pH Karakteristik fisiko-kimia 1. Viskositas

Berdasarkan hasil analisis, nilai viskositas semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi natrium alginat yang digunakan pada formulasi skin lotion . Dengan semakin meningkatnya konsentrasi atau berat molekul alginat, maka viskositas produk yang dihasilkan akan semakin tinggi Klose dan Glicksman 1972. Penggunaan alginat sebagai pengental dalam lotion atau krim biasanya berkisar pada konsentrasi 0,5-2 McNeely dan Pettitt 1973.

4.2.2.2. pH

Derajat keasaman atau pH merupakan parameter penting pada produk kosmetika karena pH yang sangat tinggi atau rendah dapat mengakibatkan kulit teriritasi. Oleh sebab itu, pH produk kosmetika sebaiknya dibuat sesuai dengan pH kulit, yaitu antara 4,5-7,5 Wasitaatmadja 1997. Hasil analisis ragam α=0,05 menunjukkan bahwa penggunaan natrium alginat mempengaruhi pH skin lotion yang dihasilkan Lampiran 13. Pada uji lanjut Duncan, skin lotion yang menggunakan natrium alginat 2 berbeda nyata dengan yang menggunakan natrium alginat 0,5; 1; 1,5; dan skin lotion tanpa penggunaan natrium alginat Lampiran 14. Hal ini disebabkan adanya perbedaan konsentrasi atau jenis bahan dalam formulasi sehingga mempengaruhi pH skin lotion. Nilai pH skin lotion yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 13. Huruf superscript menunjukkan hasil uji Duncan Gambar 13. pH skin lotion Gambar 13 menunjukkan bahwa pH skin lotion yang dihasilkan berkisar antara 7,46-7,79. Nilai tersebut berada dalam kisaran nilai pH yang terdapat pada SNI 16-4399-1996 sebagai syarat mutu pelembab kulit 4,5-8, sehingga skin lotion yang dihasilkan relatif aman digunakan. Selain itu, nilai pH skin lotion yang dihasilkan berada pada kisaran skin lotion komersial Lampiran 23. Nilai pH tertinggi terdapat pada skin lotion tanpa penggunaan natrium alginat, sedangkan nilai pH terendah terdapat pada skin lotion dengan penggunaan natrium alginat 2. Natrium alginat yang digunakan memiliki pH 5,48 sehingga semakin tinggi penggunaan natrium alginat maka pH skin lotion semakin menurun. Skin lotion kontrol menggunakan setil alkohol dan tanpa natrium alginat memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan skin lotion tanpa penggunaan natrium alginat. Hal ini disebabkan adanya penggunaan setil alkohol dengan pH 6-6,5 sehingga dapat menurunkan pH skin lotion kontrol. Kulit memiliki epidermis yang merupakan pelindung dasar terhadap kehilangan air dan nutrisi. Bagian atas epidermis yaitu stratum corneum dengan lapisan film pelindung yang disebut mantel asam Siegenthaler 2005. Levin dan Maibach 2007 menyatakan bahwa kerusakan mantel asam akibat perubahan pH menyebabkan kulit menjadi kering, pecah-pecah, sensitif, mudah terinfeksi bakteri dan penyakit kulit. Semakin jauh perubahan pH, maka kulit akan semakin teriritasi. Dengan demikian, diduga produk skin lotion yang dihasilkan relatif aman karena memiliki nilai pH yang tidak terlalu jauh dengan pH fisiologis kulit.

4.2.2.3. Stabilitas emulsi