IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kampoeng Wisata Cinangneng HB Garden Guest House Bogor, Ciampea Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
purposive dengan mempertimbangkan bahwa Kampoeng Wisata Cinangneng merupakan Pionir wisata Agro inti rakyat Pariwisata Inti Rakyat yang berbasis pada
masyarakat sekitar dan merupakan agrowisata yang memberikan konsep kembali ke alam back to nature yang letaknya mudah dijangkau dari pusat ibukota Jakarta.
Selain itu Kampoeng Wisata Cinangneng menyediakan paket wisata unik yang melibatkan budaya masyarakat desa setempat. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari sampai April 2008.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Kedua data ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dengan
manajemen Kampoeng Wisata Cinangneng, wawancara dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan penyebaran kuesioner kepada pengunjung
Kampoeng Wisata Cinangneng. Data primer yang diperoleh dari kuesioner terdiri dari data demografi, perilaku pengunjung, penilaian tingkat
kepentingan dan pelaksanaan.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur dari berbagai
instansi, antara lain kementrian Pariwisata dan Budaya, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik, website dan sumber data lainnya yang terkait
dengan penelitian.
4.3. Metode Pengambilan Sampel
Menurut Cooper 1996, ide dasar dari pengambilan sample sampling bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang populasi
dapat diperoleh. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan Cooper 1996 adalah pengambilan sampel bertujuan purposive
sampling , dengan bentuk pengambilan sampel keputusan judgement sampling . Hal
ini didasarkan karena peneliti dalam memilih sampel dengan responden sebagai unit- unitnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Pemilihan responden ini
berdasarkan kriteria berusia minimal 15 tahun, sedang dan minimal pernah satu kali berkunjung ke Kampoeng Wisata Cinangneng.
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin Umar, 2005:
Dimana : n
: Ukuran sampel N
: Ukuran populasi
e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih ditolerir Sampel pengunjung Kampoeng Wisata dibatasi pada mereka yang berusia 15
tahun ke atas Hidayat,2005 karena dianggap telah mengerti pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dan telah memiliki aksesibilitas pribadi dalam menentukan pilihan
tempat wisata. Pengunjung yang dijadikan responden merupakan pengunjung yang sedang dan sudah melaksanakan kegiatan wisata di Kampoeng Wisata Cinangneng.
Bagi pengunjung yang merupakan rombongan sekolah maka kuesioner diberikan kepada ketua rombongan karena keputusan mengenai pemilihan lokasi wisata
dianggap merupakan kebijakan dari ketua rombongan. Sedangkan untuk pengunjung yang merupakan satu keluarga, maka kuesioner diberikan kepada salah satu diantara
anggota keluarga, karena keputusan mengenai lokasi wisata dianggap merupakan keputusan bersama sehingga tidak ada perbedaan persepsi dengan anggota keluarga
yang lainnya. Sedanglan untuk rombongan yang bukan keluarga maupun kelompok sekolah, maka kuesioner diberikan kepada masing-masing pengunjung.
4.4. Metode Pengumpulan Data