yaitu 100. Pada skin lotion tanpa natrium alginat-tanpa setil alkohol yang diuji hari ke-21 dan 28, terlihat adanya sedikit gumpalan, tetapi tidak ada pemisahan
fase atau peretakan sehingga nilai stabilitas masih 100. Penggumpalan ini mengindikasikan akan terjadinya penurunan stabilitas emulsi. Selama
penyimpanan, ketidakstabilan emulsi dapat terjadi jika ada pembentukan krim, flokulasi, maupun penggumpalan Rieger 1994. Terlihatnya sedikit
penggumpalan dalam pengujian stabilitas emulsi ini disebabkan tidak adanya bahan dalam formulasi skin lotion yang berperan sebagai penstabil emulsi.
Kestabilan emulsi pada skin lotion dengan penggunaan natrium alginat disebabkan fungsi alginat sebagai bahan pengental dan penstabil emulsi
McNeely dan Pettitt 1973. Pada skin lotion yang menggunakan setil alkohol tetapi tanpa natrium alginat, kestabilan terjadi karena adanya setil alkohol yang
berperan sebagai pengental dan penstabil. Bahan pengental akan meningkatkan viskositas produk. Semakin tinggi viskositas produk, maka laju pemisahan fase
terdispersi dan fase pendispersi semakin kecil. Hal ini menunjukkan produk semakin stabil Suryani et al. 2000.
Shelf life yang baik dan tidak ada penggumpalan dapat dicapai dengan
pembentukan lapisan antar muka yang tebal dari makromolekul atau partikel- partikel kecil zat padat yang memisah. Hal ini merupakan alasan digunakannya
hidrokoloid seperti natrium alginat yang sangat berguna sebagai pengemulsi pembantu bila digunakan pada konsentrasi rendah, bahkan dapat digunakan
sebagai pengemulsi utama pada konsentrasi tinggi Rieger 1994.
4.4.4. Kelembaban kulit
Uji kelembaban dilakukan di PT Pusaka Tradisi Ibu dengan menggunakan Scalar Moisture Checker
. Nilai yang ada pada Scalar Moisture Checker merupakan persentase kelembaban kulit. Persentase kelembaban terdiri dari lima
kriteria, yaitu kering 0-27, agak kering 28-37, lembab 38-47, lebih lembab 48-57, dan sangat lembab 57. Pengujian dilakukan pada skin
lotion sebelum dan setelah penyimpanan.
Berdasarkan hasil uji, persentase kelembaban kulit yang dioleskan skin lotion
sebelum dan setelah penyimpanan menunjukkan nilai yang cenderung
stabil. Persentase kelembaban kulit yang dioleskan skin lotion sebelum dan setelah penyimpanan ditunjukkan pada Gambar 17.
Gambar 17. Diagram batang persentase kelembaban kulit Selama pengamatan, persentase kelembaban kulit cenderung mengalami
penurunan Lampiran 21. Hal ini diduga karena adanya penguapan air secara perlahan dari skin lotion. Berdasarkan hasil uji, kulit yang dioleskan skin lotion
dengan penggunaan natrium alginat 2 memiliki persentase kelembaban tertinggi dengan penurunan tingkat kelembaban terendah. Persentase kelembaban kulit
selama pemakaian skin lotion ini termasuk ke dalam kriteria lebih lembab 48-57, sedangkan persentase kelembaban kulit yang dioleskan skin lotion
dengan penggunaan setil alkohol tetapi tanpa natrium alginat dan skin lotion tanpa natrium alginat-tanpa setil alkohol termasuk ke dalam kriteria lembab 38-47
sampai lebih lembab 48-57. Persentase kelembaban kulit pada skin lotion yang menggunakan natrium
alginat lebih tinggi dibandingkan skin lotion yang menggunakan setil alkohol tetapi tanpa natrium alginat dan skin lotion tanpa natrium alginat-tanpa setil
alkohol. Hal ini disebabkan adanya bahan yang berfungsi sebagai humektan seperti gliserin dan natrium alginat. Pada skin lotion yang menggunakan setil
alkohol tetapi tanpa natrium alginat dan skin lotion tanpa natrium alginat-tanpa
10 20
30 40
50 60
5 10
15 Kelembaban kulit
Waktu pengamatan menit
Tanpa natrium alginat, tanpa setil alkohol H0
Tanpa natrium alginat, tanpa setil alkohol H28
setil alkohol, bahan yang berfungsi sebagai humektan hanya gliserin sehingga diduga kurang maksimal dalam mempertahankan kelembaban kulit dibandingkan
skin lotion dengan penambahan natrium alginat.
Alginat mengandung gugus karboksil yang bersifat asam dan gugus hidroksil yang bersifat alkohol sehingga memungkinkan senyawa ini menembus
ke dalam jaringan kulit dan terikat dalam lapisan kulit dengan sempurna. Selain itu, poliol atau struktur polisidik dalam alginat memiliki efek membantu
mempertahankan air di dalam jaringan kulit. Sifat koloid yang dimiliki alginat merupakan keuntungan dalam pemanfaatannya sebagai bahan moisturizing agent,
sehingga dapat mempertahankan kelembaban dan elastisitas kulit Yunizal 2004.
4.4.5. Ketengikan rancidity