Pola Iklim dan Curah Hujan di Indonesia
semakin ke arah barat layang biasa yang semakin banyak. Terdapat kecenderungan naiknya CPUE ikan layang dengan semakin jauhnya daerah
penangkapan. Disebutkan juga bahwa pada setiap musim nelayan lebih banyak menagkap ikan di perairan sekitar Masalembo dan Matasirih kira-kira 21,8 dan
30,9, sedangkan di empat daerah penangkapan lainnya perairan sebelah utara Tegal dan Pekalongan, sekitar Kepulauan Karimunjawa dan sekitar Pulau
Bawean sekitar 47,3. Dengan demikian kenaikan hasil tangkapan layang disebabkan oleh kenaikan hasil tangkapan layang deles, dimana ini telah
mengakibatkan perubahan komposisi dari layang. Pukat cincin mini mini purse seine juga merupakan jenis alat tangkap ikan
pelagis kecil di Laut Jawa dengan daerah penangkapan tersendiri. Armada penangkapan yang berbasis di Eretan Wetan beroperasi di sekitar Pulau Biawak
dan utara Blanakan dengan jarak 2-3 jam berlayar dari pangkalan. Di daerah Pekalongan, nelayan umumnya beroperasi di sekitar perairan utara Pekalongan
hingga sekitar 3-7 jam. Di daerah Banyutowo sebagian besar dilakukan di utara Tanjung Mandalika, Jepara dan timur Tayu. Terdapat juga di daerah Tasik Agung
Rembang dan Sarang, Lasem, Bonang dan Juana.Armada yang berbasis pendaratan di Kranji beroperasi dari kawasan pantai hingga perairan di utara
Madura dan sekitar Pulau Bawean Atmaja dan Nugroho, 1999. Komposisi hasil tangkapan pukat cincin mini di perairan utara Pekalongan
yakni kelompok ikan Sardinella spp. menempati urutan pertama, diikuti R. brachysoma, Selar spp., Auxis sp., Trichiurus spp., Scomberomorus spp., Fornio
nigerdan Squid. Variasi spasial temporal, kelompok ikan Sardinella spp. memperlihatkan kelimpahan yang tinggi pada musim Timur Juni-Agustus dan
musim peralihan timur ke musim barat September-November. Pada musim peralihan, ikan ini digantikan oleh kembung R. brachyosoma dan bentong S.
crumenophthaimus Atmaja dan Nugroho, 2000. Sumber daya ikan pelagis di perairan Laut Jawa terdiri dari komunitas ikan
pelagis pantai Sardinella spp., Rastrelliger brachysoma, Dusumieria acuta, Selar spp., ikan pelagis neritik dan oseanik Decapterus russelli, Selar
crumenophthalmus, Rastrelliger kanagurta, Decapterus acrosoma, Amblygaster sirm, Megalaspis cordyla, Scombemorus spp., Auxis thazard. Kelompok jenis
ikan Layang Decapterus spp. merupakan komponen utama di perairan ini, dominasi jenis ikan ini terjadi pada daerah penangkapan yang dipengaruhi oleh
massa air bersifat oseanik. Penyebaran ikan pelagis berdasarkan hasil tangkapan pukat cincin menunjukkan konsentrasi ikan pelagis berada di bagian timur Laut
Jawa Atmaja et al., 2003. Nugroho 2006 mengemukakan bahwa seiring dengan dinamika perikanan
pukat cincin, produksi ikan layang terus meningkat dengan puncak pada tahun 1985 mencapai sekitar 54.000 ton atau 107.000 ton berdasarkan pada statistik
perikanan, kemudian menurun sangat tajam mencapai 21.000 ton pada tahun 1988. Sejak tahun 1989, produksi ikan layang meningkat kembali dan mencapai
puncak produksi pada tahun 1995. Berdasarkan pada statistik perikanan Indonesia, sejak tahun 1988 sampai dengan 1997 trend produksi cenderung terus meningkat.
Sadhotomo 1998 mengatakan bahwa produksi ikan berdasarkan pada statistik perikanan Indonesia cenderung meningkat sekitar 4 sampai dengan 10 per
tahun, apapun kondisi perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap 2004 memperlihatkan perkembangan produksi perikanan ikan laut meningkat rata-rata
5,4 selama kurun waktu tahun 2001 sampai dengan 2003. Sebaliknya realitas perikanan memperlihatkan bahwa produksi ikan layang yang berasal dari
perikanan pukat cincin cenderung terus menurun sebelum ekspansi daerah penangkapan ikan layang D. russelli merupakan proporsi terbesar 70 dari
ke-2 jenis ikan layang D. russelli dan D. macrosoma yang tertangkap di Laut Jawa dan sekitarnya. Peningkatan biomassa ikan layang seharusnya diikuti dengan
kenaikan hasil tangkapan per satuan upaya. Situasi perikanan pukat cincin saat ini memperlihatkan hasil tangkapan terus menurun dan rata-rata hari operasi
penangkapan terus naik, walaupun kemampuan tangkap cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan nelayan semakin sulit mencari gerombolan ikan. Dari
kenyataan tersebut menunjukkan kondisi biomassa ikan layang berlanjut menurun atau pulih stok bersifat semu quasi recovery. Indikasi sangat nyata telah
dijumpai bahwa setelah tahun 1992, tingkat eksploitasi telah melampaui hasil tangkapan lestari marginal sustainable yield.
Pengamatan terkini mengenaimusim dan daerah penangkapan oleh Chodriyah dan Hariati 2010 diperoleh bahwa musim penangkapan ikan layang
Decapterus spp. terjadi pada bulan Agustus, ikan siro dan selar bentong pada bulan Desember, ikan kembung banyar bulan September dan ikan tembang atau
juwi bulan Juni. Daerah penangkapan fishing ground purse seine Pekalongan sama dengan periode sebelumnya, meliputi perairan Laut Jawa utara Tegal dan
Pekalongan, Karimunjawa, Bawean, Masalembo, Matasiri, dan Kangean, perairan Laut Cina Selatan Pejantan, Natuna, Midai, Tarempa, serta Tambelan
dan perairan Selat Makassar Lumu-lumu, Lari-larian, dan Kota Baru sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 19.
Prediksi musim pemijahan layang deles Decapterus macrosoma yang dilakukan oleh Atmaja dan Sadhotomo 2005 menemukan bahwa
berlangsungnya sepanjang tahun, bukan ikan tetapi juvenil ikan memasuki masa penangkapan ketika dimulainya proses rekruitmen. Terdapat dua kelompok
rekruitmen di Laut Jawa. Kelompok utama rekruitmen memasuki penangkapan sepanjang munson tenggara Juni–Juli dan kelompok kecil berlangsung pada
November. Berdasarkan kalkulasi mundur dari usia kelompok termuda di rekruitmen utama, dapat disimpulkan bahwa rekruitmen tidak diturunkan dari ikan
dewasa yang mendiami daerah tersebut sepanjang tahun. Puncak kematangan ikan yang mendiami Laut Jawa terjadi pada Juni–Juli, dan puncak musim pemijahan
dapat berlangsung antara Juli–November sedangkan perkiraan pemijahan untuk rekruitmen utama berlangsung sekitar November. Dalam pengamatannya hampir
tidak ditemukan adanya indikasi sampel yang mengalami kematangan dan memijah pada daerah pemijahan di Laut Jawa minimal tidak berada pada daerah
penangkapan armada purse seine.