Potensi Demografi Daerah Perkebunan

134 Secara umum topografi di Kabupaten Lahat terdiri dari dataran rendah sampai dengan 100 meter seluas 17,28 persen dpl, dataran rendah 100 meter seluas 28,77 persen dpl, dataran tinggi 500 mdpl seluas 37,20 meter dan dataran tinggi 1000 mdpl seluas 16,74 m. Daerah yang memiliki ketinggian 25-100 meter di atas permukaan laut berada di Kecamatan Lahat, Kikim, Merapi dan Tebing Tinggi. Untuk daerah lain rata-rata mempunyai permukaan berbukit dan bergelombang. Ketinggian tempat menentukan potensi apa saja yang bisa dikembangkan secara spesifik di suatu daerah. Bentuk permukaan seperti umumnya yang ada di Kabupaten Lahat sangat cocok untuk daerah perkebunan, pertanian dan pariwisata Renstra Kabupaten Lahat, 2004.

4.2. Potensi Demografi Daerah

Secara administratif, pada tahun 2004 Kabupaten Lahat dibagi ke dalam 19 kecamatan yang mencakup 528 wilayah desakelurahan yaitu 15 kelurahan dan 510 desa berstatus definitif serta 3 tiga desa dengan rata-rata jumlah penduduk per desa sebesar 1.026,31 orang. Jumlah penduduk Kabupaten Lahat tahun 2004 berjumlah 541.894 orang terdiri dari 277.516 laki-laki dan 264.378 perempuan, dengan kepadatan penduduk sebesar 81,88 penduduk per kilometer persegi. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, maka struktur penduduk di Kabupaten Lahat tergolong sebagai penduduk muda yaitu mengelompok pada usia 15-29 tahun Kabupaten Lahat dalam Angka, 2004. Jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Lahat pada tahun 2004 berjumlah 425.158 orang yang sebagian besar merupakan angkatan kerja. Jumlah 135 angkatan kerja di Kabupaten Lahat sebesar 213.387 orang terdiri dari 116.292 laki-laki dan 97.095 perempuan. Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, 12.795 orang diantaranya sedang mencari pekerjaaan. Sedangkan penduduk usia kerja yang tidak termasuk angkatan kerja sebagian besar mempunyai kegiatan mengurus rumah tangga dan didominasi oleh kaum perempuan. Angkatan kerja di Kabupaten Lahat sebagian besar berusia 15-29 tahun yang menunjukkan sebagai angkatan kerja. Disamping itu, dari 12.795 orang pencari kerja sebagian besar mereka berpendidikan SMU dan sisanya berpendidikan DIII, Sarjana, SLTP dan SD. Hal tersebut seiring dengan lowongan kerja yang tersedia dimana tingkat pendidikan SMU paling dominan dalam menyediakan lowongan pekerjaan, lalu disusul oleh pendidikan Sarjana dan DIII. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lahat pada tahun 2004 berjumlah 10.783 orang terdiri dari 2.331 perempuan dan 8.446 orang laki-laki dan termasuk enam 6 orang warga negara asing Kabupaten Lahat dalam Angka, 2004.

4.3. Potensi Perekonomian Daerah

Perekonomian Kabupaten Lahat cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Lahat yang mencapai 5,01 persen tahun 2003 menjadi 5,33 persen pada tahun 2004. Kondisi perekonomian daerah penelitian dibagi ke dalam sembilan sektor perekonomian. 136

4.3.1. Sektor Pertanian a. Tanaman Bahan Makanan

Kabupaten Lahat pada tahun 2004, produksi tanaman bahan makanan padi sawah mencapai 178.344,68 ton, sedangkan pada tahun 2003 produksi padi sawah di Kabupaten Lahat sebesar 155.334,76 ton. Angka ini menunjukkan dalam satu tahun terakhir produksi padi sawah naik 14,8 persen. Sementara produksi padi ladang pada tahun 2004 dibandingkan tahun sebelumnya naik sebesar 13,28 persen. Tanaman palawija yang terdiri dari jagung, kacang tanah, kacang hijau dan ubi jalar, perkembangan produksinya meningkat dari tahun sebelumnya, kecuali kacang kedelai dan ketela pohon yang produksinya mengalami penurunan PDRB Lahat dan Kabupaten Lahat dalam Angka, 2004.

b. Perkebunan

Berdasarkan Renstra Kabupaten Lahat 2004, komoditas perkebunan besar di Kabupaten Lahat yang menghasilkan produksi adalah komoditas kelapa sawit dan karet. Pelaku usaha perkebunan di Kabupaten Lahat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1 perkebunan yang usahanya dilakukan oleh masyarakat sendiri yang dikenal dengan perkebunan rakyat, 2 perkebunan yang usahanya dilakukan oleh badan usaha atau badan hukum yang dikenal dengan perkebunan besar. Sektor perkebunan rakyat jenis tanaman yang paling menonjol adalah; kopi, karet, kelapa sawit, kemiri, lada dan cengkeh. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perkembangan produksi setiap jenis tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2004 bervariasi. Produksi kopi pada tahun 2004 sebesar 43.22,7 ton dan pada tahun 2003 sebesar 57.679,55 ton, berarti dalam satu tahun mengalami 137 penurunan hanya 0,18 persen, begitu juga dengan tanaman lada yang mengalami penurunan sebesar 23,1 persen. Peningkatan yang terbesar adalah tanaman kelapa sawit sebesar 72,6 persen.

c. Peternakan dan hasil-hasilnya