Perumusan Masalah Analisis kepuasan pengunjung kampoeng wisata dan implikasinya terhadap bauran pemasaran

semakin diminati oleh wisatawan. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pariwisata yang ada di Bogor, khususnya wisata agro. Tabel 4. Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Bogor tahun 2002-2007 Tahun Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah Pertumbuhan Jumlah Wisatawan persen 2002 1.793.720 42.515 1.836.235 - 2003 1.788.774 1504 1.790.278 -2,5 2004 1.498.321 18.028 1.516.349 -15,30 2005 1.747.584 23.397 1.770.981 16,79 2006 1.754.185 56.776 1.810.961 2,26 2007 2.096.344 24.061 2.120.405 14,59 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor 2007

1.2 Perumusan Masalah

Semakin meningkatnya jumlah objek wisata temasuk wisata agro Tabel 5 saat ini menyebabkan tingkat persaingan khususnya persaingan untuk mendapatkan perhatian dari konsumen menjadi semakin tinggi. Hal ini dapat terjadi karena sebagai salah satu usaha yang bergerak di bidang jasa, konsumen atau pengunjung merupakan faktor-faktor penting bagi kelangsungan hidup sebuah objek wisata agro. Tabel. 5. Jumlah Agrowisata di Bogor, 2001-2006 Tahun Jumlah Persentase Kenaikan 2001 25 - 2002 25 2003 26 4,00 2004 29 11,53 2005 29 2006 31 6,89 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Bogor, 2006 Pertambahan jumlah wisata agro di Bogor menyebabkan semakin tingginya tingkat persaingan di dalam industri pariwisata di Bogor. Menurut Kottler 2000, persaingan menghasilkan suatu rangkaian yang terus-menerus mengenai atribut produk. Kenyataan itu menegaskan betapa pentingnya bagi perusahaan untuk mempertahankan kepemimpinan dalam memberikan nilai tambah terhadap atribut yang mereka tawarkan dan dalam mempertahankan atribut baru. Jika usaha dalam memperkenalkan atribut baru tersebut berhasil di pasaran, maka beberapa pesaing akan menawarkan atribut yang sama. Keberhasilan dalam mempertahankan kepemimpinan tersebut, pada akhirnya akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan, yang mengarah pada pangsa pasar dan laba untuk sementara lebih tinggi dari rata-rata. Oleh karena itu, untuk dapat terus bersaing, penting bagi perusahaan untuk melakukan inovasi terhadap produkjasa yang dihasilkan. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Bogor, wisata di Bogor dibagi menjadi wisata alam dan budaya Di Kabupaten Bogor terdapat beberapa kawasan wisata alam seperti Gunung Salak Endah, Kebun Raya Bogor, Taman Buah Mekarsari, Kebun Wisata Pasir Mukti yang masing-masing memiliki konsep dan keunikan tersendiri. Namun, secara tidak langsung keberadaan agrowisata-agrowisata alam lainnya di Bogor dapat menjadi ancaman bagi keberadaan satu objek agrowisata. Gambar 1. Grafik Pengunjung Kampoeng Wisata Cinangneng 2007 Sumber: Kampoeng Wisata Cinangneng, 2007 Sebagai salah satu objek wisata yang sudah dikomersilkan dan dikenal secara umum. Kampoeng Wisata juga dihadapkan pada tantangan untuk menarik perhatian para wisatawan agar mau berkunjung dan menikmati fasilitas yang mereka tawarkan. Selama kurang lebih delapan tahun Kampoeng Wisata Cinangneng ikut meramaikan wisata Agro di indonesia, namun sebaran pengunjungnya masih cenderung fluktuatif rata-rata 200-1000 pengunjung per bulannya.Dari grafik kunjungan pada tahun 2007, kunjungan tertinggi terjadi pada bulan Juni. Hal ini dapat terjadi karena pada bulan tersebut merupakan hari libur sekolah, sehingga banyak pengunjung yang memnanfaatkan momen tersebut untuk berliburrekreasi. Fluktuasi tersebut merupakan tren dari industri pariwisata.Sampai saat ini, Kampoeng Wisata belum pernah melaksanakan pengukuran terhadap kepuasan pengunjung. Kepuasan pengunjung merupakan misi yang ingin dicapai oleh pihak manajemen Kampoeng Wisata. Oleh karena itu, pihak manajemen Kampoeng Wisata perlu mengetahui karekteristik konsumen, proses keputusan kunjungan yang mereka lakukan dan kepuasan pengunjung terhadap atribut wisata yang ditawarkan. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dalam merumuskan strategi pemasaran untuk mencapai target dan tujuan pemasarannya. Dengan demikian Kampoeng Wisata Cinangneng juga dapat mengembangkan usahanya dan bersaing dalam industri wisata agro yang terus berkembang. Sesuai dengan uraian di atas, maka diperlukan suatu penelitian mengenai kepuasan konsumen terhadap atribut atau pelayanan yang ditawarkan oleh Kampoeng Wisata Cinangneng, yang nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana karekteristik responden dan tahapan proses keputusan kunjungan ke Kampoeng Wisata Cinangneng? 2. Bagaimana tanggapan responden terhadap atribut-atribut yang ditawarkan oleh pihak manajemen Kampoeng Wisata Cinangneng? 3. Bagaimana tingkat kepuasan menyeluruh pelanggan terhadap fasilitas yang ditawarkan oleh pihak manajemen Kampoeng Wisata Cinangneng? 4. Bagaimana rekomendasi bauran pemasaran yang efektif dalam usaha pengembangan Kampoeng Wisata Cinangneng? 1.3.Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini antara lain: 1. Mengkaji tahapan proses pengambilan keputusan pengunjung ke Kampoeng Wisata Cinangneng. 2. Menganalisis tanggapan responden terhadap atribut-atribut yang ditawarkan oleh pihak Manajemen Kampoeng Wisata Cinangneng. 3. Menganalisis tingkat kepuasan pengunjung terhadap fasilitas yang ditawarkan oleh pihak Manajemen Kampoeng Wisata Cinangneng. 4. Menganalisis mengenai rekomendasi bauran pemasaran yang efektif dalam usaha pengembangan Kampoeng Wisata Cinangneng. 1.4.Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu: 1. Bagi perusahaan: Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen Kampung Wisata untuk menformulasikan alternatif strategi pemasaran yang tepat agar dapat meningkatkan jumlah pengunjung. 2. Bagi penulis: penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan dan pengembangan kemampuan analitis terhadap masalah-masalah praktis yang ada khususnya di bidang perilaku konsumen dan pemasaran 3. Sebagai masukan bagi institusi, mahasiswa dan penulis tentang penelitian kepuasan pengunjung pada objek agrowisata dan juga diharapkan dapat juga dijadikan studi literatur untuk penelitian lebih lanjut. 1.5.Ruang lingkup Penelitian 1. Responden adalah pengunjung yang sedang dan minimal satu kali sebelumnya berkunjung ke Kampoeng Wisata Cinangneng dan menikmati fasilitas yang tersedia di Kampoeng Wisata. 2. Responden adalah pengunjung Kampoeng Wisata yang berusia lebih atau sama dengan 15 tahun, dengan pertimbangan sudah dapat mengerti atribut yang ditanyakan dan dapat mengambil keputusan mengenai Objek wisata yang akan dikunjungi. Menurut Hidayat 2005 konsumen dinyatakan remaja pada usia 15-24 tahun. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pariwisata