Sektor Keuangan 1. Keuangan Pemerintah Daerah

142 Jumlah kendaraan yang diuji pada DLLAJ Kabupaten Lahat selama tahun 2004 sebanyak 2.283 kendaraan. Dari jenis kendaraan yang diuji tersebut, mobil barang sebanyak 1.790 kendaraan, mobil bus mencapai 174 kendaraan, mobil penumpang umum sebanyak 258 kendaraan, serta mobil khusus sebanyak 61 kendaraan Kabupaten Lahat dalam Angka, 2004

2. Pos Telekomunikasi dan Media Massa

Menurut Kabupaten Lahat dalam Angka 2004, pada tahun 2004, jumlah surat yang dikirim sebanyak 99.299 surat atau menurun sebesar 66,87 persen dari 165.598 surat yang dikirim tahun 2003. Sedangkan surat yang diterima sebanyak 133.919 surat yang berarti menurun sekitar 71 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 229.040 surat. Aktivitas lain dari kantor pos adalah pengiriman atau penerimaan pos paket serta wesel. Pada tahun 2004, jumlah paket yang dikirim sebanyak 1.180 paket dan yang diterima sebanyak 3.206 paket. Sedangkan pelayanan wesel, jumlah yang diterima sebesar Rp. 9,5 juta sedangkan jumlah yang dibayarkan Rp. 14,29 juta. Pada tahun 2004, kapasitas sentral sambungan telepon sebanyak 5.825 sentral, jumlah pelanggan bisnis 825 pelanggan, rumah tangga 4.987 pelanggan dan sosial 13 pelanggan.

4.3.7. Sektor Keuangan 1. Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut uraian sektoral PDRB Kabupaten Lahat 2004, keberhasilan dan kelancaran roda pemerintahan suatu daerah, selain ditunjang oleh sumberdaya manusia yang handal, juga dipengaruhi oleh sumber dana yang memadai yaitu 143 bersumber pada penerimaan daerah dan selanjutnya direalisasikan untuk berbagai kegiatan, baik yang menyangkut kegiatan rutin maupun kegiatan pembangunan. Pada tahun anggaran 2004, penerimaan daerah otonom Kabupaten Lahat mencapai Rp. 351 milyar lebih, jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 10,31 persen dari tahun sebelumnya. Sumber penerimaan terbesar adalah dari bagian pendapatan yang berasal dari pemberian pemerintah subsidi daerah otonom dan atau instansi yang lebih tinggi tercatat sebesar Rp. 193,32 milyar atau sekitar 55,02 persen dari seluruh penerimaan. Pengeluaran daerah yang terdiri dari dua kelompok yaitu pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan menunjukkan bahwa dalam tahun anggaran 2004 pengeluaran rutin mencapai Rp. 233,72 milyar lebih, sementara pengeluaran pembangunan sebesar Rp. 60,6 milyar lebih. Dalam tahun anggaran 2004, pengeluaran rutin juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, tercatat mencapai Rp. 7,5 milyar rupiah atau naik sebesar 3,32 persen dan pengeluaran pembangunan mengalami penurunan sebesar Rp. 14,6 milyar dari tahun sebelumnya.

2. Pajak Bumi dan Bangunan dan Retribusi

Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan PBB merupakan salah satu sumber dana bagi pembangunan nasional maupun daerah. Jenis objek pajak dibedakan dalam lima kategori mulai dari pedesaan sampai dengan pertambangan. Pada tahun anggaran 2004, wajib pajak mencapai 154.907 objek pajak dengan areal tanah yang terkena pajak seluas 113.194 Ha. Realisasi PBB selama tahun 2003 menunjukkan hasil yang menggembirakan, dimana dari seluruh objek pajak yang ditargetkan sebesar Rp. 51,5 milyar rupiah lebih 144 realisasinya mencapai Rp. 64,7 milyar rupiah lebih atau mencapai 126 persen. Disisi lain jumlah tunggakan yang masih tersisa sampai dengan Desember 2004 tercatat sebesar Rp. 1,07 milyar rupiah dari jumlah ketetapan pajak dimana separuh lebih terdapat pada objek pajak pertambangan non migas.

3. Perbankan

Dari posisi tabungan bank, menunjukkan bahwa jumlah penabung pada tahun 2004 sebanyak 1.037.482 penabung dan jumlah minimal pada tahun 2004 sebesar Rp. 2,02 triliun. Dana perbankan dalam bentuk rupiah pada tahun 2004 bernilai Rp. 3,3 triliun dimana 59,84 persen dalam bentuk giro, 25,21 persen dalam bentuk tabungan dan sisanya dalam bentuk deposito. Selama tahun 2004 juga tercatat jumlah deposito berjangka sebesar Rp. 501,1 milyar. Dari jumlah tersebut, ternyata deposito berjangka satu bulan paling banyak diminati yaitu 97,95 persen dari total deposito.

4. Koperasi

Koperasi di Kabupaten Lahat tahun 2004 tercatat sebanyak 370 buah, dimana 302 berstatus primer dan 68 berstatus KUD. Angka ini menunjukkan bertambahnya jumlah koperasi sebanyak 2 buah dari tahun 2003.

4.3.8. Sektor Bangunan