ini merupakan pelembut kulit yang sangat baik karena bersifat tidak aktif dan tidak menembus kulit. Sunsmart 1996 menyatakan bahwa petrolatum sering
digunakan dalam formulasi kosmetika dan efek pemakaiannya dipertimbangkan sebagai occlusive emollient. Selain itu, bahan ini dapat berfungsi sebagai
antioksidan dan pengemulsi. Petrolatum memiliki warna dari transparan sampai kekuningan dan merupakan campuran semi solid hidrokarbon, dapat terbakar, titik
leleh berkisar beberapa derajat dibawah 100
o
F 37
o
C, serta tidak larut dalam air, larut dalam kloroform, benzene dan karbon disulfida Anonim
a
2007.
2.2.2.5. Minyak mineral
Minyak mineral C
n
H
2n+2
merupakan cairan yang tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau, serta tidak larut dalam alkohol atau air. Terdapat dua jenis
minyak mineral yang penting, yaitu parafin cair viskositas 110-220 mPa.s dan parafin cair ringan viskositas 25-80 mPa.s. Minyak-minyak mineral untuk
kosmetik merupakan fraksi bertitik didih tinggi yang diperoleh dari distribusi minyak kasar yang dimurnikan dan dijernihkan dengan asam sulfat. Minyak ini
merupakan pelembut kulit yang baik karena bersifat tidak aktif dan tidak menembus kulit. Oleh karena itu, minyak-minyak ini memiliki kompabilitas yang
sangat baik terhadap kulit Schmitt 1996.
2.2.2.6. Isopropil palmitat
Isopropil palmitat C
19
H
38
O
2
adalah ester dari isopropil alkohol dan asam palmitat, mempunyai nama resmi 1-metil etil heksadekanoat. Pada suhu ruang,
isopropil palmitat merupakan cairan jernih tidak berwarna sampai berwarna kekuningan, tidak berbau, dan bersifat kental. Viskositas yang terukur adalah
antara 5 sampai 10 mPa.s pada 25 °C. Suhu didih dari isopropil palmitat adalah
160 °C pada 266 Pa 2 mm Hg. Titik beku terukur antara 13-15 °C dan umumnya
memadat pada suhu di bawah 16 °C Anonim
b
2007. Isopropil palmitat terdiri dari ester yang terbentuk dari isopropil alkohol dan
asam lemak jenuh dengan BM tinggi yakni 298,51. Bahan ini merupakan cairan tidak berwarna, mudah dituang, berbau lemah, serta larut dalam aseton, minyak
jarak, kloroform, etanol 95 dan parafin cair. Namun, isopropil palmitat tidak larut dalam air, gliserin, dan propilen glikol Departemen Kesehatan 1993.
Aplikasi isopropil palmitat umumnya sebagai emollient dengan karakteristik
penyebaran yang baik. Secara luas produk ini digunakan dalam produk kosmetika,
seperti sabun cair, krim, lotion, produk perawatan wajah, produk perawatan rambut, deodoran, pewarna bibir, dan bedak Anonim
b
2007.
2.2.2.7. Gliserin
Humektan terpenting dalam pembuatan skin lotion adalah gliserin C
3
H
5
OH
3
yang diperoleh dari proses saponifikasi trigliserida dan sorbitol. Sifat melembabkan timbul dari gugus-gugus hidroksil yang dapat berikatan hidrogen
dengan air sehingga mencegah penguapan air. Komposisi gliserin yang digunakan pada formulasi berkisar antara 3-10 Mitsui 1997. Penggunaan gliserin
berfungsi untuk mencegah lotion menjadi kering dan mencegah pembentukan kerak selama pengemasan dalam botol. Selain itu, gliserin juga berfungsi dalam
memperbaiki konsistensi dan mutu lotion, yaitu mencegah terhapusnya lotion jika digunakan pada kulit sehingga memungkinkan lotion dapat menyebar tanpa
digosok. Penambahan gliserin menyebabkan sediaan menjadi lebih pekat Idson dan Lazarus 1994.
2.2.2.8. Trietanolamin