
= X-bar Batas kendali atas UCL Upper
Control Limit
= X-bar + A2 R Batas
kendali bawah
LCL Lower Control Limit = X-bar –
A2 R Bagan kendali R :
Garis pusat CL Control Limit = R
Batas kendali atas UCL Upper Control Limit
= D4 R Batas
kendali bawah
LCL Lower Control Limit = D3 R
9. Susun bagan kendali. 10.Gambar titik-titik X-bar dan R
untuk setiap subgrup pada garis vertikal yang sama.
11.Tulis informasi yang diperlukan. 2. Kapabilitas Proses
Rumus menentukan kapabilitas proses adalah :
= R d2 Cp = USL – LSL 6
Cpk = min CPL, CPU, dimana CPL = X-bar – LSL 3
CPU = USL – X-bar 3 Keterangan :
Cp = Indeks kapabilitas proses Process Capability Index
Cpk = Indeks performansi Kane Kane Performance Index
USL = Batas spesifikasi atas Upper Spesification Limit
LSL = Batas spesifikasi bawah Lower Spesification Limit
CPL = Indeks performansi bawah Lower Performance Index
CPU = Indeks performansi atas Upper Performance Index
= Simpangan baku Nilai-nilai
konstanta yang
diperlukan dalam
perhitungan bagan kendali dan kapabilitas
proses dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Konstanta bagan kendali.
Sumber : Fryman 2002.
3. Diagram Sebab Akibat Fishbone Diagram
Diagram sebab
akibat digunakan
dalam menentukan
corretive action plans maupun
saran peningkatan kinerja. Menurut Ishikawa 1989, tahapan dalam
membuat diagram
sebab-akibat adalah sebagai berikut :
1. Menentukan masalah
yang digambarkan dalam sebuah
kotak disebelah kanan dari garis panah utama,
2. Mencari faktor-faktor yang
berpengaruh dan diberi garis panah cabang yang mengarah
ke panah utama, 3. Mencari lebih lanjut faktor-
faktor utama
tersebut, dituliskan sebelah kanan dan
kiri dari panah cabang serta
Bagan kendali R
Bagan kendali
X-bar Simpangan baku proses
Ukuran sampel
n D3
D4 A2
d2 c4
d3 2
3.269 1.880
1.128 0.7979
0.853 3
2.574 1.023
1.693 0.8862
0.888 4
2.282 0.729
2.059 0.9213
0.880 5
2.114 0.577
2.326 0.9400
0.864 6
2.004 0.483
2.534 0.9515
0.848 7
0.076 1.924
0.419 2.704
0.9594 0.833
8 0.136
1.864 0.373
2.847 0.9650
0.820 9
0.184 1.816
0.337 2.970
0.9693 0.808
10 0.223
1.777 0.308
3.078 0.9727
0.797 11
0.256 1.744
0.285 3.173
0.9754 0.787
12 0.283
1.717 0.266
3.258 0.9776
0.778 13
0.307 1.693
0.249 3.336
0.9794 0.770
14 0.328
1.672 0.235
3.407 0.9810
0.763 15
0.347 1.653
0.223 3.472
0.9823 0.756
16 0.363
1.637 0.212
3.532 0.9835
0.750 17
0.378 1.622
0.203 3.588
0.9845 0.744
18 0.391
1.608 0.194
3.640 0.9854
0.739 19
0.403 1.597
0.187 3.689
0.9862 0.734
20 0.415
1.585 0.180
3.735 0.9869
0.729 21
0.425 1.575
0.173 3.778
0.9876 0.724
22 0.434
1.566 0.167
3.819 0.9882
0.720 23
0.443 1.557
0.162 3.858
0.9887 0.716
24 0.451
1.548 0.157
3.895 0.9892
0.712 25
0.459 1.541
0.153 3.931
0.9896 0.708
5
dihubungkan dengan
garis panah yang mengarah ke panah
cabang, dan 4. Mencari
penyebab-penyebab utama dari diagram yang sudah
lengkap dengan
teknik brainstorming
.
4. Why-Why Analisis
Tahapan dalam menyusun why-why
analisis adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan kriteria
yang memiliki permasalahan.
2. Membandingkan kondisi aktual dengan
standar untuk
selanjutnya diberikan tanda G Good jika sesuai standar dan
NG No Good jika tidak sesuai standar.
3. Membuat alternatif
solusi permasalahan
terhadap masalah-masalah yang diberi
tanda NG.
5. Diagram Pareto