Karakteristik Responden GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.2 Karakteristik Responden

Karakteristik umum responden pada penelitian ini dapat dilihat dari kebiasaan mengkonsumsi rokok kretek, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan tingkat pendapatan rata-rata per bulan. Berdasarkan Tabel 14, terlihat bahwa merek rokok kretek yang paling banyak dikonsumsi adalah Gudang Garam Filter dengan persentase 45 persen. Sisanya 30 persen biasa membeli rokok kretek merek Sampoerna Mild dan 25 persen merek Djarum Super. Alasan responden yang lebih banyak memilih rokok kretek merek Gudang Garam Filter, selain karena citarasa juga karena lebih dulu dikenal serta lingkungan sosial tempat mereka tinggal maupun kerja mayoritas merokok dengan merek rokok kretek ini, sehingga mereka lebih memilih rokok Gudang Garam Filter dari pada rokok lain. Tabel 14. Sebaran Responden menurut Merek Rokok Kretek yang Dikonsumsi, 2006 Merek Rokok Kretek Jumlah Responden Persentase • Gudang Garam Filter 27 45 • Sampoerna Mild 18 30 • Djarum Super 15 25 Total 60 100 Umumnya konsumen rokok kretek merek Gudang Garam Filter dan Djarum Super adalah yang masuk kategori dewasa berusia 25 tahun dan merupakan perokok berat, dimana kebiasaan merokok sudah berlangsung lama. Sebaliknya merek Sampoerna Mild lebih digemari oleh kalangan remaja atau pemula berusia 24 tahun yang awalnya hanya bermaksud mencoba-coba. Sebaran umur responden yang paling besar berkisar antara 15 – 24 tahun yaitu 33 persen Tabel 15. Hal ini terjadi karena jumlah perokok pemula jauh lebih banyak dari perokok yang berhasil berhenti merokok dalam satu rentang populasi penduduk. Mereka mulai merokok sebelum berumur 19 tahun. Banyaknya perokok pemula di kalangan anak-anak dan remaja mungkin karena mereka belum mampu menimbang bahaya merokok bagi kesehatan dan dampak adiktif yang ditimbulkan nikotin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang umur antara 25-54 tahun, umumnya sudah mempunyai penghasilan dan merokok sudah menjadi kebiasaan mereka dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan kerja maupun masyarakat. Tabel 15. Sebaran Responden menurut Umur, 2006 Umur Jumlah Responden Persentase • 15 – 24 tahun 20 33 • 25 – 34 tahun 15 25 • 35 – 44 tahun 10 16 • 45 – 54 tahun 11 18 • 55 tahun 5 8 Total 60 100 Hasil penelitian pada Tabel 16 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir responden cukup bervariasi, mulai dari SLTA sampai pascasarjana. Latar belakang pendidikan responden terbesar adalah SLTA sebanyak 67 persen, disusul kemudian Diplomaakademi sebanyak 13 persen, Sarjana sebanyak 12 persen, SLTP sebanyak 5 persen dan pascasarjana sebanyak 3 persen. Perilaku merokok akan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap seseorang terhadap rokok, dan pendidikan menjadi latar belakangnya. Berdasarkan data yang didapat menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan, maka makin sedikit yang menjadi perokok. Tingkat pendidikan dan pengetahuan pada responden diduga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keinginan untuk mengkonsumsi rokok. Tabel 16. Sebaran Responden menurut Tingkat Pendidikan, 2006 Tingkat pendidikan Jumlah Responden Persentase • SLTP 3 5 • SLTA 40 67 • Diploma 8 13 • Sarjana 7 12 • Pascasarjana 2 3 Total 60 100 Jenis pekerjaan responden yang dominan adalah karyawanpegawai swasta sebanyak 40 persen. Selanjutnya pelajarmahasiswa sebanyak 22 persen, wiraswasta sebanyak 18 persen, BUMNpegawai negeri sipil sebanyak 12 persen dan pensiunan sebanyak 8 persen. Banyaknya responden yang bekerja seperti tersebut di atas karena lokasi penelitian dekat dengan pusat niaga. Banyaknya responden yang berinteraksi dengan lingkungan kerja yang sebagian besar adalah perokok menyebabkan keinginan untuk merokok sebagai media bersosialisasi menjadi kebiasaan dalam pergaulan. Tabel 17. Sebaran Responden menurut Jenis Pekerjaan, 2006 Pekarjan Jumlah Responden Persentase • PelajarMahasiswa 13 22 • BUMNPegawai Negeri Sipil 7 12 • Karyawan swasta 24 40 • Pensiunan 5 8 • Wiraswasta 11 18 Total 60 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan responden bervariasi kurang dari Rp 500.000 sampai lebih dari Rp 4.500.000 perbulan. Sebanyak 87 persen responden memiliki tingkat pendapatan di atas Rp 500.000 dengan proporsi terbesar adalah responden dengan tingkat pendapatan Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.500.000, yaitu sebanyak 50 persen. Pendapatan yang dominan ini dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang sebagian besar responden sebagai karyawan swasta Tabel 18. Tabel 18. Sebaran Responden menurut Pendapatan, 2006 Pendapatan Jumlah Responden Persentase • 500.000 8 13 • 500.000-1.500.000 30 50 • 1.500.000-2.500.000 19 32 • 2.500.000-3.500.000 1 2 • 4.500.000 2 3 total 60 100

BAB VI PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT

ROKOK KRETEK Penilaian konsumen terhadap atribut-atribut rokok kretek dibedakan berdasarkan merek yaitu Gudang Garam Filter, Sampoerna Mild dan Djarum Super. Gudang Garam Filter Nilai keyakinan konsumen b i digunakan untuk menunjukkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa rokok kretek merek Gudang Garam Filter memiliki atribut yang diberikan. Pada Tabel 19 terlihat bahwa seluruh atribut direspons positif, walaupun dengan nilai yang berbeda-beda untuk setiap atribut. Atribut Citarasa memiliki nilai keyakinan paling tinggi dibandingkan atribut lainnya. Tabel 19. Nilai Keyakinan Konsumen b i Terhadap Atribut-Atribut Rokok Kretek Merek Gudang Garam Filter Skor Atribut 2 1 0 -1 -2 Nilai Keyakinan Citarasa 48 2 - -1 - 1.81 Harga terjangkau 34 10 - - - 1.63 Kemudahan memperoleh 46 4 - - - 1.85 Iklanpromosi menarik 8 17 -4 -2 0.70 Kemasan menarik 6 16 -6 - 0.59 Hasil evaluasi konsumen terhadap atribut-atribut rokok kretek merek Gudang Garam menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut dinilai positif Tabel 20. Citarasa dinilai sebagai atribut yang paling menentukan dalam membeli atau mengkonsumsi rokok kretek merek Gudang Garam Filter. Kemudian disusul dengan kemudahan memperoleh, harga terjangkau, iklanpromosi dan kemasan yang menarik.