Hipotesis Tindakan Rancangan Penelitian

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan suatu hipotesis tindakan sebagai berikut: 1 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di SD Negeri 04 Bulu Pemalang, 2 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di SD Negeri 04 Bulu Pemalang, 3 Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan performansi guru dalam proses pembelajaran IPS pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di SD Negeri 04 Bulu Pemalang. Pembelajaran konvensional: cenderung menggunakan metode ceramah, monoton, dan kurang mengaktifkan siswa. Siswa kurang antusias, minat belajar siswa rendah, dan hasil belajar kurang memuaskan. Tindakan Melakukan PTK dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kondisi akhir Aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat, serta performansi guru juga meningkat. Kondisi awal 37 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I terdiri dari 3 pertemuan, dengan 2 pertemuan pembelajaran masing-masing 2 jam pelajaran JP dan 1 pertemuan tes formatif dengan 1 JP. Siklus II terdiri dari 3 pertemuan, dengan 2 pertemuan pembelajaran masing-masing 2 JP dan 1 pertemuan tes formatif dengan 1 JP. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi seperti yang diutarakan Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2008: 17-21 sebagai berikut: Tahap 1: Menyusun Rancangan Tindakan Planning Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dengan kata lain menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara lebih rinci, pada tahap ini terdiri atas: 1 mengidentifikasi dan menganalisis masalah; 2 menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan; 3 merumuskan masalah secara jelas; 4 menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan; 5 menentukan cara untuk menguji hipotesis; dan 6 membuat secara rinci rancangan tindakan. Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan Acting Tahap ke-2 dari penelitian tindakan yaitu pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu peneliti melakukan tindakan di kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, yang terdiri dari tujuh langkah pembelajaran. Hal yang perlu diingat yaitu bahwa dalam tahap ke-2 ini, peneliti harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Tahap 3: Pengamatan Observing Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebenarnya sedikit kurang tepat jika tahap ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan harus dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Hal yang menjadi fokus dalam tahap pengamatan yaitu berupa aktivitas siswa dan performansi guru selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap 4: Refleksi Reflecting Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian menilai implementasi rancangan tindakan atau dengan kata lain mengevaluasi diri. Hal yang menjadi fokus dalam kegiatan refleksi yaitu pada aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan performansi guru dalam proses pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dari hasil refleksi tersebut barulah kita bisa menilai apakah pembelajaran yang telah dilakukan itu berhasil atau tidak.

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAREREJA 01 KABUPATEN BREBES

0 9 137

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes pada Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1 12 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

0 0 14

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Materi Bilangan Bulat di SD Negeri Sindangheula 03 Banjarharja Brebes.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SANDEN.

0 2 250

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15

PENERAPAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA MENGANTI GRESIK SKRIPSI

0 0 15

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15