7.4 Loyalitas Konsumen Terhadap Rokok Kretek
Pada penelitian ini, loyalitas konsumen terhadap tiga merek rokok kretek yaitu Gudang Garam Filter, Sampoerna Mild dan Djarum Super dilihat dari sikap
mereka jika terjadi kenaikan terhadap merek rokok yang dikonsumsi dan kebiasan merokok menyebabkan sakit.
7.4.1 Sikap Responden Jika Terjadi Kenaikan Harga
Loyalitas konsumen terhadap rokok kretek juga dapat dilihat dari sikap atau tindakan mereka jika terjadi kenaikan harga. Secara teori, jika harga suatu
barang naik sedangkan pendapatan tetap maka konsumen akan mengurangi konsumsi terhadap suatu barang. Dan hasil penelitian menunjukkan kesamaan
dengan teori diatas. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar responden yang biasa
mengkonsumsi Gudang Garam Filter menyatakan akan tetap membeli rokok meskipun harganya naik dan mengurangi frekuensi merokok namun masih tetap
membeli dengan persentase masing-masing sama yaitu 44 persen. Pengurangan frekuensi tersebut merupakan respons konsumen yang rasional terhadap kenaikan
harga rokok kretek. Walaupun demikian, dapat dikatakan bahwa konsumen tetap loyal. Sedangkan persentase responden yang mengatakan akan membeli rokok
lain yang lebih murah baik rokok kretek maupun rokok putih sebanyak 7 persen dan yang mengatakan tidak membeli atau berhenti merokok sebanyak 4 persen
Tabel 42.
Tabel 42. Sikap Responden Jika Terjadi Kenaikan Harga Rokok Kretek
Sikap Jumlah
Orang Persentase Gudang Garam Filter
Tetap membeli rokok yang biasa dikonsumsi 12
44 Membeli merek lain yang lebih murah
2 7
Tidak membeli atau berhenti merokok 1
4 Mengurangi frekuensi merokok
12 44
Sampoerna Mild Tetap membeli rokok yang biasa dikonsumsi
7 39
Membeli merek lain yang lebih murah 4
22 Mengurangi frekuensi merokok
7 39
Djarum Super Tetap membeli rokok yang biasa dikonsumsi
6 40
Membeli merek lain yang lebih murah 2
13 Mengurangi frekuensi merokok
7 47
Pada Tabel 42 juga dapat dilihat bahwa sikap sebagian besar responden jika harga rokok kretek merek Sampoerna Mild naik adalah tetap membeli rokok
merek tersebut dan mengurangi frekuensi merokok namun masih tetap membeli dengan persentase masing-masing juga sama yaitu 39 persen. Namun tidak ada
responden yang memutuskan berhenti merokok atau tidak lagi membeli rokok jika harga naik. Hal tersebut berbeda dengan merek Gudang Garam Filter. Dimana
ada responden yang biasa merokok Gudang Garam Filter memutuskan berhenti merokok jika terjadi kenaikan harga. Sebanyak 22 persen responden yang biasa
mengonsumsi Sampoerna Mild memutuskan untuk membeli merek lain yang lebih murah baik rokok kretek maupun rokok putih. Kondisi yang sama juga
berlaku pada sikap responden yang mengkonsumsi rokok kretek merek Djarum Super. Sebagian besar responden menyatakan akan mengurangi frekuensi
merokok yaitu sebanyak 47 responden. Sisanya sebanyak 40 persen responden menyatakan tetap membeli rokok kretek Djarum Super dan 13 persen responden
menyatakan membeli merek lain yang lebih murah. Responden yang biasa merokok merek Djarum Super juga menyatakan tidak akan berhenti merokok
meskipun harganya naik. Hal tersebut disebabkan karena responden merasa kesulitan untuk menghentikan kebiasan merokok. Kesulitan untuk menghentikan
kebiasaan merokok disinyalir akibat kecanduan zat nikotin yang ada dalam rokok. Dari uraian diatas, terlihat bahwa sikap sebagian besar responden jika
terjadi kenaikan harga untuk ketiga merek rokok kretek sama yaitu tetap membeli dan mengurangi frekuensi merokok namun masih tetap membeli.
Ini mengindikasikan bahwa loyalitas konsumen rokok kretek bukan karena harga, melainkan karena pengaruh atribut lainnya, seperti citarasa yang sesuai selera.
Keputusan untuk tetap membeli rokok meskipun harganya naik berlaku untuk semua golongan umur.
7.4.2 Kriteria Loyalitas Konsumen