21
2.2.1 Membaca Nyaring
Pada hakikatnya membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari informasi ataupun berkomunikasi dan berinteraksi. Dalam kegiatan
membaca seseorang tidak sekadar melafalkan lambang-lambang bahasa yang tertulis melainkan pemahaman merupakan kunci utama dari kegiatan membaca
untuk mendapatkan secara keseluruhan isi dari bacaan.
2.2.1.1 Hakikat Membaca Nyaring
Membaca nyaring sering disebut dengan istilah membaca bersuara atau membaca lisan reading out loud; oral reading; reading aloud. Suyitno
1985:35 mengemukakan bahwa membaca bersuara atau membaca nyaring biasanya dilakukan dengan vokalisasi. Dengan disuarakannya, selain berfungsi
sebagai pemahaman untuk diri sendiri, membaca bersuara berfungsi sebagai pemahaman untuk orang lain.
Membaca nyaring bagi diri sendiri biasanya hanya sebagai sebuah strategi membaca dengan cara membaca keras-keras teks bacaan. Hal ini dimaksudkan
untuk memudahkan memahami isi maupun pesan yang terkandung didalamnya. Membaca nyaring bagi sebagian besar orang merupakan kebiasaan yang harus
dihilangkan. Namun. kegiatan membaca nyaring teks bacaan juga mempunyai banyak manfaat karena dapat meningkatkan pemahaman dan kecepatan membaca.
Pada tataran paling rendah, biasanya membaca nyaring digunakan untuk mengenalkan atau mempelajari kata-kata dan pelajaran lambang-lambang bunyi.
22
Pada tataran tingkat lanjut, pengertian membaca nyaring pada dasarnya bukanlah kegiatan membaca untuk kepentingan diri sendiri melainkan membaca untuk
orang lain. Maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara nyaring saja, tetapi dituntut untuk
mampu mengolah lambang-lambang bunyi bahasa agar pesan atau muatan makna yang terkandung di dalamnya dapat disampaikan secara jelas dan tepat untuk
orang yang mendengarnya Harras dan Lilis 1997: 2.3. Sejalan dengan kedua pendapat di atas, Rahim 2005:128 menambahkan
beberapa hal yang perlu diingat dalam membaca nyaring adalah menghentikan membaca pada titik yang menegangkan, panjang pendek mata pelajaran yang
dibacakan hendaknya bervariasi dan membaca teks dengan penuh ekspresi serta membaca dengan pelan-pelan. Membaca nyaring merupakan suatu aktivitas
membacakan untuk orang lain. Oleh karena itu, hendaknya pembaca dapat membaca teks bacaan dengan baik, memperhatikan pemenggalan kalimat, dan
membacakan dengan suara yang jelas. Pendapat lain diungkapkan oleh Flesh, Gagne, dan Gough dalam Haryadi
2007: 19 bahwa membaca pada hakikatnya menerjemahkan lambang grafik ke dalam bahasa lisan sehingga bahasa tulis tunduk kepada aturan bahasa lisan.
Maksudnya adalah pembaca mentransfer kembali simbol-simbol yang berbentuk tulisan ke dalam bahasa lisan. Hal tersebut dapat kita lihat pada saat membaca
nyaring. Supaya dapat membaca nyaring pembaca harus patuh pada aturan-aturan dalam membaca nyaring. Aturan-aturan tersebut meliputi pelafalan, jeda, intonasi,
ekspresi, dan lain-lainnya.
23
Sementara itu, hampir sama dengan pendapat-pendapat sebelumnya menurut Tarigan 2008:23 membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan
yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta informasi, pikiran, dan perasaan
seorang pengarang. Dalam hal ini orang yang membaca nyaring haruslah mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Serta harus
mempelajari keeterampilan-keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran
pembicaraan yang hidup. Membaca nyaring yang baik menuntut agar pembaca memiliki ketepatan mata tinggi serta pandangan mata jauh, karena dia haruslah
melihat pada bahan-bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar. Selain itu, pembaca juga harus dapat mengelompokkan kata-kata
dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi para pendengar. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pada
hakikatnya membaca nyaring atau membaca bersuara yaitu kegiatan membaca untuk menangkap dan memahami isi atau pesan, pikiran maupun perasaan penulis
dalam bentuk tulisan untuk kemudian dikomunikasikan pada orang lain dengan cara mengolah lambang-lambang bacaan dan membacakannya dengan suara yang
keras.
2.2.1.2 Tujuan dan Manfaat Membaca Nyaring