2.3.2. Standar mutu alginat
Spesifikasi alginat secara komersial bervariasi tergantung pemakaiannya dalam bidang industri. Alginat yang digunakan dalam industri makanan dan
farmasi harus memenuhi persyaratan bebas dari selulosa dan warnanya sudah dipucatkan sehingga berwarna putih terang. Pharmaceutical grade, biasanya
juga bebas dari selulosa dan dipucatkan sehingga berwarna agak putih sampai putih bersih. Di samping grade tersebut, ada pula yang disebut industrial grade
yang masih diizinkan adanya beberapa bagian dari selulosa dengan warna granula bervariasi dari cokelat sampai putih McNeely dan Pettitt 1973.
Sifat fisik lainnya juga bervariasi, tergantung pada metode pembuatan dan bahan bakunya. Secara umum, alginat memiliki viskositas 1 berat dalam
larutannya antara 10-5000 cP; pH=3,5-10; kadar air 5-20; dan ukuran partikel 10-200 standar mesh. Harga dari alginat tergantung pada grade dan komposisi
yang dikandungnya McNeely dan Pettitt 1973. Standar mutu internasional asam alginat dan natrium alginat terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Spesifikasi mutu asam alginat dan natrium alginat No Spesifikasi
Kandungan 1
Kadar air 13
2 Kadar abu
23 3 Berat
jenis 1,59
4 Warna Gading
5 Densitas kgm
3
874 6
Suhu pengabuan °C 480
7 Panas pembakaran
kalorigram 2,5
Sumber : Food Chemical Codex 1981
2.3.3. Fungsi alginat
Alginat digunakan secara luas dalam industri sebagai bahan pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film, pembentuk gel, disintegrating agent, dan
bahan pengemulsi. Sehubungan dengan fungsi tersebut, maka alginat banyak dibutuhkan oleh berbagai industri, seperti industri farmasi 5, tekstil 50,
makanan dan minuman 30, kertas 6, serta industri lainnya 9 Anggadiredja et al. 2006. Friedli dan Schlager 2005 menyatakan bahwa
alginat digunakan dalam industri farmasi pada proses enkapsulasi karena sifatnya yang biokompatibel dan murah.
Tabel 4. Kegunaan alginat dalam berbagai bidang industri No Bidang
Pemakaian Fungsi
Pemakaian I Bahan
makanan Es krim
Penstabil dan pembentuk tekstur
0,1-0,5 Es
susu Penstabil
0,2-0,5 Susu cokelat
Perasa lembut di lidah 0,25
II Kosmetik dan farmasi
Suspensi Pensuspensi dan pelindung
koloid 0,25-1,0
Ointmants Pengemulsi dan penstabil
pembuatan balsam 0,5-3,0
Emulsion Pengemulsi 0,5-1,0
Tablet disintegrating agent
Pembuatan tablet 0,5-2,0
Tablet binder Bahan pengikat dan
pembungkus tablet 1,0-2,0
Lotion dan cream
Penstabil dan pengental 0,5-2,0
Shampoo Pengental 0,5-1,5
III Kertas Surface sizing
Menghaluskan permukaan kertas
20000-60000 ft
2
lb Coating
Meningkatkan ketahanan gores, viskositas, dan warna
0,5 Adhesive
Penstabil 0,1-0,2 IV Tekstil
Colour fixing Mencerahkan warna
1,5-3,0 V Produk
karet Latex creaming
Bahan tambahan 0,1
VI Industri lain
Cat Pensusupensi, pengontrol
viskositas dan kecerahan warna
0,05-0,15 Sumber : McNeely dan Pettitt 1973
Alginat dimanfaatkan dalam bentuk asam alginat atau garam natrium alginat dan kalsium alginat pada bidang farmasi dan kosmetik. Alginat dapat
digunakan sebagai pengental yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan shampoo cair serta sebagai bahan sediaan untuk minyak rambut dan larutan pencuci rambut
Anggadiredja et al. 2006. Dalam indusri kosmetik, alginat digunakan sebagai bahan untuk skin lotion dan produk lainnya berupa jeli dan krim. Senyawa
hidrokoloid tersebut diformulasikan sesuai dengan kebutuhan dan sifat fisiko- kimia yang diinginkan, terutama yang berkaitan dengan sifat pembentuk gel,
kekentalan, mengikat air, dan mengikat ion sehingga dapat mempertahankan kelembaban Yunizal 2004. Alginat dapat digunakan dalam industri kosmetik
sebagai pengemulsi dan pengental Polo 1998. Selain sebagai pengental, alginat juga memiliki efek melembutkan dengan pemakaian sampai 2 Mitsui 1997.
Alginat dapat mempertahankan kelembaban karena mengandung asam alginat dengan gugus karboksil yang bersifat asam dan gugus hidroksil yang
bersifat alkohol sehingga memungkinkan senyawa ini menembus ke dalam jaringan kulit dan terikat dalam lapisan kulit dengan sempurna. Selain itu, poliol
atau struktur polisidik dalam alginat memiliki efek membantu mempertahankan air di dalam jaringan kulit. Sifat koloid yang dimiliki alginat merupakan
keuntungan dalam pemanfaatannya sebagai moisturizing agent Yunizal 2004.
3. METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai Mei 2008 di Laboratorium Biokimia Hasil Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi Hasil
Perikanan, dan Laboratorium Organoleptik, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor,
Laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, serta Laboratorium Research and Development, PT. Pusaka Tradisi Ibu,
Tanggerang.
3.2. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan meliputi peralatan gelas, timbangan analitik, termometer, pemanas listrik, magnetic stirrer, pipet volumetrik, botol sampel.
whiteness meter , pH meter, viskometer, inkubator, oven, buret, ruang pendingin,
dan Scalar Moisture Checker. Bahan yang digunakan dalam pembuatan skin lotion
yaitu natrium alginat dari toko kimia Setia Guna; asam stearat, gliseril monostearat, setil alkohol, petrolatum vaselin, minyak mineral parafin cair,
isopropil palmitat, gliserin, trietanolamin, pewangi, metil paraben dari toko kimia Harum Kimia dan Setia Guna; serta aquades dan skin lotion komersial.
3.3. Metode Penelitian
3.3.1. Penelitian pendahuluan
Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menganalisis spesifikasi natrium alginat, mempelajari formulasi bahan-bahan penyusun yang digunakan dalam
pembuatan skin lotion, mempelajari prosedur pembuatan skin lotion yang tepat, dan mendapatkan konsentrasi natrium alginat terbaik yang dapat digunakan dalam
pembuatan skin lotion. Pada tahap ini, natrium alginat yang diformulasikan berkisar antara 0,1-4. Berdasarkan hasil formulasi, maka natrium alginat yang
dapat digunakan dalam penelitian utama adalah 0,5; 1; 1,5; dan 2.