2.4. Tujuan Agrowisata
Tujuan Khusus dari pengembangan wisat agro menurut Departemen Pertanian adalah:
1. Menciptakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada wisatawan untuk
berkunjung ke objek wisata agro. 2.
Menciptakan iklim berusaha kepada para wisatawan di bidang agro dan pariwisata di dalam penyelenggaraan dan pelayanan wisata agro.
3. Menciptakan pola pemasaran yang terpadu untuk wisata agro.
4. Mengamankan dan melestarikan keberadaan dan citra produk pertanian
sebagai salah satu diversifikasi produk pertanian. Tujuan umum dari pengembangan agrowisata yang sejalan dengan sasaran
pengembangan pariwisata adalah membina keselarasan hubungan manusia dan lingkungannya melalui pemanfaatan sumber daya alam untuk tujuan wisata serta
meningkatkan devisa.
2.5.Sistem Wisata Agro
Sistem wisata agro merupakan transformasi input pertanian dan pariwisata yang memberikan nilai tambah output. Jadi wisata agro merupakan perpaduan
antara sektor pertanian dan sektor pariwisata yang bergabung dalam satu industri dimana nilai tambah menjadi tolak ukur keberhasilan. Secara skematik sistem wisata
agro dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Gambar 2. Diagram Sederhana Sistem Agrowisata.
Sumber: Departemen Pertanian dalam Baehaqie, 2003
Output yang dikehendaki
1. Peningkatan Jumlah
Wisatawan 2.
Peningkatan Mutu Layanan Wisata
3. Peningkatan Pendapatan
Sistem Pengembangan
Agrowisata Input Pariwisata
1. Bisnis Wisata
2. Promosi
3. Transportasi
4. Investasi Sarana
Penunjang Wisata
Output Yang tidak Dikehendaki
1. Distorsi Kegiatan
2. Pencemaran Lingkungan
3. Disparitas Pendapatan
Konsumen Agrowisata
Input Pertanian
1. Tayangan Aktivitas
Produksi 2.
Tayangan Produksi 3.
Sumber Daya manusia 4.
Pesona Alam Lingkungan
Input Eksogenus
1. Peraturan
2. Sistem Geografis
3. Sosial Budaya Masyarakat
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang perilaku konsumen pada agrowisata telah banyak dilakukan. Misalnya oleh Vemy2004, Agatha2005, Meira 2005,Penelitian yang
mereka lakukan menggunakan metode dan alat analisis yang berbeda-beda tergantung dari tujuan masing-masing.
Vemy 2004 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Respon Pengunjung Kampoeng Wisata Cinangneng, Ciampea, Bogor, menggunakan alat analisis
Importance Performance Analysis untuk mengetahui respon pengunjung terhadap
atribut-atribut wisata yang ditawarkan dan analisis Thrusthone untuk prioritas kepentingan. Berdasarkan hasil analisis kuadran diketahui bahwa atribut yang
diprioritaskan untuk diperbaiki adalah atribut kelengkapan fasilitas dan pengetahuankaryawanpemadu wisata sebagai prioritas utama untuk segera
diperbaiki agar kepuasan pengunjung Kampoeng Wisata meningkat. Sedangkan untuk atribut paket wisata, manfaat kunjungan, pelayanan informasi, kenyamanan,
kebersihan dan keamanan menjadi kekuatan perusahaan. Hasil analisis Thrusthone atribut yang dipentingkan secara berurutan adalah kelengkapan fasilitas, paket wisata,
manfaat, kenyamanan dan kebersihan Dalam penelitian ini tidak diteliti mengenai kepuasan pengunjung terhadap kinerja secara keseluruhan
Agatha 2005 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Respon Pengunjung Terhadap Atribut-atribut Rumah Strawberry serta Implikasinya Terhadap
Bauran Pemasaran, menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis untuk mengetahui respon pengunjung dan Uji Friedman untuk mengetahui fasilitas
tambahan yang perlu dibangun. Hasil analisis dengan menggunakan Importance
Performance Analysis diketahui bahwa atribut yang diprioritaskan untuk diperbaiki
antara lain kesigapan karyawan dalam melayani pengunjung, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, luas areal parkir, sarana toilet, kemudahan mencapai
lokasi. Sedangkan atribut yang merupakan keunggulan perusahaan yaitu kebersihan, kenyamanan, kualitas buah strawberry, keramahan dan kesopanan karyawan, kualitas
serta pemeliharaan sarana dan prasarana, fasilitas restoran, sarana keamanan, udara dan keindahan alam. Dalam penelitian ini tidak diteliti mengenai kepuasan
pengunjung terhadap kinerja secara keseluruhan. Meira 2005 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesesuaian,
Prioritas dan Kepuasan Pengunjung Terhadap Nilai-niali Jasa Agrowisata Tlogo, Tuntang, Semarang dan Implikasinya terhadap Bauran Pemasaran menggunakan
Importance-Performance Analysis yang terdiri dari analisis kuadran dan analisis
kesenjangan. Dalam penelitian ini pengunjung dibagi menjadi dua kategori, yakni kelas individual dan kelas kolektif. Berdasarkan hasil analisis kuadran diketahui
bahwa atribut yang diprioritaskan untuk diperbaiki pada kedua kelas adalah harga paket wisata, paket wisata, hiburan atau atraksi yang menarik, kenyamanan dan
kebersihan fasilitas, kelengkapan fasilitas dan kejutan. Nilai yang perlu diprioritaskan untuk pengunjung individual adalah respon pengunjung terhadap kebutuhan dan
keinginan pengunjung. Sedangkan nilai yang perlu diprioritaskan oleh pengunjung kolektif yakni harga fasilitas penunjang, info fasilitas penunjang, hubungan dengan
pihak manajemen dan karyawan Tlogo. Dalam penelitian ini tidak diteliti kepuasan pengunjung secara keseluruhan.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis