9
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori yang akan dibahas meliputi pengertian belajar, hakikat pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, performansi guru, karakteristik siswa
SD, pembelajaran IPS, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran IPS materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. Berikut merupakan paparan teori- teori tersebut selengkapnya.
2.1.1 Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan rangkaian proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal tersebut mengandung arti
bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. “Belajar
adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri. Dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan
sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil” Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.3.
Menurut Johnson, Johnson, dan Smith Asma 2006: 3, “belajar adalah suatu proses pribadi dan juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing
orang berhubungan dengan orang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama”. Sementara menurut Slameto 2010: 2, “belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”. Selanjutnya, Gagne dan Berliner seperti yang dikutip Anni dkk 2007: 2, mengatakan bahwa “belajar merupakan proses
dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman”. Dari beberapa pendapat tentang pengertian belajar tersebut dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku dalam dirinya melalui interaksi, baik dengan sesama manusia maupun dengan lingkungan. Perubahan perilaku tersebut berupa kemampuan diri
ke arah yang positif dan lebih baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Menurut Siddiq, Munawaroh, dan Sungkono 2008: 1.4-6, terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
1 Proses
Proses merupakan salah satu unsur pokok dalam belajar, karena pada dasarnya belajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau
proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri
diwujudkan dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, seperti siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan
dari guru, diskusi, dan sebagainya. Itu semua merupakan gejala yang nampak dari aktivitas mental dan emosional siswa.
2 Perubahan perilaku
Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat dari kegiatan belajar, sehingga perubahan perilaku juga dikatakan
sebagai salah satu unsur pokok dalam belajar. Perubahan perilaku tersebut merupakan hasil yang tampak dari individu yang belajar. Selain
itu, pengetahuan dan keterampilannya akan bertambah, penguasaan nilai- nilai dan sikapnya juga bertambah.
3 Pengalaman
Belajar adalah mengalami. Hal ini berarti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan di sekitar individu baik dalam bentuk alam sekitar maupun hasil ciptaan manusia.
Lingkungan sosial siswa di antaranya guru, orang tua, pustakawan, pemuka masyarakat, dan sebagainya. Belajar dapat dilakukan melalui
pengalaman langsung dan tidak langsung. Siswa yang melakukan eksperimen merupakan contoh belajar dengan pengalaman langsung.
Sementara siswa yang belajar dengan mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku merupakan contoh belajar melalui pengalaman tidak
langsung.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran