Uji Normalitas Uji Homogenitas Analisis Varian Klasifikasi Tunggal

54

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data penilaian itu normal atau tidak. Untuk membuktikan apakah data yang diperoleh dari penilaian panelis agak terlatih itu normal atau tidak, maka penelitian ini digunakan uji normalitas yang dihitung menggunakan SPSS dengan metode One Sample Kolomogorov smirnov Test. Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan distribusi data normal. Berdasarkan uji statistika semua nilai p lebih besar dari 0,05 sehingga distribusi data normal.

3.5.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah yang diperoleh dari penilain panelis agak terlatih itu homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini dihitung menggunakan SPSS dengan metode One-Way ANOVA. Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan data homogen. Berdasarkan uji statistika semua nilai p lebih besar dari 0,05 sehingga distribusi data homogen.

3.5.1.3 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal

Analisis Varian Klasifikasi Tunggal adalah teknik statistik parametris inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata- rata k sampel secara serempak Sugiyono, 2012:166. Dalam penelitian ini komponen yang diuji mutu inderawinya yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur luar dan tekstur dalam pada brownies. Analisa ini dimaksudkan untuk 55 mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kualitas inderawi brownies hasil eksperimen dengan rumus seperti yang tertera dibawah ini: Tabel. 3.2 Rumus Analisis Varian Tunggal Sumber varian Derajat bebas db Jumlah Rerata JK mk Panelis a Sampel b ErrorKesalahan c = a – 1 = b – 1 = . = - = - = – = = = Total a . b – 1 = Σ ² - Sumber : Kartika, 1988 : 86 Keterangan : a : Banyaknya sampel b : Jumlah panelis N : Jumlah subyek seluruhnya : Jumlah total nilai panelis Σ : Jumlah nilai sampel : Faktor koreksi. Apabila diperoleh harga dari F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf tingkat signifikan 5 hal itu menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata dari sampel yang ada. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha atau hipotesis kerjanya diterima, kemudian analisisnya dilanjutkan dengan uji Tukey dengan rumus sebagai berikut: 56 Standar error = panelis Jumlah error kuadrat jumlah rata - Rata Jika anava klasifikasi tunggal menunjukkan tidak ada perbedaan, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji Tukey Kartika, 1988 : 83. Selanjutnya diketahui LSD Least Signifikan Difference dari tabel, nilai LSD ini digunakan untuk mencari perbandingan antara sampel dengan rumus standart error kali nilai LSD untuk melakukan perbandingan antar sampel yang dilakukan dengan cara mengurangkan rata-rata antara sampel sesuai dengan besar rata-rata, kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai pembanding. Peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS 18 dalam perhitungan analisis uji Tukey dengan tujuan hasil data analisis lebih akurat.

3.5.2 Metode Analisis Data Untuk Mengetahui Hasil Brownies Secara Keseluruhan