Perumusan Masalah Variabilitas musiman dan antar tahunan salinitas permukaan laut jawa serta implikasinya terhadap hasil tangkapan ikan pelagis kecil
Gambar 5. Persentase Kandungan Larutan Garam 3,5 dalam Air Laut Gordon, 2005
Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5 dan sisanya adalah air tawar. Beberapa danau garam di daratan dan
beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya. Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5, air
laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Air Laut paling tawar terdapat di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut
Baltik sedangkan air laut yang paling asin terdapat di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air
dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi. Distribusi atau penyebaran salinitas di suatu perairan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain yaitu: 1.
Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat
penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya. 2.
Curah hujan, makin besarbanyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikitkecil curah
hujan yang turun salinitas akan tinggi. 3.
Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan
rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
Umumnya di laut sebaran salinitas erat kaitannya dengan proses penguapan dimana garam-garam yang terkandung pada air laut akan mengendap atau
terkonsentrasi. Daerah yang mengalami penguapan E yang lebih tinggi dibandingkan presipitasi Pcurah hujannya EP akan mengakibatkan salinitas
yang tinggi. Menurut Nybakken 1988, salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka yang jauh dari daerah pantai keragamannya cukup sempit, biasanya antara
34-37 psu dengan rata-rata 35 psu. Perbandingan salinitas di perairan Indonesia pada umumnya menunjukkan kandungan salinitas laut di permukaan perairan
bagian barat di Indonesia termasuk Laut Jawa adalah relatif rendah, rata-rata sekitar kurang dari 34 psu dan di wilayah bagian timur Indonesia relatif lebih
tinggi 34-36 psu. Secara horisontal, perbedaan salinitas ini di suatu perairan laut dan
samudera terjadi karena perbedaan dalam penguapan dan curah hujan. Distribusi salinitas ditentukan oleh proses-proses yang berlangsung di permukaan laut dan
oleh arus dan percampuran. Salinitas tertinggi ditemukan di lintang 20-30
o
Lintang Utara dan 15-20
o
Lintang Selatan, dimana laju evaporasi tinggi akibat suhu yang tinggi dan angin muson yang kuat. Di daerah katulistiwa, salinitas lebih
rendah karena besarnya curah hujan dan rendahnya kekuatan angin. Selanjutnya ke arah kutub, salinitas menurun akibat curah hujan yang lebih besar dibanding
dari evaporasi. Di lapisan dalam lautan, variasi salinitas lebih kecil dari pada di dekat permukaan akan tetapi sangat penting dalam hubungannya dengan sirkulasi
utama dunia.