Penelitian pendahuluan Penelitian utama

3. METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Febuari sampai Mei 2008 di Laboratorium Biokimia Hasil Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perikanan, dan Laboratorium Organoleptik, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, serta Laboratorium Research and Development, PT. Pusaka Tradisi Ibu, Tanggerang.

3.2. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan meliputi peralatan gelas, timbangan analitik, termometer, pemanas listrik, magnetic stirrer, pipet volumetrik, botol sampel. whiteness meter , pH meter, viskometer, inkubator, oven, buret, ruang pendingin, dan Scalar Moisture Checker. Bahan yang digunakan dalam pembuatan skin lotion yaitu natrium alginat dari toko kimia Setia Guna; asam stearat, gliseril monostearat, setil alkohol, petrolatum vaselin, minyak mineral parafin cair, isopropil palmitat, gliserin, trietanolamin, pewangi, metil paraben dari toko kimia Harum Kimia dan Setia Guna; serta aquades dan skin lotion komersial.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Penelitian pendahuluan

Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menganalisis spesifikasi natrium alginat, mempelajari formulasi bahan-bahan penyusun yang digunakan dalam pembuatan skin lotion, mempelajari prosedur pembuatan skin lotion yang tepat, dan mendapatkan konsentrasi natrium alginat terbaik yang dapat digunakan dalam pembuatan skin lotion. Pada tahap ini, natrium alginat yang diformulasikan berkisar antara 0,1-4. Berdasarkan hasil formulasi, maka natrium alginat yang dapat digunakan dalam penelitian utama adalah 0,5; 1; 1,5; dan 2.

3.3.2. Penelitian utama

Penelitian utama bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi natrium alginat terhadap karakteristik skin lotion yang dihasilkan. Parameter skin lotion yang dianalisis meliputi uji sensori warna, penampakan, kekentalan, homogenitas, kesan lembab, dan rasa lengket, viskositas, pH, stabilitas emulsi, penyusutan berat, dan total mikroba produk. Skin lotion terbaik yang diperoleh berdasarkan analisis tersebut, dilanjutkan dengan penyimpanan pada suhu ruang selama satu bulan. Analisis dilakukan pada H , H 7 , H 14 , H 21, dan H 28 yang meliputi viskositas, pH, dan stabilitas emulsi. Pada awal dan akhir penyimpanan dilakukan uji kelembaban kulit di PT. Pusaka Tradisi Ibu dan pada akhir penyimpanan dilakukan analisis ketengikan rancidity. Formulasi skin lotion terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Formulasi bahan-bahan penyusun skin lotion Keterangan : A : Formulasi skin lotion tanpa menggunakan setil alkohol dan tanpa natrium alginat. B : Formulasi skin lotion dengan menggunakan natrium alginat 0,5. C : Formulasi skin lotion dengan menggunakan natrium alginat 1. D : Formulasi skin lotion dengan menggunakan natrium alginat 1,5. E : Formulasi skin lotion dengan menggunakan natrium alginat 2. F : Formulasi skin lotion dengan menggunakan setil alkohol dan tanpa natrium alginat sebagai kontrol Schmitt 1996. Bahan Komposisi persen berat A B C D E F Asam stearat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 Gliseril monostearat 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Setil alkohol 0 0 0 0 0 1,0 Petrolatum 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Parafin cair 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Isopropil palmitat 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Air 84,5 84,5 84,5 84,5 84,5 84,5 Natrium alginat 0 0,5 1,0 1,5 2,0 0 Gliserin 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 Triethanolamin 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Metil paraben q.s q.s q.s q.s q.s q.s Pewangi q.s q.s q.s q.s q.s q.s

3.4. Prosedur Pembuatan Lotion