Uji sensori pada penelitian ini menggunakan uji penerimaan atau uji hedonik yang bertujuan untuk mengevaluasi daya terima panelis terhadap produk yang
dihasilkan. Skala hedonik yang dihasilkan berkisar 1-9, dimana: 1 amat sangat tidak suka; 2 sangat tidak suka; 3 tidak suka; 4 agak tidak suka; 5 normal;
6 agak suka; 7 suka; 8 sangat suka; 9 amat sangat suka. Uji sensori yang dilakukan menggunakan panelis sebanyak 30 orang dari mahasiswa THP.
3.5.7. Viskositas Cottrell dan Kovacs 1980
Viskositas produk diukur dengan menggunakan viskometer Brookfield. Sejumlah sampel yang telah dilarutkan, dimasukan ke dalam wadah kemudian
diukur viskositasnya dengan menggunakan viskometer. Viskositasnya cp adalah angka hasil pengukuran x faktor konversi.
3.5.8. pH Apriyantono et al. 1989
Uji derajat keasaman dilakukan dengan menggunakan pH meter yang sebelumnya telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer 4,01 dan 6,86.
Pengukuran dilakukan secara langsung dengan mencelupkan mata pH ke dalam sampel yang sudah diencerkan, lalu ditunggu sampai angka yang muncul pada pH
meter stabil.
3.5.9. Stabilitas emulsi Mitsui 1997
Sampel bahan emulsi dimasukkan dalam wadah dan ditimbang beratnya. Wadah dan bahan tersebut dimasukkan dalam oven dengan suhu 45
o
C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu dibawah 0
o
C selama 1 jam dan dikembalikan lagi ke oven pada suhu 45
o
C selama 1 jam. Pengamatan dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya pemisahan air dari emulsi. Bila
terjadi pemisahan, emulsi dikatakan tidak stabil dan tingkat kestabilannya dihitung berdasarkan persentase fase terpisahkan terhadap emulsi keseluruhan.
Stabilitas emulsi dapat dihitung berdasarkan rumus:
100 gram
emulsi bahan
total Berat
gram memisah
yang fase
Berat 100
SE ×
− =
3.5.10. Penyusutan berat Suryani et al. 2000
Sampel dioleskan secara merata di atas plastik kedap air yang sudah diketahui berat awalnya, kemudian ditimbang untuk mengetahui berat awal.
Sampel dibiarkan di udara terbuka kemudian dilakukan penimbangan lagi setelah 5 jam. Skin lotion dengan berat lebih tinggi berarti memiliki penguapan yang lebih
rendah dan merupakan indikasi kemampuan bahan yang berfungsi sebagai humektan dalam mengikat atau mempertahankan kandungan air saat penggunaan
produk pada kulit.
3.5.11. Total mikroba SNI 19-2897-1992
Secara aseptis, sampel ditimbang sebanyak 1 gram dan dimasukkan ke dalam larutan pengencer garam fisiologis kemudian dihomogenkan.
Pengenceran dilakukan sampai 10
-4
. Sebanyak 1 ml dari sampel diinokulasikan pada cawan petri steril. Media PCA yang steril pada suhu 45-55
o
C dituangkan pada cawan petri sebanyak 10-15 ml. Cawan petri digerakan dan dibiarkan
memadat. Inkubasi dilakukan pada suhu kamar selama 48 jam. Jumlah koloni yang tumbuh dihitung sebagai total mikroba.
3.5.12. Kelembaban kulit