Kelemahan-kelemahan Analisis Shift Share

112 Produk Domestik Bruto PDB dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB berdasarkan atas harga konstan. Pada penelitian ini, analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lahat pada masa otonomi daerah dibandingkan dengan daerah atasnya yaitu Propinsi Sumatera Selatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tambah masing-masing sektor perekonomian Kabupaten Lahat dan Propinsi Sumatera Selatan pada masa otonomi daerah dengan menggunakan data PDRB tahun 2001-2004 berdasarkan harga konstan tahun 2000.

D. Kelemahan-kelemahan Analisis Shift Share

Kemampuan teknik analisa Shift Share tidaklah lepas dari kelemahan- kelemahan. Beberapa kelemahan dengan menggunakan analisis Shift Share ini antara lain; 1 rentang waktu yang digunakan dalam analisis ini sangat tergantung pada keberadaan data yang akan dianalisis, sehingga analisis ini bersifat statis dan kurang dapat memproyeksikan fenomena yang akan terjadi setelah tahun analisis, 2 dalam menganalisis keadaan perekonomian suatu wilayah, hanya satu indikator yang dapat dipergunakan dan tidak dapat dipergunakan berbagai indikator ekonomi secara bersamaan, misalnya berdasarkan data PDRB dengan mengkombinasikannya dengan indikator lain, seperti tingkat upah dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, kelemahan-kelemahan analisis Shift Share menurut Soepono 1993 adalah: 1 Analisis Shift Share tidak lebih daripada suatu teknik pengukuran atau prosedur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel wilayah 113 menjadi komponen-komponen. Persamaan Shift Share hanyalah identity equation dan tidak mempunyai implikasi-implikasi keprilakuan. Metode Shift Share tidak untuk menjelaskan mengapa, misalnya pengaruh keunggulan kompetitif adalah positif di beberapa wilayah, tetapi negatif di daerah-daerah lain. Metode Shift Share juga merupakan teknik pengukuran yang mencerminkan suatu sistem perhitungan semata dan tidak dianalisis. 2 Komponen pertumbuhan nasional secara implisit mengemukakan bahwa laju pertumbuhan suatu wilayah hendaknya tumbuh pada laju nasional tanpa memperhatikan sebab-sebab laju pertumbuhan wilayah. 3 Arti ekonomi dari kedua komponen pertumbuhan wilayah PP dan PPW tidak dikembangkan dengan baik. Kedua komponen pertumbuhan wilayah tersebut berkaitan dengan hal-hal yang sama seperti perubahan penawaran dan permintaan, perubahan teknologi dan perubahan lokasi sehingga tidak dapat berkembang dengan baik. 4 Teknik analisis Shift Share secara implisit mengambil asumsi bahwa semua barang dijual secara nasional, padahal tidak semua demikian. Bila pasar suatu wilayah bersifat lokal, maka barang itu tidak dapat bersaing dengan wilayah-wilayah lain yang menghasilkan barang yang sama, sehingga tidak mempengaruhi permintaan agregat. 5 Analisis Shift Share tidak mampu menganalisis keterkaitan ke depan dan ke belakang antar sektor yang disebabkan oleh adanya pergeseran pertumbuhan seperti yang dilakukan pada analisis Input Output. 114

E. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah