Pengamatan Refleksi Perencanaan Siklus II

membagi siswa kedalam 7 kelompok asal yang masing-masing terdiri dari 5 anggota yang berbeda kemampuan intektual dan jenis kelaminnya; pembelajaran pada kelompok asal, yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan LKS. Setiap siswa dalam satu kelompok asal mendapatkan bagian tugas yang berbeda-beda; pembentukan kelompok ahli, yaitu anggota dari masing-masing kelompok asal yang mempunyai bagian tugas yang sama, berkumpul menjadi satu yang dinamai kelompok ahli; diskusi kelompok ahli, yaitu seluruh anggota kelompok ahli mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan mempelajarinya sampai benar-benar menguasai tugas tersebut dengan berdiskusi dalam kelompok ahli; diskusi kelompok asal, anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya kepada seluruh anggota kelompok asalnya secara bergantian sampai seluruh anggota kelompok asal telah mendapat giliran; diskusi kelas, yaitu mengulas kembali materi yang menjadi perdebatan baik dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal agar tidak terjadi salah konsep pada siswa yang dipimpin oleh guru; pemberian kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu; dan pemberian penghargaan kepada kelompok asal yang memperoleh nilai tertinggi dengan berupa piagam dan bonus nilai, 5 Pada akhir siklus II siswa mengerjakan tes formatif II.

3.2.2.3 Pengamatan

Seperti halnya siklus I, pengamatan pada siklus II juga difokuskan pada tiga hal, yaitu terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, serta terhadap performansi guru. Berikut merupakan paparan selengkapnya tentang ketiga aspek tersebut. 3.2.2.3.1 Aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar siswa diamati mulai dari awal hingga akhir pembelajaran. Dalam penelitian ini, pengamatan aktivitas belajar siswa difokuskan pada indikator-indikator seperti berikut ini. 1 kerjasama siswa dalam belajar dalam kelompok ahli ataupun asal, 2 keberanian siswa dalam mengemukakan pendapattanggapan, 3 ketekunan siswa dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab individu, dan 4 keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil kerjanya dalam kelompok asal. 3.2.2.3.2 Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa yang diamati meliputi rata-rata nilai dan persentase tuntas belajar klasikal. Kedua aspek tersebut diperoleh dari analisis data hasil tes formatif II yang dilaksanakan pada akhir pelaksanaan tindakan siklus II. 3.2.2.3.3 Performansi guru Performansi guru yang diamati dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meliputi penguasaan materi dan penguasaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw itu sendiri. Alat yang digunakan untuk menilai kedua aspek tersebut yaitu berupa Alat Penilaian Kompetensi Guru APKG, yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu APKG 1 untuk menilai rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, APKG 2 untuk menilai pelaksanaan pembelajaran, dan APKG 3 untuk menilai kompetenssi kepribadian dan sosial guru.

3.2.2.4 Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa serta kelebihan dan kekurangan aspek-aspek yang diamati pada pelaksanaan tindakan siklus II. Berdasarkan hasil analisis maupun refleksi pada siklus I dan II terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru, maka peneliti akan meyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika hasilnya ditandai dengan adanya peningkatan sesuai atau melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan pada aktivitas dan hasil belajar siswa, serta performansi guru maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dikatakan berhasil. Namun, jika tidak mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, baik pada aktivitas dan hasil belajar siswa maupun pada performansi guru maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dikatakan tidak berhasil.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas V SD Negeri 04 Bulu Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang tahun ajaran 20112012 yang berjumlah 36 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 13 perempuan. Data siswa selengkapnya ada pada lampiran 2.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAREREJA 01 KABUPATEN BREBES

0 9 137

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Padasugih 01 Brebes pada Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

1 12 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA KELAS IX SMP NEGERI 27 MEDAN.

0 3 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

0 0 14

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Materi Bilangan Bulat di SD Negeri Sindangheula 03 Banjarharja Brebes.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SANDEN.

0 2 250

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DI KELAS V SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

0 0 15

PENERAPAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA MENGANTI GRESIK SKRIPSI

0 0 15

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15