158
Tabel 5.3. Komponen Pertumbuhan Proporsional Kabupaten Lahat pada Masa Otonomi Daerah Periode 2001-2004.
Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Selatan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lahat, 2004 Diolah.
5.2.3. Pertumbuhan Pangsa Wilayah
Pada masa otonomi daerah, komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW di Kabupaten Lahat ternyata mempunyai nilai PPW yang negatif sebanyak
empat 4 sektor yaitu sektor bangunan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa Tabel 5.4. Nilai
pertumbuhan pangsa wilayah yang negatif tersebut menunjukkan bahwa sektor - sektor tersebut tidak mampu bersaing dengan baik bila dibandingkan dengan
wilayah lain yang ada di Propinsi Sumatera Selatan. Pada tahun 2004 aktivitas pembangunan sarana dan prasarana baik untuk
pemukiman, perkantoran, pertokoan, sarana jalan, komunikasi serta sarana pendidikan di Kabupaten Lahat telah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditandai
Komponen Pertumbuhan Proporsional No Lapangan
Usaha Milyar Rupiah
Persen
1 Pertanian 14,47 1,79
2 PertambanganPenggalian -21,10 -7,13
3 Industri Pengolahan
2,94 1,59 4
Listrik, Gas Air Bersih 0,05 1,71
5 Bangunan 1,58 8,32
6 Perdagangan, Hotel
Restoran 12,33 4,98
7 Pengangkutan Komunikasi
4,94 10,97 8
Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan
4,13 4,24 9 Jasa-Jasa
-2,16 -1,00 TOTAL
74,05 3,54
159
dengan dibangunnya pusat perbelanjaan, perumahan, gedung pendidikan, perkantoran, perbaikan sarana transportasi yang diharapkan dapat mendorong
minat investasi di Kabupaten Lahat. Perbaikan sarana transportasi seperti perbaikan jalan masih mengalami kendala karena rendahnya kualitas
pembangunan jalan, sehingga sarana jalan di banyak lokasi kondisinya rusak. Hal inilah yang menjadi kendala utama yang menyebabkan sektor-sektor pendukung
lainnya tidak berdaya saing. Tabel 5.4. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Lahat pada Masa
Otonomi Daerah Periode 2001-2004.
Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah
No Lapangan Usaha
Milyar Rupiah Persen
1 Pertanian 8,23
1,02 2
PertambanganPenggalian 25,45 8,60
3 Industri Pengolahan
0,68 0,37
4 Listrik, Gas Air Bersih
0,17 3,12
5 Bangunan -5,94
-3,11 6
Perdagangan, Hotel Restoran 13,09
-5,28 7
Pengangkutan Komunikasi -5,21
-11,57 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -1,73
-1,78 9
Jasa-Jasa -3,56 -1,65
TOTAL 12,57 -0,60
Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Selatan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten
Lahat, 2004 Diolah.
Penurunan kontribusi yang diberikan keempat sektor tersebut terhadap PDRB Kabupaten Lahat, menunjukkan adanya ketidakmampuan wilayah dalam mendukung
perkembangan sektor-sektor tersebut. Penurunan terbesar terjadi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp. 5,21 milyar -11,57 persen. Akan tetapi,
meskipun sumbangan yang diberikan sektor pengangkutan dan komunikasi ini mengalami penurunan, nilai riil pertumbuhan pangsa wilayah yang terkecil diberikan
oleh sektor bangunan yaitu sebesar Rp. 5,94 milyar. Sedangkan sektor pertambangan
160
dan penggalian mengalami peningkatan sebesar 8,60 persen atau sebesar Rp. 25,45 milyar.
5.3. Profil Pertumbuhan PDRB dan Pergeseran Bersih Kabupaten Lahat