Pemilihan Skin Lotion Terbaik Berbasis Indeks Kinerja Marimin 2004

sehingga air lebih cepat menguap dibandingkan skin lotion kontrol yang menggunakan setil alkohol sebagai bahan pengental.

4.2.3. Total mikroba

Analisis ini didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang muncul pada cawan dan merupakan suatu indeks jumlah mikroba yang dapat hidup dan terkandung dalam sampel. Mikroorganisme dapat menyebabkan deteriorasi produk, pemisahan fase, penyusutan berat produk, dan bau yang tidak sedap Mitsui 1997. Uji total mikroba pada semua skin lotion yang dihasilkan menunjukkan hasil kurang dari 30 kolonigram sehingga tidak dapat digunakan dalam perhitungan total mikroba Lampiran 17. Hal ini berarti penggunaan natrium alginat tidak mempengaruhi total mikroba skin lotion. Jumlah cemaran mikroba ini sesuai dengan syarat mutu pelembab kulit SNI 16-4399-1996 yaitu maksimum 10 2 kolonigram. Penghambatan pertumbuhan mikroba ini disebabkan adanya metil paraben yang berfungsi sebagai pengawet dalam formulasi produk. Metil paraben digunakan dalam skin lotion karena dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur Rieger 2000

4.3. Pemilihan Skin Lotion Terbaik Berbasis Indeks Kinerja Marimin 2004

Metode Bayes digunakan untuk mendapatkan skin lotion terbaik berdasarkan total nilai tertinggi pada masing-masing perlakuan. Parameter yang dibobot dalam metode ini meliputi parameter uji sensori warna, penampakan, kekentalan, homogenitas, kesan lembab, dan rasa lengket dan karakteristik skin lotion viskositas, pH, dan penyusutan berat. Nilai kepentingan masing-masing parameter yang digunakan terdiri dari 3 nilai numerik, yaitu 3 mewakili nilai sangat penting, 2 mewakili penting, dan 1 mewakili biasa. Nilai kepentingan untuk karakteristik skin lotion diberi nilai yang sama, yaitu 3 karena dianggap parameter yang paling penting dan diuji secara objektif. Pemberian nilai kepentingan pada parameter uji sensori didasarkan pada tingkat penerimaan panelis dan juga memperhatikan penekanan penggunaan natrium alginat dalam formulasi skin lotion yang menghasilkan produk dengan tingkat kesukaan yang hampir sama. Penilaian kepentingan setiap parameter terdapat pada Tabel 7. Tabel 7. Karakteristik dan nilai kepentingan parameter skin lotion Parameter Analisis Dasar Pertimbangan Kepentingan Nilai Kepentingan A. Objektif pH Nilai pH merupakan parameter yang penting karena berhubungan dengan pH kulit 3 Viskositas Viskositas berhubungan dengan nilai stabilitas emulsi dan kekentalan skin lotion 3 Penyusutan berat Penyusutan berat berhubungan dengan kemampuan skin lotion sebagai humektan 3 B. Subjektif Warna Warna skin lotion berhubungan dengan kesan pertama dari penampilan produk 1 Penampakan Penampakan berhubungan dengan penampilan skin lotion secara keseluruhan. 2 Kekentalan Kekentalan berhubungan dengan sifat fisik skin lotion yaitu dapat dituang pada suhu kamar 3 Homogenitas Homogenitas yang tinggi menunjukkan proses pencampuran yang baik 2 Kesan lembab Kesan lembab berhubungan dengan pencegahan kekeringan pada kulit selama pemakaian skin lotion 3 Rasa lengket Rasa lengket berhubungan dengan kenyamanan setelah pemakaian skin lotion 2 Bobot dari setiap parameter diperoleh berdasarkan manipulasi matriks Lampiran 18. Matriks didapatkan dari perbandingan nilai kepentingan antar parameter kemudian dikuadratkan. Hasil penjumlahan setiap baris matriks dibagi dengan total penjumlahan baris matriks tersebut sehingga diperoleh nilai eigen. Proses ini berulang sampai terdapat perbedaan nilai eigen yang paling kecil. Nilai eigen dari proses manipulasi matriks terakhir merupakan nilai bobot yang digunakan dalam metode Bayes. Nilai stabilitas emulsi dan total mikroba tidak ikut dibobot karena diperoleh hasil yang sama pada setiap skin lotion. Skin lotion dengan viskositas tertinggi diberi score yang paling tinggi karena viskositas berhubungan dengan stabilitas emulsi. Skin lotion dengan pH yang mendekati pH fisiologis kulit diberi score yang lebih tinggi karena semakin kecil kemungkinannya menyebabkan kulit teriritasi. Skin lotion dengan penyusutan berat terendah diberi score yang paling tinggi karena menunjukkan kemampuan skin lotion dalam melembabkan kulit. Nilai score diperoleh berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software SPSS versi 13.0. Nilai bobot dikalikan dengan nilai score sehingga diperoleh nilai alternatif. Nilai alternatif tertinggi hasil perkalian nilai bobot dengan nilai score menunjukkan skin lotion yang terbaik. Tabel 8 menunjukkan hasil pembobotan skin lotion . Tabel 8. Hasil pembobotan berdasarkan metode Bayes Parameter Alternatif Perlakuan 0 0,5 1 1,5 2 Bobot a. Viskositas 1 2 3 4 5 0,1364 b. pH 1 2 3 4 5 0,1364 c. Penyusutan berat 1 2 3 4 5 0,1364 d. Warna 3 5 4 2 1 0,0455 e. Penampakan 3 5 4 2 1 0,0909 f. Kekentalan 1 2 3 4 5 0,1364 g. Homogenitas 5 4 3 2 1 0,0909 h. Kesan Lembab 1 2 4 3 5 0,1364 i. Rasa Lengket 1 5 4 3 2 0,0909 Nilai Alternatif 1,6364 2,8636 3,3636 3,3182 3,8182 Peringkat 5 4 2 3 1 Nilai alternatif skin lotion yang menggunakan natrium alginat 2 menghasilkan nilai tertinggi, sehingga dilanjutkan dengan penyimpanan selama satu bulan serta dibandingkan dengan skin lotion tanpa menggunakan natrium alginat-tanpa setil alkohol dan skin lotion yang menggunakan setil alkohol tetapi tanpa natrium alginat. Analisis dilakukan selama satu bulan pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 yang meliputi viskositas, pH, dan stabilitas emulsi. Pada hari ke-0 dan hari ke-28 dilakukan uji kelembaban kulit. Pada hari ke-28 dilakukan analisis ketengikan untuk melihat mutu skin lotion selama penyimpanan.

4.4. Karakteristik Skin Lotion Selama Penyimpanan