101
3. Wilayah Administratif Wilayah administratif adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukan
berdasarkan kepentingan administrasi pemerintah atau politik, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan kelurahan serta RT dan RW. Pengelolaan
lingkungan pada wilayah ini memerlukan kerjasama dari satuan wilayah administrasi lain yang terkait.
4. Wilayah Perencanaan Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan ekonomi, namun ada juga
aspek ekologis. Misalnya dalam kaitannya dengan pengelolaan daerah aliran sungai DAS. Pengelolaan aliran sungai harus direncanakan dari hulu sampai hilirnya.
2.2. Teori Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah yaitu berupa kenaikan seluruh nilai tambah value
added yang terjadi di wilayah tersebut. Pertambahan pendapatan itu diukur dalam
nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan. Hal itu juga sekaligus menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi di daerah
tersebut yang dapat menggambarkan kemakmuran daerah tersebut Tarigan, 2005. Menurut Rostow dalam Deliarnov 2003 bahwa negara-negara berkembang
yang ingin maju harus melalui tahap-tahap pembangunan sebagai berikut: a
Tahap tradisional statis, yang dicirikan oleh keadaan dimana ilmu pengetahuan dan teknologi masih sangat rendah dan belum begitu
102
berpengaruh terhadap kehidupan; perekonomian masih didominasi sektor pertanian-pedesaan dan struktur sosial politik bersifat kaku.
b Tahap transisi pra take-off, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi mulai
berkembang; produktivitas semakin meningkat dan industri semakin berkembang; tenaga kerja mulai beralih dari sektor pertanian ke sektor
industri; pertumbuhan tinggi; kaum pedagang bermunculan; dan struktur sosial politik semakin membaik.
c Tahap lepas landas, yang dicirikan oleh keadaan dimana hambatan-
hambatan sosial politik umumnya dapat diatasi; tingkat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju; investasi dan pertumbuhan
tetap tinggi dan mulai terjadi ekspansi perdagangan luar negeri. d
Tahap dewasa maturing stage, dimana masyarakat semakin dewasa dapat
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sepenuhnya; terjadi perubahan komposisi angkatan kerja, dimana jumlah tenaga kerja yang
skilled lebih banyak dari yang unskilled; serikat-serikat dagang dan gerakan-
gerakan buruh semakin maju dan berperan; pendapatan perkapita tinggi. e
Tahap konsumsi massa mass consumption, yang merupakan tahap terakhir,
dimana masyarakat hidup serba kecukupan, kehidupan dirasakan aman tentram; laju pertumbuhan penduduk semakin rendah.
2.3. Konsep Otonomi Daerah