Analisis Data Variabilitas musiman dan antar tahunan salinitas permukaan laut jawa serta implikasinya terhadap hasil tangkapan ikan pelagis kecil

64 disebut angin Muson Tenggara, sedangkan di bagian utara katulistiwa angin bertiup dari baratdaya sehingga disebut angin Muson Baratdaya. Untuk wilayah yang tepat berada di katulistiwa, berlaku angin muson utara dan angin muson selatan Wyrtki, 1961; Ilahude, 1994. Angin Muson Tenggara di selatan Katulistiwa bersamaan waktunya dengan Muson baratdaya di utara katulistiwa Juli-Agustus dan Muson baratlaut bersamaan dengan Muson Timurlaut di kawasan utara Katulistiwa Desember- Maret. Sirkulasi massa air di permukaan di perairan Laut Jawa dipengaruhi oleh sistem angin Muson Wyrtki, 1961. Sirkulasi masa air permukaan di perairan Indonesia Laut Jawa pada puncak Muson Baratlaut pada Februari dan puncak Muson tenggara pada bulan Agustus. Sedangkan pada bulan-bulan diantaranya merupakan musim peralihan dari musim barat ke musim timur September- November, dan peralihan dari musim timur ke musim barat. Gambaran tentang rataan angin bulanan ketinggian 10 m, mulai bulan Januari sampai dengan Desember selama tahun 1994-2010 di Laut Jawa, seperti disajikan pada Gambar 24 sampai Gambar 35, sedangkan fluktuasi angin musiman dan antar tahunan, serta wavelet angin zonal disajikan pada Gambar 36 sampai Gambar 38. Secara umum pola angin di Laut Jawa mengikuti pola Angin Muson yang berkembang di Indonesia, dimana pada saat musim Barat Desember–Januari-Februari dan musim Timur Juni–Juli-Agustus angin bertiup lebih kencang dengan kecepatan berkisar antara 0,96–7,11 ms. Puncak dari musim Barat terjadi pada bulan Januari dan Agustus adalah puncak musim Timur dengan kecepatan masing-masing mencapai sekitar 7,11 ms dan 6,79 ms. Angin pada musim Barat berhembus menuju ke timur, sedangkan pada musim Timur angin berhembus menuju ke Barat Laut. Pada saat musim Peralihan I Maret- April-Mei dan musim Peralihan II September–Oktober-Nopember angin cenderung bertiup dengan kecepatan lebih rendah, yaitu berkisar antara 0,38–6,16 ms dan arah angin yang tidak menentu. Perairan Laut Jawa merupakan lintasan utama dari angin dan arus musim muson yang dipengaruhi oleh sirkulasi antar samudera Arlindo Wirtki, 1961; Gordon, 2005; dan Nontji, 2009. 65 Gambar 24. Rata-rata angin bulan Januari mulai 1994 sampai dengan 2010 di Laut Jawa Gambar 25. Rata-rata angin bulan Februari mulai 1994 sampai dengan 2010 di Laut Jawa 66 Gambar 26. Rata-rata angin bulan Maret mulai 1994 sampai dengan 2010 di Laut Jawa Gambar 27. Rata-rata angin bulan April mulai 1994 sampai dengan 2010 di Laut Jawa