Gliseril monostearat Setil alkohol Petrolatum

Asam stearat mudah larut dalam kloroform, eter, etanol, dan tidak larut dalam air Departemen Kesehatan 1993.

2.2.2.2. Gliseril monostearat

Gliseril monostearat C 21 H 42 O 4 merupakan komponen fase lemak yang berfungsi sebagai emollient dan emulsifier Idson dan Lazarus 1994. Gliseril monostearat merupakan suatu poliol ester yang pada umumnya bukan merupakan produk alami, namun merupakan suatu campuran mono dan diester dari asam stearat dan palmitat. Gliseril monostearat adalah suatu zat berbentuk flakes seperti lilin yang larut dalam pelarut organik dengan titik leleh 56-58 o C. Emulsi yang dihasilkan pada komponen ini stabil pada pH 7. Konsentrasi yang berlebihan dari bahan ini harus dihindari karena dapat menghasilkan gel pada skin lotion. Lotion yang diformulasikan menggunakan gliseril monostearat biasanya sangat tebal dan berat Schmitt 1996.

2.2.2.3. Setil alkohol

Setil alkohol C 16 H 33 OH merupakan komponen fase lemak yang berfungsi sebagai emulsifier Idson dan Lazarus 1994. Selain sebagai emulsifier, setil alkohol juga berfungsi sebagai bahan pengental. Pada formulasi produk, umumnya konsentrasi yang digunakan berkisar antara 1-3. Semakin besar konsentrasi yang digunakan maka emulsi yang terbentuk akan semakin tebal dan padat sehingga dapat terjadi granulasi Wilkinson dan Moore 1982. Setil alkohol merupakan butiran yang berwarna putih, berbau khas lemak, melebur pada suhu 45-50 o C, serta larut dalam etanol dan eter namun tidak larut dalam air Departemen Kesehatan 1993. Setil alkohol diproduksi dengan cara destilasi fraksional alkohol yang disaponifikasi oleh minyak. Selain itu juga dapat diproduksi dengan cara destilasi fraksional lemak sapi yang telah direduksi. Setil alkohol merupakan lemak putih agak keras yang mengandung gugusan kelompok hidroksil dan digunakan sebagai penstabil emulsi pada produk emulsi seperti krim dan skin lotion Mitsui 1997.

2.2.2.4. Petrolatum

Petrolatum C 33 H 70 dapat digunakan dalam pembuatan krim atau lotion yang berfungsi untuk menghaluskan dan melembutkan kulit emollient. Minyak ini merupakan pelembut kulit yang sangat baik karena bersifat tidak aktif dan tidak menembus kulit. Sunsmart 1996 menyatakan bahwa petrolatum sering digunakan dalam formulasi kosmetika dan efek pemakaiannya dipertimbangkan sebagai occlusive emollient. Selain itu, bahan ini dapat berfungsi sebagai antioksidan dan pengemulsi. Petrolatum memiliki warna dari transparan sampai kekuningan dan merupakan campuran semi solid hidrokarbon, dapat terbakar, titik leleh berkisar beberapa derajat dibawah 100 o F 37 o C, serta tidak larut dalam air, larut dalam kloroform, benzene dan karbon disulfida Anonim a 2007.

2.2.2.5. Minyak mineral