Sirkulasi Arus Muson dan Arus Lintas Indonesia

Sadhotomo 1994 dalam Atmaja dan Nugroho 1995 mendeskripsikan lokasi penangkapan di atas yang dikelompokkan dalam perikanan pelagis kecil di utara Jawa Gambar 18. Gambar 18. Daerah Penangkapan Ikan dengan Purse Seine di Laut Jawa Sampai Tahun 1995 Sadhotomo, 1994 dalam Atmaja dan Nugroho, 1995 Perubahan kondisi lingkungan mempengaruhi beberapa jenis ikan tertentu untuk melakukan ruaya, misalnya layang Decapterus spp dan banyar Rastrelliger kanagurta yang beruaya mengikuti perubahan salinitas sehingga ikan tersebut selalu beruaya musiman. Menurut Sujastani 1974 ikan kembung perempuan Rastrelliger brachysoma beruaya untuk memijah dari Tanjung Satai Kalimantan Barat pada bulan Mei–Oktober, populasi ikan kembung musim barat beruaya dari perairan Laut Jawa untuk memijah dan atau Laut Cina Selatan, sedangkan populasi ikan kembung musim timur memijah di bagian timur Laut Jawa Laut Flores. Migrasi ikan kembung ini mengikuti corak migrasi ikan layang yang biasanya terlambat satu atau dua minggu Atmaja et.al., 1986. Sampling yang dilakukan oleh Suwarso et.al 1987 dari 179 kapal purse seine diperoleh komposisi hasil tangkapan ikan Layang yang dipisahkan menurut daerah penangkapan dan musim di perairan Laut Jawa. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin ke arah timur daerah penangkapan jumlah persentase layang deles yang tertangkap semakin banyak dan sebaliknya semakin ke arah barat layang biasa yang semakin banyak. Terdapat kecenderungan naiknya CPUE ikan layang dengan semakin jauhnya daerah penangkapan. Disebutkan juga bahwa pada setiap musim nelayan lebih banyak menagkap ikan di perairan sekitar Masalembo dan Matasirih kira-kira 21,8 dan 30,9, sedangkan di empat daerah penangkapan lainnya perairan sebelah utara Tegal dan Pekalongan, sekitar Kepulauan Karimunjawa dan sekitar Pulau Bawean sekitar 47,3. Dengan demikian kenaikan hasil tangkapan layang disebabkan oleh kenaikan hasil tangkapan layang deles, dimana ini telah mengakibatkan perubahan komposisi dari layang. Pukat cincin mini mini purse seine juga merupakan jenis alat tangkap ikan pelagis kecil di Laut Jawa dengan daerah penangkapan tersendiri. Armada penangkapan yang berbasis di Eretan Wetan beroperasi di sekitar Pulau Biawak dan utara Blanakan dengan jarak 2-3 jam berlayar dari pangkalan. Di daerah Pekalongan, nelayan umumnya beroperasi di sekitar perairan utara Pekalongan hingga sekitar 3-7 jam. Di daerah Banyutowo sebagian besar dilakukan di utara Tanjung Mandalika, Jepara dan timur Tayu. Terdapat juga di daerah Tasik Agung Rembang dan Sarang, Lasem, Bonang dan Juana.Armada yang berbasis pendaratan di Kranji beroperasi dari kawasan pantai hingga perairan di utara Madura dan sekitar Pulau Bawean Atmaja dan Nugroho, 1999. Komposisi hasil tangkapan pukat cincin mini di perairan utara Pekalongan yakni kelompok ikan Sardinella spp. menempati urutan pertama, diikuti R. brachysoma, Selar spp., Auxis sp., Trichiurus spp., Scomberomorus spp., Fornio nigerdan Squid. Variasi spasial temporal, kelompok ikan Sardinella spp. memperlihatkan kelimpahan yang tinggi pada musim Timur Juni-Agustus dan musim peralihan timur ke musim barat September-November. Pada musim peralihan, ikan ini digantikan oleh kembung R. brachyosoma dan bentong S. crumenophthaimus Atmaja dan Nugroho, 2000. Sumber daya ikan pelagis di perairan Laut Jawa terdiri dari komunitas ikan pelagis pantai Sardinella spp., Rastrelliger brachysoma, Dusumieria acuta, Selar spp., ikan pelagis neritik dan oseanik Decapterus russelli, Selar