Abstrak Abstract Pendahuluan Variabilitas musiman dan antar tahunan salinitas permukaan laut jawa serta implikasinya terhadap hasil tangkapan ikan pelagis kecil

spp, lemuru Amblygaster sirm, bentong Selar crumenophthalmus dan selar Selaroides leptolepis, diberikan pada Gambar 70 sampai dengan Gambar 76. Gambar 70. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Perairan Utara Tegal- Pekalongan Gambar 71. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Perairan Karimunjawa Gambar 72. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Perairan Pulau Bawean Gambar 73. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Perairan Masalembo dan Masalima Gambar 74. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Perairan Matasiri G ambar 75. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Selat Makasar Gambar 76. Perubahan Tahunan Komposisi Spesies di Perairan Pulau Kangean Berdasarkan atas data hasil tangkapan, upaya serta daerah penangkapan perikanan pukat cincin di Laut Jawa pada tahun 1984-1985 dari tempat pendaratan ikan Tegal dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan Atmaja et al., 1986 diperoleh informasi bahwa hasil tangkapan ikan pelagis kecil bervariasi menurut musim dan daerah penangkapan dari utara Tegal dan Pekalongan sampai Matasiri dan Laut Cina Selatan. Hasil tangkapan tertinggi terjadi pada musim peralihan 2 bulan September sampai dengan November dan tangkapan terendah pada musim timur bulan Juni sampai Agustus. Pada umumnya hasil tangkapan didominasi oleh spesies ikan layang. Saat itu semakin jauh daerah penangkapan dari fishing base Pekalongan, indeks kelimpahan CPUE Catch Per Unit of Effort jenis ikan layang, dan banyar semkin tinggi. Sebaliknya kelimpahan ikan bentong Selar crumenophathalmus, dan ikan tembang semakin rendah. Menurut Wijopriono 2008 pada periode tahun 1999–2002 sumberdaya ikan pelagis di perairan Laut Jawa mengalami variasi dalam sebaran dan kelimpahan menurut musim. Puncak kelimpahan ikan pelagis di daerah penangkapan dekat pantai inshore utara Jawa didominasi oleh ikan tembang Juwi terjadi pada bulan Mei. Sedangkan puncak kelimpahan ikan pelagis di lepas pantai off shore yang didominasi oleh ikan layang terjadi pada bulan September.

5.5.3 Fluktuasi Bulanan Musiman CPUE Jenis Ikan Pelagis Kecil Pada Setiap Fishing Ground

Pola distribusi dan fluktuasi bulanan musiman hasil tangkap per unit upaya CPUE pada setiap fishing ground untuk setiap jenis ikan pelagis kecil, yaitu layang Decapterus spp., banyar Rastrelliger kanagurta, bentong Selar crumenophthalmus, juwi Sardinella spp, lemuru Amblygaster sirm, dan selar Selaroides leptolepis, yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan padatahun 1990 – 1995, disajikan pada Gambar 77, Gambar 78, Gambar 79, Gambar 80, Gambar 81, dan pada Gambar 82. Berdasarkan atas data hasil tangkapan dari tempat pendaratan ikan Tegal dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan bahwa hasil tangkapan ikan pelagis kecil bervariasi menurut musim dan daerah penangkapan dari perairan utara Tegal dan Pekalongan sampai ke bagian barat Selat Makasar, FG I – FG VI. Hasil tangkapan cenderung tinggi pada daerah penangkapan sekitar pulau- pulau Bawean, Masalembo, Matasiri, dan Selat Makasar. Pada Gambar 77, kelompok ikan pelagis kecil yang dominan di Laut Jawa, yaitu layang Decapterus spp. memperlihatkan bahwa CPUE tertinggi antara sekitar pada bulan September sampai dengan bulan November akhir musim timur, daerah penangkapan terkonsentrasi di daerah penangkapan bagian timur Laut Jawa yaitu Selat Makassar FG VI dan Matasiri FGV dan semakin ke daerah barat perairan utara Pekalongan, FG I konsentrasi atau kelimpahannya semakin berkurang sebagaimana ditunjukkan oleh garis kontur CPUE 1000 tonhari. Sedangkan antara bulan Maret sampai dengan bulan Juni musim peralihan I kelimpahan ikan layang relatif sangat rendah di seluruh Laut Jawa sebagaimana ditunjukkan oleh garis kontur CPUE 140 tonhari. Hal ini menunjukkan bahwa musim penangkapan ikan layang yang optimum terjadi pada musim timur yang menyebar dari Laut Jawa bagian timur ke bagian barat. Fluktuasi antar tahunan 1990-1995 CPUE jenis ikan layang Decapterus spp, menunjukkan bahwa layang pada tahun 1994 lebih banyak tertangkap dibanding tahun 1990,1991, 1992, 1993, dan tahun 1995.