Asam stearat Bahan penyusun skin lotion
emulsi. Untuk mendapatkan sistem emulsi yang stabil, dipilih emulsifier yang larut dalam fase yang dominan, yaitu fase pendispersi. Asam stearat, gliseril
monostearat, dan setil alkohol merupakan emulsifier yang dapat digunakan dalam produk emulsi Suryani et al. 2000.
Gliserin atau sorbitol yang merupakan sumber karbon dan substansi lain seperti turunan asam amino dan protein biasanya ditambahkan pada pembuatan
skin lotion . Bahan-bahan ini merupakan sumber nitrogen bagi mikroorganisme.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengawet untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan untuk menghindari deteriorasi produk Mitsui 1997.
Pengawet dapat ditambahkan pada produk sebesar 0,1-0,2. Pengawet juga harus ditambahkan pada suhu yang tepat pada saat proses pembuatan, yaitu antara
35-45
o
C agar tidak merusak bahan aktif yang terdapat dalam pengawet tersebut. Pengawet yang baik memiliki persyaratan, yaitu efektif mencegah tumbuhnya
berbagai macam organisme yang dapat menyebabkan penguraian bahan, dapat larut dalam berbagai konsentrasi yang digunakan, dan tidak menimbulkan bahaya
pada kulit. Pengawet yang biasanya digunakan dalam kosmetika yaitu metil paraben dan propil paraben Schmitt 1996.
Pewangi ditambahkan pada lotion sebagai upaya meningkatkan nilai produk. Jumlah pewangi yang ditambahkan harus serendah mungkin, yaitu
berkisar antara 0,1-0,5. Pada proses pembuatan skin lotion, pewangi dicampurkan pada suhu 35
o
C agar tidak merusak emulsi yang sudah terbentuk Schmitt 1996. Berikut ini merupakan bahan-bahan yang dapat digunakan dalam
formulasi skin lotion.