Definisi Operasional Data METODE PENELITIAN

130 merumuskan secara deskripsi pertumbuhan sektor-sektor pada kabupaten- kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan tahun 2001 dan tahun 2004.

3.3. Definisi Operasional Data

Operasional data merupakan variabel-variabel pendukung yang digunakan dalam analisis. Variabel-variabel operasional data tersebut akan diidentifikasikan:

A. PDRB

PDRB merupakan salah satu indikator untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang kondisi perekonomian di suatu wilayah dalam suatu tahun tertentu. Pada dasarnya PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha di suatu wilayah tertentu atau merupakan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Dalam perhitungan PDRB, digunakan dua macam harga, yaitu PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan BPS, 2002. a PDRB atas harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku setiap tahun dan dapat digunakan untuk melihat struktur ekonomi. b PDRB atas dasar harga konstan dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar dan digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi riil dari tahun ke tahun.

B. Tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis

Menurut Budiharsono 2001 yang dimaksud dengan tahun dasar analisis adalah tahun yang dijadikan sebagai patokan dan dasar untuk menganalisis atau 131 dapat dikatakan sebagai tahun awal dalam menganalisis data untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sedangkan tahun akhir analisis merupakan tahun yang dijadikan sebagai titik akhir dalam menganalisis data.

C. Sektor-sektor indikator kegiatan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi wilayah dapat dipicu melalui pertumbuhan pada sektor-sektor ekonomi di wilayah tersebut. Adapun sektor-sektor indikator kegiatan ekonomi di Kabupaten Lahat terdiri dari sembilan sektor antara lain: 1 Sektor pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. 2 Sektor pertambangan dan penggalian, terdiri dari sub sektor minyak dan gas bumi, pertambangan tanpa migas dan penggalian. 3 Sektor industri pengolahan meliputi industri migas yang terdiri dari pengilangan minyak bumi dan gas alam cair serta industri tanpa migas yang di dalamnya terdapat makanan, minuman, tembakau, barang kayu dan hasil hutan lainnya, kertas dan barang cetakan, pupuk, kimia dan barang dari karet, semen dan barang galian bukan logam, alat angkutan mesin dan peralatannya. 4 Sektor listrik, gas dan air bersih. 5 Sektor bangunan. 6 Sektor perdagangan, hotel dan restoran. 7 Sektor pengangkutan dan komunikasi, yang terdiri dari sub sektor angkutan rel, angkutan jalan raya, angkutan laut, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, angkutan udara, jasa penumpang angkutan, pos dan telekomunikasi serta jasa penunjang komunikasi. 132 8 Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan meliputi sub sektor bank, lembaga keuangan tanpa bank, jasa penunjang keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan. 9 Sektor jasa-jasa yang terdiri dari sub sektor pemerintahan umum dan pertahanan serta sub sektor swasta yang terdiri dari sub sektor administrasi pemerintahan dan pertahanan, jasa pemerintahan lainnya, sosial kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi serta perorangan dan rumah tangga BPS, 2004. 133

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1. Keadaan Fisik Daerah

Menurut Kabupaten Lahat dalam angka 2004, secara astronomis Kabupaten Lahat terletak antara 3,25 derajat sampai dengan 4,15 derajat Lintang Selatan, 102,37 derajat sampai dengan 103,45 derajat Bujur Timur. Kabupaten Lahat dengan wilayah seluas 6.618,27 kilometer persegi atau 661.827 hektar dengan batasan wilayah sebagai berikut: Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Rawas. Selatan : Berbatasan dengan Kota Pagaralam dan Kabupaten Bengkulu Selatan Propinsi Bengkulu. Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim. Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. Kabupaten Lahat beriklim tropis basah dengan rata-rata suhu udara maksimum berkisar antara 28,08 derajat celcius sampai 33,99 derajat celcius dan suhu minimum yaitu berkisar antara 12,36 derajat celcius sampai 21,80 derajat celcius. Ketinggian wilayah Kabupaten Lahat dari atas permukaan laut bervariatif mulai dari 100 meter sampai dengan 1.000 meter. Sebagian besar Kabupaten Lahat termasuk dalam dataran tinggi pada alur bukit barisan dengan ketinggian tempat dari permukaan laut sangat bervariasi dari datar berbukit, sampai bergunung. Kondisi alam yang demikian menyebabkan kawasan ini rata-rata berada pada ketinggian 400-900 mdpl. Puncak tertinggi Bukit Serelo lebih kurang 600 mdpl dan sebagian dari Gunung Dempo 3.159 mdpl.