2. Bahwa pengaruh faktor lingkungan yang disebabkan oleh interaksi Selat Makassar dan Laut Jawa ini telah mengakibatkan adanya perbedaan pola
sebaran jenis ikan baik secara spasial maupun temporal. Jenis ikan yang tertangkap menunjukkan bahwa Di perairan Laut Jawa, salinitas permukaan
laut berfluktuasi yang sangat kuat pada periode musiman tahunan dan antar tahunan. Terdapat keterkaitan antara sirkulasi massa air Laut Jawa dengan
sirkulasi massa air dari laut atau selat sekitarnya, seperti Selat Makasar pada musim timur Southeast monsoon dan Selat Karimata pada musim barat
Northwest monsoon. Di perairan Laut Jawa, terjadi variabilitas salinitas permukaan Laut Jawa, yaitu massa air dengan salinitas maksimum S-maks
pada musim timur musim kemarau dan massa air salinitas minimum S-min pada musim barat musim hujan. S-maks pada musim timur berhubungan
dengan sirkulasi massa air Selat Makasar Sirkulasi Arlindo, sedangkan S-min pada musim hujan berhubungan dengan presipitasi curah hujan langsung di
Laut Jawa dan curah hujan di daratan Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan memasuki Laut Jawa melalui sungai-sungai di sekitar Laut Jawa. Namun
demikian, belum ada studi literatur yang mengkaji secara khusus tentang keterkaitan antara fluktuasi salinitas musiman tahunan dan antar tahunan baik
secara spasial maupun temporal. 3. Variabilitas atau fluktuasi hasil tangkapan CPUE beberapa ikan pelagis kecil
di Laut Jawa, terutama ikan–ikan yang dominan, seperti ikan layang Decapterus spp dan ikan banyar R. kanagurta berasosiasi dengan perubahan
salinitas massa air yang datang dari Selat Makassar dan Laut Flores pada musim timur musim kemarau dan pada musim barat musim hujan berasoasi
Selat Karimata pada musim kemarau. Namun demikian belum ada studi literatur yang mengkaji secara lebih mendalam keterkaitan antara CPUE ikan
yang dominan ikan layang dan banyar dengan fluktuasi salinitas permukaan Laut Jawa.
4. Berdasarkan beberapa hasil studi literatur dari bahwa penyebaran ikan-ikan pelagis kecil di perairan Laut Jawa dipengaruhi oleh salinitas massa air,
terutama jenis ikan pelagis yang dominan ikan layang dan banyar. Oleh karena ini diperlukanan kajian yang lebih mendalam tentang fluktuasi salinitas
kaitannya dengan sumberdaya ikan pelagis di Laut Jawa .
2.13.1 PenyebaranDaerah Penangkapan
Daerah penangkapan ikan pelagis telah menyebar hampir seluruh Paparan Sunda dan bagian timur Laut Jawa Pulau Masalembo dan Pulau Matasiri sampai
bagian selatan Laut Natuna sekitar Pulau Pejantan dan Kepulauan Natuna sejalan dengan investasi kapal baru yang lebih besar 80 GT pada tahun
19821983. Sekarang, perikanan pukat cincin telah mengeksploitasi sumber daya ikan pelagis di sembilan daerah penangkapan dari sekitar perairan Pulau Pejantan
dan Kepulauan Natuna bagian Laut Natuna sampai ke sekitar Perairan Balikpapan bagian barat Selat Makasar. Berdasarkan hasil analisa hirarki
terhadap variasi komposisi hasil tangkapan pukat cincin besar, daerah penangkapan tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat zona penangkapan
Potier, 1998, yaitu I. Pantai utara Jawa Tengah utara Tegal–Kepulauan, Karimunjawa, II. Bagian timur Laut Jawa Pulau Bawean, Kepulauan
Masalembo, Pulau Kangean dan Pulau Matasiri, III. Bagian barat Selat Makassar Pulau Samber Gelap, Pulau Lumu-lumu, Pulau Lari-larian dan IV. Laut Natuna.
Definisi Laut Jawa dan sekitarnya dalam buku ini adalah perairan yang meliputi Laut Jawa sampai bagian barat Selat Makassar.
2.13.2 Komposisi Jenis
Pemanfaatan sumber daya ikan pelagis di Laut Jawa terdiri dari komunitas ikan pelagis pantai Sardinella spp., Rastrelliger brachysoma, Dusumieria acuta,
Selar spp., ikan pelagis neritik dan oseanik D. russelli, D. macrosoma, Selar crumenophthalmus, R. kanagurta, Amblygaster sirm, Megalaspis cordyla,
Scombermorus spp., Auxis thazard. Lima spesies utama hasil tangkapan kapal pukat cincin, yaitu: ikan layang D. russeli dan D. macrosoma, bentong S.
crumenophthalmus, banyar R. kanagurta, siro A. sirm digunakan sebagai data dasar analisa. Berdasarkan data pendaratan diketahui bahwa kelompok jenis ikan
pelagis kecil didominasi 50 oleh ikan layang diikuti oleh jenis kembung 15 dan siro 11 sebagai “latent stock” di kawasan tropis.
Berdasarkan sintesa dari hasil penelitian terdahulu tersebut, maka disertasi ini disusun untuk mengetahui dan mengkaji hal-hal sesuai dengan tujuan
penelitian, sebagai berikut: 1. Variabilitas salinitas permukaan laut 5 m musiman atau tahunan dan
antar tahunan secara spasial maupun temporal di perairan Laut Jawa, disajikan pada BAB 4.
2. Mengkaji fluktuasi musiman dan antar tahunan hasil tangkapan per unit upaya CPUE dan perubahan komposisi spesies ikan pelagis kecil pada
setiap fishing ground di Laut Jawa, disajikan pada BAB 5. 3. Mengkaji hubungan fluktuasi salinitas permukaan laut dan beberapa jenis
ikan pelagis kecil yang dominan di Laut Jawa, disajikan pada BAB 5.
DAFTAR PUSTAKA
Aldrian, E., dan Susanto, R. Dwi. 2003. Indentification of Three Dominant Rainfall Regions Within Indonesia and Their Relationship to Sea
Surface Temperature. International Journal of Climatology. 23:1435- 1452.
Atmadipoera A, R Molcard, Madec G, S Wijffels, Sprintall J, A Koch-Larrouy, I. Jaya, dan A Supangat. 2009. Characteristics and variability of the
indonesian throughflow water at the outflow straits. Deep-Sea Res I 56 1942-1954.
Atmadipoera, A.S dan I.W. Nurjaya, 2011. Seasonal Variation of Salinity in the Java Sea, and its Link to Makassar ITF.
Atmaja S.B. 1983. Matang seksual dan pola penambahan anggota baru ikan layang Decapterus meruadsi, Temminck dan Schlegel. Laporan
Penelitian Perikanan Laut. No.29. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.
Atmaja S.B, Suwarso, dan Nurhakim S. 1986. Hasil Tangkapan Pukat Cincin Menurut Musim dan Daerah Penangkapan di Laut Jawa. JPPL. 36.
Atmaja, S.B and Ecoutin, J.M. 1995. Mini purse seine fisheries in north coast of Java waters. Paper presented at the Fourth Asian Fisheries Forum,
Beijing. 16-20 October. Atmaja S.B dan D Nugroho. 1995. Aspek reproduksi ikan layang deles
Decapterus macrosoma dan siro Amblygaster sirm sebagai pertimbangan dalam pengelolaannya di Laut Jawa. JPPI. 13.
Atmaja S.B dan D Nugroho. 1999. Perikanan pukat cincin mini di Pantai Utara Jawa: daerah operasi, aktivitas penangkapan dan hasil tangkapan. JPPI.
54. Atmaja S.B, D Nugroho, Suwarso, Hariati T dan Mahisworo. 2003. Pengkajian
stok ikan di WPP Laut Jawa. Prosiding Forum Pengkajian Stok Ikan Laut Indonesia, Jakarta 23-24 Juli 2003. Pusat Riset Perikanan
Tangkap-Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Atmaja S.B dan B Sadhotomo. 2005. Study on the reproduction of “layang deles” shortfin scad Decapterus macrosoma in the Java Sea. Indonesian
Fisheries Research Journal. 11. Balai Riset Perikanan Laut. 2004. Musim Penangkapan Ikan di Indonesia.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 116 p. Chodriyah U dan T Hariati. 2010. Musim Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Laut
Jawa. JPPI. 163.
Durand, J.R. dan D. Petit. 1995. The Java Sea Environment. Dalam : Potier dan S. Nurhakim, editor : Biodynex .Seminar Biology, Dynamics and
Exploitation of small Pelagic in Java Sea. Jakarta, 21-25 March 1994. EECAARD ORSTOM. 15- 123.
Dwiponggo A. 1983. Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut di Laut Jawa. Laporan Penelitian Perikanan Laut Marine Fisheries Research Report
No.28. Balai Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. Gafa B, S Bahar dan Karyana. 1993. Potensi Sumber Daya Perikanan di Perairan
Laut Flores dan Selat Makassar. JPPL. 72. Gaol J.L dan B Sadhotomo. 2007. Karakteristik dan Variabilitas Parameter-
Parameter Oseonografi Laut Jawa Hubungannya dengan Distribusi Hasil Tangkapan Ikan. JPPI. 133.
Gordon A.L. 2005. Oceanography of the Indonesian Seas and Their Throughflow. J. Pys. Oceanogr. 184: 15-27
Gordon A.L, RD Susanto dan Vranes K. 2003. Cool Indonesian Throughflow as a Consequence of Restricted Surface Layer Flow. Nature, 425: 824-828.
Hardenberg, J.D.F. 1938. Theory on the Migration of layang Decapterus spp. in the Java Sea. Med. Inst. Zeevisscherji, Batavia, 124-131.
Hariati, T., M.W. Maria., Suwarso., D. Krissunari. 1995. North Coast of Java Fisheries : Preliminary Observations on Small Seine nets Exploitation.
In : Potier and Nurhakim Eds.: Biology, Dynamic and Exploitation BIODYNEX. AARDORSTOM. 185-194
Hendiarti, N., Suwarso, Aldrian, E., Amri, K., Andiastuti, R., Sachoemar, S. I., dan Wahyono, I. B . 2005. Seasonal Variation of Pelagic Fish Catch .
Oceanogr Cont. 184:112-123 Hidayati, 2004. Analisis Arlindo di Perairan Indonesia Bagian Barat Akibat
Interaksi ENSO, Monsun dan Dipole Mode. Illahude A.G. 1970. On The Occurance of Upwelling in Southern Makassar Strait.
Mar Res Indone. 10: 81-107. Illahude, A.G. and A.L. Gordon, 1996. Thermocline stratification within the
Indonesian Seas, Journal of Geophysical Research. Vol. 101, No. C5, p 12,401-12,409
Laevastu T dan I Hela. 1970. Fisheries Oceanography. Fishing News Book Ltd. London.
Laevastu T dan M.L Hayes. 1981. Fisheries Oseanography and Ecology. Fishing News Book. Farhan-Surrey-England.
Makarim, S, Weidong, Y, and T. R Adi, 2011. The Positive Indian Ocean Dipole and The Negative Indian Ocean Dipole indicated by Sea Surface
Temperature Anomaly Analysis from satellite and mooring data. International Seminar of Marine on Implications of Climate Change in
the Coral triangle Iniatives CTI Region, Udayana University–BROK, Bali.
Marra, J. dan Susanto, R. D. 2005. Effect of the 19971998 El Nino on Chlorophyll a Variability Along the Southern Coasts of Java and
Sumatera. Oceanography Content. 184:124-127. Miyama, T., T. Awaji, K. Akitomo, and N. Imasato. A Lagrangian approach to the
seasonal variation of salinity in the mixed layer of the Indonesian Seas, Journal of Geophysical Research. Vol. 101, No. C5, p 12,265-12,285.
Nasrullah, 2011. Perubahan Iklim dan Trend Data Iklim. http:www.bmkg.go.id Neuman, G. and W. J. Pierson. 1966. Principles of Physical Oceanography.
Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey. Nontji, A. 2008. Plankton Laut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta
Nugroho D. 2006. Kondisi Trend Biomassa Ikan Layang Decapterus spp. di Laut Jawa dan Sekitarnya. JPPI. 123.
Nurhakim, S. 1995. Population Dynamics of Ikan Banyar. dalam : Potier dan S. Nurhakim, editor : Biodynex. Seminar Biology, Dynamics and
Exploitation of Small Pelagic in Java Sea. Jakarta, 21-25 March 1994. EECAARDORSTOM. 109-123.
Nurhakim, S., S. Banon., M. Potier., and T. Boely. 1987. Study on the Big Purse Seiners Fishery in the Java Sea II. Evoluation and Structure of the
Javanese Purse Seiners Fleet. JPPL no. 40 Th. 1987. BPPL. Jakarta. Nybekken, J.W. 1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Biologis. Terjemahan.
Penerbit PT Kgedia. Jakarta. Ltd. Edition. Pariwono J.I, A.G. Ilahude, dan M. Hutomo. 2005. Progress in oceanography of
the Indonesian Seas. Oceanogr Cont. 184:42-49 Philander, S. G. H. 1990. Elnino, La Nina, and the Southern Oscillation.
Academic Press. Inc. New York, NY. Potemra, J. T. 2005. Indonesian Throughflow Transport Variability Estemated
From Satellite Altimetry. Oceanogr Cont. 184:98-107. Potier, M., dan B. Sadhotomo. 1995. Seiner Fisheries in Indonesia, BIODYNEX
of the Small Pelagic Fishes in the Java Sea, Jakarta, 49-66. Potier. M. 1998. Pêcherie de laying et senneurs semi industriels Javanais:
Perspective historique et approche systême. Phd Theis, Universitê de Montpellier II, 280p.
Potier, M. dan B. Sadhatomo.2003. BIODYNEX 2
nd
Edition : Exploratory Scheme for the Recruitment and Migration of the Main Pelagic Species.
The Agency for Marine and Fisheries Research, Ministry of Marine Affairs and Fisheries. 155-168.
Prasetyo A.P dan Suwarsono. 2010. Produktifitas Primer dan Kelimpahan Ikan Layang Decapterus spp. Hubungannya dengan Fenomena ENSO di
Selat Makassar Bagian Selatan. JTMPL. 12.
Priatna A dan M Natsir. 2007. Distribusi Kepadatan Ikan Pelagis di Perairan Pantai Utara Jawa Bagian Timur, Pulau-Pulau Sunda dan Laut Flores.
JPPI. 133. Qu, T., Y. Du., J. Strachan, G. Meyer, dan J. Slingo . 2005. Seasonal Variation of
Pelagic Fish Catch . Oceanogr Cont. 184:50-61. Robertson, R., dan A. Ffield. 2005. M
2
Baroclinic Tides in the Indonesian Seas. Oceanogr Cont. 184:112-123
Sadhotomo, G. dan Durand, J. R. 1996. General Features of Java Sea Ecology. Proceeding of Acoustics. 43-54.
Saji, N. H., B. H. Goswami, P. N. Vinayachandran, T. Yamagata. 1999. A dipole mode in the tropical Indian Ocean. Nature, 401 1371: 360-363.
Soeriaatmadja, R.E. 1956. Seasonal Fluctuations in the Surface Salinity of the North Coast of Java. Mar. Res. Indonesia. 1:1-19.
Soeriaatmadja, R. E., 1957. The Coastal Current South of Java. Mar. Res. In Indo., No. 3 : 41-45.
Sofian I, K Kozai dan Ohsawa T. 2007. Investigation on the Relationship between Wind-Induced Transport and Mean Sea Level in the Java Sea
Using an Oceanic General Circulation Model. UMITOSORA, in press. Sujastani, T. 1974. Dinamika populasi ikan kembung di Laut Jawa LPPL No. 1
Tahun 1974 Hal. 30 – 64. Sujastani, T. 1978. Perhitungan Besarnya Stock Sumber-sumber Perikanan di
Laut Jawa berdasarkan Data Statistik Perikanan Daerah. Simposium Modernisasi Perikanan Rakyat.
Sukoraharjo, S. 2007. Kajian Klorofil-a dan Nutrien serta Interrealsinya dengan Dinamika Massa Air di Perairan Barat Sumatera dan Selatan Jawa-
Sumbawa. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Susanto, D., dan J. Marra . 2005. Effect on the 19971998 El Nino on Chlorophyll
a Variability Along the Southern Coasts of Java and Sumatra . Oceanogr Cont. 184:124-127.
Suwarso, S.B Atmaja, dan Wahyono M. 1987. Perkembangan Komposisi Ikan Layang Decapterus spp. dari Hasil Tangkapan Pukat Cincin Menurut
Daerah Penangkapan di Laut Jawa. JPPL. 38. Tubalawony, S. 2007. Kajian Klorofil-a dan Nutrien serta Interrealsinya dengan
Dinamika Massa Air di Perairan Barat Sumatera dan Selatan Jawa- Sumbawa. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Veen, P. 1953. Prelimenary charts of the Indonesian Archipelago and Adjacent Waters. Org. Sci. Res. Indonesia, 17. 46 p.
Wyrtki K. 1961. Physical Oceanography of The Southeast Asian Waters. Naga Report. Vol 2. Scripps Institution of Oceanography. The University of
California. La Jolla. California. 195 p.